Ragam Pendapat Soal Rencana Pembentukan Angkatan Siber TNI
Reporter
Tempo.co
Editor
Sapto Yunus
Kamis, 5 September 2024 09:49 WIB
“Saat ini, pertahanan dan keamanan tidak hanya memerlukan kekuatan seperti pesawat tempur, kapal perang, dan sebagainya,” kata Hadi saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Rabu, 4 September 2024.
Mantan Panglima TNI ini menyebutkan Indonesia pernah menghadapi perang siber dengan negara yang mendukung Timor Leste. Dia mengatakan, kala itu, Indonesia masih memerlukan pengalaman lebih untuk bisa memenangkan perang siber tersebut.
“Perang siber adalah perang pikiran, sebagai media informasi untuk membangun opini masyarakat," ujarnya.
TNI telah memiliki satuan siber di Mabes TNI, tetapi Hadi mengungkapkan satuan siber tersebut hanya sebatas untuk menjaga keamanan administrasi dan portal. Dia mengatakan Kementerian Pertahanan bersama Mabes TNI sedang membangun kemampuan untuk menangkal dan menghadapi adanya perang siber ini.
“Dengan adanya kekuatan baru ini, tentu Mabes TNI akan menyesuaikan kekinian dengan mengubah atau memperbaiki doktrinnya,” ujar Hadi.
Budi Arie Sepakat Angkatan Siber Diperlukan karena Krusial
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi sepakat pembentukan angkatan siber sebagai matra keempat di TNI diperlukan karena menjadi hal yang krusial yang menyangkut pertahanan negara.
Dalam beberapa puluh tahun ke depan, dia yakin peperangan bukan dilakukan secara fisik melainkan secara siber. “Siber sebagai pertahanan negara itu sudah menjadi perhatian seluruh dunia," kata Budi Arie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu seperti dikutip dari Antara.
Dia menuturkan Indonesia sebagai negara besar memerlukan pertahanan siber yang kuat. Menurut dia, negara-negara maju pun sudah memiliki pertahanan siber untuk mengantisipasi perang nonfisik tersebut.
“Singapura sudah punya angkatan keempat, angkatan siber. Kita ini negara sebesar ini memerlukan cyber defence yang kuat," katanya.
Akademikus: TNI Perlu Cari Pemimpin Angkatan Siber Kompeten
Adapun dosen pascasarjana pada Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Pratama Persadha, memandang perlu TNI mencari pemimpin angkatan siber yang berkompeten dalam ilmu keamanan siber. Pada era digital yang makin kompleks, pakar keamanan siber ini mengatakan ruang siber menjadi medan perang yang tak terlihat, tetapi sangat berpengaruh.