Paus Fransiskus Ingatkan Bahaya Kekuasaan dalam Pidato di Hadapan Jokowi

Editor

Imam Hamdi

Kamis, 5 September 2024 06:00 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) saat menerima kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Pertemuan tersebut membahas hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan sekaligus membahas isu-isu global, khususnya perdamaian di seluruh konflik perang yang melanda sejumlah negara di dunia. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus berbicara soal dampak buruk yang bisa timbul dari kekuasaan yang disalahgunakan dalam pidato di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu, 4 September 2024. Presiden Joko Widodo ikut hadir saat Paus menyampaikan pesan tersebut.

Awalnya, Paus berkata konflik kerap muncul di berbagai daerah karena kurangnya sikap saling menghargai. “Dari keinginan intoleran untuk memaksakan kepentingan sendiri, posisi sendiri, dan narasi historis sepihak dengan segala upaya,” kata sang uskup Roma itu. Paus menyampaikan sikap tersebut bisa membawa penderitaan tiada akhir bagi seluruh komunitas dan berujung pertumpahan darah.

Paus menyatakan berbagai ketegangan yang berujung kekerasan sering kali timbul karena kekuasaan yang tidak bertanggung jawab. “Karena mereka yang berkuasa ingin menyeragamkan segala sesuatu dengan memaksakan visi mereka,” ucap pria bernama lahir Jorge Mario Bergoglio itu.

Menurut Paus, ada hal-hal yang seharusnya diserahkan kepada otonomi masing-masing individu atau kelompok. Dia menilai pihak yang berkuasa tak seharusnya melampaui wewenang mereka dalam konteks tersebut.

Paus asal Argentina itu lalu menyinggung kurangnya tekad untuk mewujudkan keadilan sosial dari orang-orang yang berkuasa. “Terlepas dari kebijakan-kebijakan yang mengesankan, terdapat juga kurangnya komitmen sejati yang berorientasi ke depan untuk menerapkan prinsip-prinsip keadilan sosial,” ujar Paus.

Advertising
Advertising

Akibatnya, kata Paus, sebagian besar umat manusia terpinggirkan. “Tanpa sarana untuk menjalani hidup yang bermartabat dan tanpa perlindungan dari ketimpangan sosial yang serius dan bertumbuh, yang memicu konflik-konflik yang parah,” tutur dia.

Paus menyampaikan pidato tersebut dalam bahasa Italia yang kemudian diterjemahkan.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi, juga memberi pidato. Dia memberi pesan tentang pentingnya merayakan perbedaan. "Kunjungan ini memiliki pesan yang sangat kuat tentang arti pentingnya merayakan perbedaan," kata Jokowi di hadapan Paus Fransiskus.

Presiden menyampaikan kepada Paus Fransiskus bahwa Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri atas beragam etnis, yakni sebanyak 714 suku bangsa dan 17.000 pulau yang ditinggali.

Menurut Presiden, warga Indonesia di 17.000 pulau tersebut memiliki budaya, agama, dan suku bangsa yang berbeda sehingga bangsa Indonesia juga terus berupaya menjaga harmoni di tengah kebinekaan yang dimiliki.

Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Ganjar Pranowo Bantu Pemenangan Andika-Hendrar di Pilkada Jawa Tengah

Berita terkait

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

7 jam lalu

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

Jokowi mengklaim tidak membuka keran ekspor pasir laut. Menurut dia, komoditas yang diizinkan diekspor adalah hasil sedimentasi. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

7 jam lalu

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

Jokowi menyebut Kaesang ke KPK karena semua warga sama di depan hukum, IM57+ Institute minta motif pemberian tumpangan jet pribadi didalami.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

8 jam lalu

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

Menjelang berakhirnya masa jabatan, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan salam perpisahan dan memohon maaf atas segala kekurangannya selama menjabat.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

8 jam lalu

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

Dewan Pengurus Kadin melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan kajian mengenai penyelenggaraa Munaslub. Siapkan sanksi bagi peserta Munaslub Kadin.

Baca Selengkapnya

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

8 jam lalu

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK bukan sebagai pejabat, tetapi dia menikmati beberapa fasilitas negara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

9 jam lalu

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

Pansel bakal memilih 10 nama Capim KPK yang selanjutnya diserahkan ke presiden untuk kemudian menjalani fit and proper test di DPR

Baca Selengkapnya

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

11 jam lalu

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

Kesederhanaan dan fungsionalitas menjadi fokus utama Paus Fransiskus memilih tempat menginap.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Keppres Pemindahan Ibu Kota yang Belum Diteken Jokowi: Tanya Beliau

12 jam lalu

Basuki Hadimuljono Soal Keppres Pemindahan Ibu Kota yang Belum Diteken Jokowi: Tanya Beliau

Soal pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN, Jokowi mengatakan kesiapan ekosistem menjadi hal yang mesti diperhitungkan sebelum meneken Keppres

Baca Selengkapnya

Kaesang Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi ke KPK, Jokowi: Semua Sama di Mata Hukum

14 jam lalu

Kaesang Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi ke KPK, Jokowi: Semua Sama di Mata Hukum

Presiden Jokowi buka suara ihwal klarisikasi putra bungsunya, Kaesang Pangarep ke KPK.

Baca Selengkapnya

Saat Kaesang Anak Bungsu Jokowi Nebeng Naik Jet Pribadi ke AS Karena Searah

15 jam lalu

Saat Kaesang Anak Bungsu Jokowi Nebeng Naik Jet Pribadi ke AS Karena Searah

Kaesang mengaku ke KPK naik jet pribadi ke AS karena nenbeng sama teman yang juga akan pergi ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya