3 Momen Silfester Matutina Bikin Heboh: Berkata Kasar hingga Hina Jusuf Kalla

Kamis, 5 September 2024 07:00 WIB

Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Ketum Solmet) Silfester Matutina (kiri) dengan Presiden Jokowi. ANTARA/Dokumentasi Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Silfester Matutina menjadi pembicaraan publik setelah aksinya berbicara kasar dalam sebuah program televisi. Bukan kali ini saja Silfester membuat heboh. Sejumlah pernyataannya tercatat beberapa kali mendapat sorotan. Apa saja?

1. Berbicara Kasar di TV Nasional

Akademisi Rocky Gerung terlibat debat panas dengan Silfester Matutina, Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) salah satu organisasi relawan Jokowi dalam Program Rakyat Bersuara iNews TV bertajuk "Banyak Drama Jelang Pilkada, Kenapa?" pada Selasa, 3 September 2024.

Debat tersebut semakin tegang, saat Silfester mengucapkan kata-kata kasar. Ia naik pitam dan menyebut bahwa dirinya bukan seorang penjilat. "Kami bukan penjilat, saya ini satu orang yang tidak dapat apa pun dari pemerintah ini, baik jabatan, proyek dan sebagainya, saya seorang usahawan dan saya seorang lawyer," kata dia dalam siaran TV tersebut.

2. Mendorong Jokowi jadi Sekjen PBB

Advertising
Advertising

Silfester juga pernah banyak dibicarakan karena mendorong Presiden Jokowi menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) ketimbang memimpin partai politik. Dorongan dari relawan tersebut muncul setelah banyaknya isu Jokowi akan menukangi beberapa opsi partai politik.

3. Menghina Jusuf Kalla

Pada 2017 keluarga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK melaporkan Ketum Solmet itu ke Badan Reserse Kriminal Polri. Keluarga menilai Silfester, dalam suatu orasinya di kawasan Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta pada pertengahan Mei 2017, dinilai telah melecehkan Kalla.

"Dia (Silfester) memfitnah keluarga Bapak Jusuf Kalla telah melakukan korupsi sehingga masyarakat Nusa Tenggara Timur menjadi miskin, masyarakat Bali menjadi miskin. Ini fitnah yang luar biasa," ujar perwakilan tim pengacara keluarga Kalla, Muhammad Ihsan, saat mendatangi kantor Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta, Senin, 29 Mei 2017.

Menurut Ihsan, keluarga Kalla bereaksi terhadap tudingan Silfester terkait pelaksanaan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. "Dia menuduh Pak JK (Kalla) menggunakan agama, menggunakan masjid untuk memenangkan pasangan Anies-Sandi (Anies Baswedan dan Sandiaga Uno)," tuturnya.

Sebab kasus itu, dikutip dari Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, Silfester Matatina dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman pidana penjara satu tahun dan enam bulan.

Silfester Matutina merupakan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) salah satu relawan Jokowi. Ia lahir di Ende Flores Nusa Tenggara Timur pada 19 Juni 1971. Selama ini, Silfester telah menunjukan dukungan dan kesetiannya pada Jokowi dengan turut berpartisipasi dalam menggalangan dukungan bagi mantan Gubernur Jakarta itu, termasuk ikut mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan menjadi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | KUKUH S WIBOWO | YOHANES PASKALIS

Pilihan Editor: Soal Logo Palu Arit, Solmet Laporkan Rizieq Shihab ke Polisi

Berita terkait

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

7 jam lalu

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

Jokowi mengklaim tidak membuka keran ekspor pasir laut. Menurut dia, komoditas yang diizinkan diekspor adalah hasil sedimentasi. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

7 jam lalu

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

Jokowi menyebut Kaesang ke KPK karena semua warga sama di depan hukum, IM57+ Institute minta motif pemberian tumpangan jet pribadi didalami.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

7 jam lalu

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

Menjelang berakhirnya masa jabatan, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan salam perpisahan dan memohon maaf atas segala kekurangannya selama menjabat.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

8 jam lalu

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

Dewan Pengurus Kadin melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan kajian mengenai penyelenggaraa Munaslub. Siapkan sanksi bagi peserta Munaslub Kadin.

Baca Selengkapnya

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

8 jam lalu

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK bukan sebagai pejabat, tetapi dia menikmati beberapa fasilitas negara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

8 jam lalu

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

Pansel bakal memilih 10 nama Capim KPK yang selanjutnya diserahkan ke presiden untuk kemudian menjalani fit and proper test di DPR

Baca Selengkapnya

Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Partai Buruh Bakal Sampaikan 6 Hal Ini

11 jam lalu

Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Partai Buruh Bakal Sampaikan 6 Hal Ini

Partai Buruh resmi menyatakan dukungannya kepada pemerintahan Prabowo-Gibran. Ada 6 hal yang akan disampaikan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

KPU Solo Tetapkan DPT Pilkada 2024, Nama Gibran Masih Tercantum di TPS 18 Manahan

11 jam lalu

KPU Solo Tetapkan DPT Pilkada 2024, Nama Gibran Masih Tercantum di TPS 18 Manahan

KPU Kota Solo menggelar rapat pleno terbuka penetapan DPT Pilkada 2024, Nama Gibran Rakabuming Raka masih tercantum dalam DPT tersebut.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Keppres Pemindahan Ibu Kota yang Belum Diteken Jokowi: Tanya Beliau

11 jam lalu

Basuki Hadimuljono Soal Keppres Pemindahan Ibu Kota yang Belum Diteken Jokowi: Tanya Beliau

Soal pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN, Jokowi mengatakan kesiapan ekosistem menjadi hal yang mesti diperhitungkan sebelum meneken Keppres

Baca Selengkapnya

Kaesang Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi ke KPK, Jokowi: Semua Sama di Mata Hukum

13 jam lalu

Kaesang Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi ke KPK, Jokowi: Semua Sama di Mata Hukum

Presiden Jokowi buka suara ihwal klarisikasi putra bungsunya, Kaesang Pangarep ke KPK.

Baca Selengkapnya