Setelah Mukidi Muncul Mulyono, Nama-nama Unik yang Viral di Indonesia

Rabu, 4 September 2024 20:17 WIB

Poster-poster dalam aksi massa di depan Gedung DPRD Jatim "Lawan Mulyono dan Kroninya", pada Jumat 23 Agustus 2024. Foto: TEMPO/Myesha Fatina

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Mulyono belakangan ini ramai dibicarakan publik Tanah Air. Entah dari mana mulanya, sehingga nama Mulyono kemudian diidentikkan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Selain Mulyono, terdapat nama-nama lain yang sempat viral di lini massa dan kehidupan nyata di Indonesia. Antara lain nama Mukidi dan Pak Eko. Nama Mukidi menyeruak pada 2016, sedangkan Pak Eko populer pada 2018. Lantas siapakah sosok Mukidi dan Pak Eko yang pernah mengisi jagat maya di Tanah Air ini?

1. Mukidi

Nama Mukidi ramai pada 2016 sebagai bahan guyonan. Dia adalah karakter fiktif buatan Soetantyo Moechlas atau Yoyo yang dikisahkan dalam buku dan media tulis di situs internet. Mukidi diceritakan sebagai sosok yang polos, udik, kampungan, namun juga sok tahu.

Mukidi punya sahabat karib bernama Wakijan. Mukidi juga memiliki istri bernama Markonah. Hasil pernikahan Mukidi memiliki dua orang anak bernama Mukiran dan Mikirin. Cerita-cerita lucu Mukidi pun tersebar luas di media massa kala itu.

Advertising
Advertising

Berikut salah satunya:

Jaya adalah tetangga Mukidi, tapi mereka tak pernah rukun. Mukidi merasa Jaya adalah saingannya. Jika Jaya beli sepeda baru, Mukidi tidak mau kalah. Mukidi ya beli sepeda baru juga.

Ketika menjelang Lebaran, rumah Jaya dicat merah. Besoknya, Mukidi mengecat rumahnya dengan warna merah juga.

Saat 17 Agustus, Jaya memasang spanduk di depan rumah bertulisan “INDONESIA TETAP JAYA”. Hati Mukidi panas dan ikut memasang spanduk dengan tulisan “INDONESIA TETAP MUKIDI”.

Usut punya usut, rupanya tokoh rekaan Yoyo itu telah dibuat sejak 2000-an. Kepada media, Yoyo mengaku dirinya terinspirasi membuat karakter lucu Mukidi dari tokoh Mukidi di acara Radio Prambors Warkop DKI pada 1976. Dahulu pemerannya Nanu Mulyono.

“Apa-apa Mukidi. Mukidi nama Jawa banget. Nama Mukidi itu simple, cepat dihafal dan melekat,” kata Yoyo kepada media, di kediamannya, Sabtu 27 Agustus 2016.

Kisah Mukidi mulanya ditampung dalam karya buku. Buku pertama berjudul Laskar Pelawak 1, Balada Mukidi dan Wakijan. Buku itu pun laris manis terjual. Yoyo mengaku, buku tersebut murni merupakan karya sendiri tanpa ada campur tangan pihak lain.

“Buku saya itu yang nulis ya saya, saya yang edit, saya yang nyetak saya juga yang nerbitin. Sampai buku ketiga saya juga seperti itu,” katanya.

Setelah itu, sekira 2012, teman Yoyo membuatkan sebuah blog yang bisa diisi cerita humor Mukidi dengan alamat www.ceritamukidi.wordpress.com. Yoyo lalu membuat akun Facebook. Setiap hari ia posting cerita-cerita terbaru Mukidi. Sejak itu kisah-kisah Mukidi menjadi viral.

Terkini, kisah Mukidi juga difilmkan. Film tersebut tayang pada Kamis, 11 April 2024 lalau di Prime Video. Berkisah tentang sosok pria bernama Mukidi (Gading Marten) yang merantau dari kampung untuk mengadu nasib di Jakarta dengan melamar jadi office boy.

Namun dia salah dipekerjakan menjadi Analis Kredit karena sebuah kesalahpahaman. Didorong oleh rasa keinginannya untuk membantu orang lain, Mukidi menyetujui setiap permohonan kredit yang diajukan kepadanya.

Meski bermaksud baik, semua keputusannya segera berubah menjadi bencana yang mengakibatkan kebangkrutan besar-besaran. Bersama istrinya, Markonah (Della Dartyan), dan dua sahabat terdekatnya, Samingan (Joshua Suherman) dan Wakijan (Arief Didu), Mukidi harus menghadapi kekacauan keuangan yang secara tidak sengaja ia ciptakan.

Di sisi lain, tingkah lucu dan aneh Mukidi juga berhasil mencuri perhatian. Salah satunya ketika wawancara kerja untuk jadi office boy, Mukidi ditanya mengenai nominal gaji yang dia harapkan dari perusahaan.

“Samakan saja, Pak, sama Bapak,” kata Mukidi dengan logatnya yang khas dan wajah yang polos.

2. Pak Eko

Pada 2018 silam, Indonesia dilanda wabah demam “Masuk Pak Eko...”. Bukan penyakit, ini adalah jargon yang terpatri di benak hampir semua kalangan kala itu. Kalimat tersebut digunakan untuk menanggapi sebuah kekaguman atau bahkan persetujuan akan suatu pendapat.

Demam ini bermula dari viralnya video Ajun Komisaris Eko Hari Cahyono, anggota polisi di Pusat Pendidikan Sabhara Porong, Sidoarjo, yang melempar benda tajam dan tepat menancap ke papan kayu. Dalam video tersebut, anak-anak yang menyaksikan aksi itu kemudian memujinya. “Masuk Pak Eko...”.

Menurut ilmuwan dari Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Terry Mart, memang, tidak ada yang aneh dari kemampuan Ajun Komisaris Eko. Namun, menurut dia, untuk bisa melempar seperti itu, harus mengetahui putaran benda yang pas.

“Dari segi fisika, saat pisau, obeng, atau gergaji menemui papan target, harus bagian tajamnya yang menancap pada papan. Untuk bisa seperti itu, jumlah putaran benda tajam di udara harus pas,” ujar Terry saat dihubungi, Jumat, 31 Agustus 2018.

Dalam video tersebut, Eko melempar berbagai benda tajam, mulai pisau, obeng, gunting, hingga gergaji. Saking terampilnya, Eko selalu berhasil menancapkan senjata tajam itu ke papan sasaran. Nah, menurut Terry, untuk memiliki kemampuan tersebut, tak perlu menjadi pakar fisika.

“Bisa dilatih meski butuh latihan yang panjang,” ujarnya. “Jadi yang dibutuhkan adalah keterampilan, dan itu dapat dilatih. Mungkin juga perlu bakat.”

Ihwal Mulyono

Mulyono merupakan nama kecil dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Jokowi sempat mengungkapkan bahwa dirinya yang saat itu lahir pada 1961 di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Kota Surakarta, Jawa Tengah, diberi nama Mulyono oleh kedua orang tuanya, yakni Widjiatno Notomihardjo dan Sudjitami Notomihardjo.

Namun nama tersebut tak bertahan lama. Jokowi saat kecil mengalami sakit-sakitan. Ia menjelaskan bahwa, dalam budaya Jawa, jika seorang bayi laki-laki mengalami sakit yang terus menerus, bisa jadi nama yang diberikan terlalu berat. Sehingga saat itu orang tuanya memutuskan untuk mengganti nama putra sulungnya itu.

“Tapi nama itu tak terlalu lama saya miliki karena orang tua saya segera mencari nama baru ketika saya berulang kali sakit,” kata Jokowi dalam buku Jokowi Menuju Cahaya karya Alberthiene Endah yang diluncurkan pada 2018.

Jokowi melanjutkan setelah namanya diganti kesehatannya berangsur-angsur membaik. “Boleh tidak percaya, saya kemudian tumbuh sehat. Itu misteri,” katanya.

Nama Mulyono baru-baru ini dikaitkan dengan gagalnya Anies Baswedan maju di pemilihan kepala daerah atau pilkada 2024. Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono kegagalan eks Gubernur DKI Jakarta kembali berlaga di palagan Pilgub Jakarta itu lantaran ada campur tangan sosok Mulyono.

“Mulyono dan geng, tulis saja Mulyono,” kata Ono saat ditanya, pihak yang menjegal Anies.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | FRISKI RIANA | TIARA JUWITA | AHMAD FIKRI | MOH KHORY ALFARIZI

Pilihan Editor: Jokowi Terlahir dengan Nama Mulyono

Berita terkait

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

4 jam lalu

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya

Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo, PDIP Tegaskan Bukan untuk Incar Kursi Menteri

5 jam lalu

Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo, PDIP Tegaskan Bukan untuk Incar Kursi Menteri

PDIP menilai pertemuan Megawati dan Prabowo merupakan wahana merawat moralitas publik.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

6 jam lalu

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

Jokowi mengklaim tidak membuka keran ekspor pasir laut. Menurut dia, komoditas yang diizinkan diekspor adalah hasil sedimentasi. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

6 jam lalu

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

Jokowi menyebut Kaesang ke KPK karena semua warga sama di depan hukum, IM57+ Institute minta motif pemberian tumpangan jet pribadi didalami.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

6 jam lalu

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

Menjelang berakhirnya masa jabatan, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan salam perpisahan dan memohon maaf atas segala kekurangannya selama menjabat.

Baca Selengkapnya

Anies: Pendukung Masuk Tim Pramono-Rano hingga Menunggu Visi Misi Paslon Pilkada Jakarta 2024

6 jam lalu

Anies: Pendukung Masuk Tim Pramono-Rano hingga Menunggu Visi Misi Paslon Pilkada Jakarta 2024

PDIP menggaet dua orang mantan anggota tim pemenangan Anies Baswedan di Pemilihan Presiden 2024

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

6 jam lalu

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

Dewan Pengurus Kadin melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan kajian mengenai penyelenggaraa Munaslub. Siapkan sanksi bagi peserta Munaslub Kadin.

Baca Selengkapnya

Rano Karno Sebut Gerakan Tusuk 3 Paslon sebagai Tantangan di Pilkada Jakarta

6 jam lalu

Rano Karno Sebut Gerakan Tusuk 3 Paslon sebagai Tantangan di Pilkada Jakarta

Rano Karno menegaskan gerakan Tusuk 3 Paslon merupakan reaksi yang tidak muncul secara tiba-tiba.

Baca Selengkapnya

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

7 jam lalu

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK bukan sebagai pejabat, tetapi dia menikmati beberapa fasilitas negara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pansel Akui Kesulitan Pilih 10 Nama Capim KPK, Ada Peluang Penentuan Lewat Voting

7 jam lalu

Pansel Akui Kesulitan Pilih 10 Nama Capim KPK, Ada Peluang Penentuan Lewat Voting

Pansel akan memilih 10 nama capim KPK dan bakal melaporkan nama-nama tersebut ke Presiden Joko Widodo pada pekan pertama Oktober 2024

Baca Selengkapnya