Tanggapan MPR-DPR atas Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia

Reporter

Antara

Editor

Sapto Yunus

Rabu, 4 September 2024 14:50 WIB

Presiden Joko Widodo saat menerima kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik sekaligus kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024. Kunjungan Bapa Suci Pemimpin Gereja Katolik Dunia ini merupakan kunjungan ketiga setelah kunjungan Yang Teramat Mulia Paus Paulus ke-6 pada 1970 dan kunjungan Yang Teramat Mulia Paus Yohannes Paulus ke-2 tahun 1989. TEMPO/Subekti

Karena itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengingatkan pemerintah di masa mendatang, dalam setiap mengambil kebijakan dan tata kelola, mendasarkan pada prinsip keadilan, baik sosial, ekologis, iklim, maupun antargenerasi.

Momentum Mempromosikan Toleransi di Indonesia

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR Christina Aryani menyambut gembira kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. “Kami senang sekali ya. Ini sesuatu yang amat dinanti-nantikan, nggak hanya umat Katolik, tapi pemerintah juga," ujar Christina, yang turut menyambut kehadiran Paus Fransiskus di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.

Christina mengatakan undangan kepada Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik itu sudah dikirim sejak 2019 dan kunjungan ini merupakan salah satu hasil kerja Komisi I DPR RI. Namun kedatangan Paus Fransiskus ke Tanah Air terkendala pandemi Covid-19.

“Karena sebetulnya, kalau kita lihat kan undangannya itu pernah dikirim sejak 2019. Sejak fit and proper test dubes buat Vatikan, juga salah satu yang diminta di Komisi I gimana agar kunjungan Paus bisa terealisasikan," ujarnya.

Dalam pesan-pesannya, kata Christina, Paus Fransiskus mengapresiasi prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan menekankan pentingnya menanggulangi ketidakseimbangan dalam masyarakat.

“Bagaimana ketidakseimbangan itu bisa kerap terjadi, dan gimana kita caranya memastikan ketidakseimbangan itu tidak mengganggu apa yang sudah dibangun sejak awal," ujarnya.

Christina berharap model toleransi Indonesia dapat menjadi panduan bagi negara-negara lain dalam menghadapi tantangan serupa. Dia menambahkan kehadiran Paus Fransiskus merupakan momentum penting untuk mempromosikan toleransi di Indonesia dan mengatasi tantangan-tantangan yang ada di berbagai daerah.

Selama di Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan berkunjung ke Istana Merdeka, Jakarta, dan dia bakal disambut oleh Presiden RI Joko Widodo pada Rabu, 4 September 2024. Setelah itu, Paus Fransiskus akan melanjutkan agendanya bertemu jemaat di katedral dan jemaat Katolik Muda Grha Pemuda.

Pada Kamis, 5 September, Paus Fransiskus dijadwalkan berkunjung ke Masjid Istiqlal di Jakarta, kemudian pada pukul 17.00 WIB bakal memimpin misa suci akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Keesokan harinya, dia akan meninggalkan Jakarta menuju Port Moresby, Papua Nugini.

Pilihan editor: Respons MUI, PBNU, dan Muhammadiyah Soal Azan di TV Diganti Running Text Saat Misa Paus Fransiskus

Berita terkait

UU Kementerian Disahkan: Prabowo Bebas Tambah Kementerian di Pemerintahan

2 jam lalu

UU Kementerian Disahkan: Prabowo Bebas Tambah Kementerian di Pemerintahan

Berkat RUU Nomor 39 Tahun 2008 yang disahkan DPR, Prabowo bisa tambah kementerian dalam jumlah tak terbatas

Baca Selengkapnya

Profil Hamdan Zoelva, Kuasa Hukum Kadin Indonesia yang Menentang Hasil Munaslub karena Dianggap Langgar AD/ART

3 jam lalu

Profil Hamdan Zoelva, Kuasa Hukum Kadin Indonesia yang Menentang Hasil Munaslub karena Dianggap Langgar AD/ART

Kuasa hukum Kadin Indonesia, Hamdan Zoelva menolak hasil munaslub yang menurutnya tidak sesuai ketentuan yang berlaku. Siapa sosok Hamdan Zoelva?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

4 jam lalu

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

Founder Sec Bowl Rius Vernandes berjanji untuk menjalankan bisnis tersebut dengan baik.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Ketahanan Budaya Nusantara

5 jam lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Ketahanan Budaya Nusantara

Bamsoet mengatakan, budaya nusantara yang merepresentasikan keberagaman dan kekayaan khasanah nusantara adalah cerminan jati diri dan kepribadian bangsa.

Baca Selengkapnya

Daftar Program Quick Win Prabowo-Gibran yang Disahkan DPR dan Anggarannya

5 jam lalu

Daftar Program Quick Win Prabowo-Gibran yang Disahkan DPR dan Anggarannya

DPR menyetujui anggaran untuk program unggulan Prabowo-Gibran, salah satunya Makan Siang Bergizi Gratis yang dijatah Rp 71 triliun.

Baca Selengkapnya

Profil Nuroji, Politisi Gerindra yang Mengaku tak Terlalu Bangga dengan Timnas Karena Naturalisasi

6 jam lalu

Profil Nuroji, Politisi Gerindra yang Mengaku tak Terlalu Bangga dengan Timnas Karena Naturalisasi

Nuroji menyatakan bahwa ia tidak merasa sangat bangga dengan pencapaian Timnas Indonesia, karena mayoritas pemainnya merupakan hasil naturalisasi.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan RUU Kementerian Negara, Ada 6 Poin Perubahan

7 jam lalu

DPR Sahkan RUU Kementerian Negara, Ada 6 Poin Perubahan

DPR mengesahkan RUU Kementerian Negara hari ini. Ada enam poin perubahan yang disepakati dalam revisi.

Baca Selengkapnya

Menpan RB Bilang Pengesahan UU Wantimpres Perkokoh Kedudukan Lembaga

7 jam lalu

Menpan RB Bilang Pengesahan UU Wantimpres Perkokoh Kedudukan Lembaga

Abdullah Azwar Anas menyebut, peran Wantimpres menjadi krusial sebagai sumber pandangan dan saran yang independen serta strategis.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan Revisi UU Wantimpres Jadi Undang-Undang

8 jam lalu

DPR Sahkan Revisi UU Wantimpres Jadi Undang-Undang

Rapat paripurna DPR mengesahkan revisi UU Wantimpres pada hari ini. Seluruh fraksi telah menyatakan persetujuannya atas revisi UU ini.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Jawab Kritik Anggota DPR Soal Naturalisasi Timnas Indonesia: Jangan Ragukan Nasionalismenya

10 jam lalu

Erick Thohir Jawab Kritik Anggota DPR Soal Naturalisasi Timnas Indonesia: Jangan Ragukan Nasionalismenya

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan naturalisasi sebagai salah satu upaya meningkatkan prestasi Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya