Alasan PKB Usung Luluk Nur Hamidah dan Persaingan Perempuan Bakal Calon di Pilgub Jatim
Reporter
Tempo.co
Editor
Sapto Yunus
Kamis, 29 Agustus 2024 11:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengungkap alasan partainya mengusung anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Luluk Nur Hamidah di pemilihan gubernur Jawa Timur atau Pilgub Jatim 2024. Dia menuturkan PKB mendukung Luluk karena yang maju sebagai calon gubernur Jatim adalah perempuan.
“Kenapa kita pilih Luluk? Pertama, karena kami melihat figur yang tampil di Jatim semuanya perempuan," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu, 28 Agustus 2024 seperti dikutip Antara.
Selain Luluk, bakal calon gubernur Jatim lainnya adalah Gubernur Jatim periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Sosial yang juga mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma.
Jazilul optimistis Luluk dapat memenangkan kontestasi Pilgub Jatim 2024, termasuk mengalahkan Khofifah yang berpasangan dengan Emil Dardak. “Enggak ada masalah karena memang Bu Khofifah tidak jelas prestasinya di Jawa Timur,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gus Jazil ini menuturkan Luluk merupakan seorang legislator di Senayan yang vokal dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Mbak Luluk, menurut saya, sukses di parlemen, mengangkat isu dan aspirasi yang diharapkan oleh masyarakat, termasuk berjuang keras untuk memperjuangkan rancangan undang-undang, sekarang pansus haji,” tuturnya.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI ini meyakini Luluk, yang berpasangan dengan anggota DPR RI Lukmanul Khakim, merupakan sosok pemimpin yang segar bagi penduduk Jatim.
“Kita ingin pemimpin di Jawa Timur adalah pemimpin yang fresh, PKB menyajikan itu. Pemimpin yang juga bersih dari korupsi, punya pengalaman, masih muda. Insyaallah pasangan Luluk-Lukman ini lebih berenergi, lebih muda dibanding pasangan lain,” kata Jazilul.
Kejutan PKB Menjelang Pendaftaran Pilkada
Jazilul menyebutkan PKB sengaja memberi kejutan pada akhir mendekati waktu pendaftaran Pilkada 2024 dengan memutuskan mengusung Luluk-Lukmanul di Pilgub Jatim 2024.
“Dari awal, kami ingin membuat kejutan di akhir karena memang PKB memiliki tiket sendiri untuk memajukan kadernya,” kata dia.
<!--more-->
Pasangan Luluk-Lukmanul telah menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan untuk kepentingan persyaratan mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim. Luluk-Lukmanul rencananya mendaftar pada Kamis, 29 Agustus 2024.
“Tentu kami mohon doa kepada masyarakat Jawa Timur. Pada prinsipnya kami berdua akan mencoba melengkapi seluruh dokumen yang dibutuhkan," kata Lukmanul.
Pasangan Luluk-Lukmanul akan menghadapi petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, yang telah mendaftarkan diri ke KPU Jatim di Surabaya pada Rabu pagi, 28 Agustus 2024.
Khofifah-Emil diusung oleh 15 parpol, delapan di antaranya parpol parlemen, yakni Gerinda, Golkar, Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Nasdem. Kemudian tujuh parpol nonparlemen adalah Perindo, Partai Buruh, Garuda, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Gelora, dan Partai Prima.
PDIP Usung Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim
Adapun PDIP resmi mengusung Risma dan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans maju di Pilgub Jatim. Keduanya akan mendaftar ke KPU Jatim pada Kamis malam ini. “Benar,” ucap Wakil Sekretaris PDIP Jatim, Yordan Batara Goa, kepada Tempo ihwal pencalonan Risma-Gus Hans pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Yordan mengatakan Risma-Gus Hans akan bertemu terlebih dahulu di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jatim pada pukul 18.00 WIB hari ini. Selanjutnya, mereka akan mendaftar ke KPU Jatim pada pukul 19.30 WIB.
Menurut Sekretaris PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno, pendaftaran Risma-Gus Hans juga diawali dengan kirab budaya. Dia mengatakan pasangan ini juga diusung oleh Hanura. Partai Ummat dikabarkan akan bergabung. “Yang pasti ada dua (PDIP dan Hanura),” ucap Untari.
NOVALI PANJI NUGROHO | HANAA SEPTIANA | ANTARA
Pilihan editor: Prediksi Pengamat Jika Pilgub Jakarta Tanpa Anies Baswedan