Kembali Diungkit soal Blok Medan, Ini Komentar Bobby Nasution

Reporter

Mei Leandha

Editor

Amirullah

Senin, 26 Agustus 2024 22:55 WIB

Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution (tengah) dalam acara penyerahan Surat Rekomendasi Dukungan Calon Kepala Daerah PKB di Hotel Fairmont, Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2024. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyerahkan surat rekomendasi model B.1-KWK atau persetujuan partai politik kepada 197 bakal calon Kepala Daerah pada Pilkada 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Medan - Front Marhaenis Indonesia (FMI) menggelar aksi teatrikal yang menampilkan penderitaan rakyat akibat politik dinasti di depan kantor Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Senin, 26 Agustus 2024. Di antara mereka ada yang membawa spanduk bertuliskan: Tolak Bobby Nasution, Tolak Politik Dinasti dan Selamatkan Sumut.

Seorang pengunjuk rasa berperan menjadi Presiden Jokowi. Dia menyeret empat orang yang kondisinya berdarah-darah dan berteriak meminta tolong. Ada juga yang membawa poster foto Bobby Nasution bersalaman dengan mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK).

Ketua Presidium FMI Sumut Badia Sitorus mengatakan, mereka ingin menunjukkan bagaimana selama ini masyarakat menderita dipimpin Jokowi. Mereka pun menyebut Wali Kota Medan Bobby Nasution bagian dari politik dinasti Jokowi.

"Rakyat Medan sudah banyak disuguhi kemunafikan dan tertipu. Masyarakat hari ini berdarah-darah untuk bisa makan saja," kata Badia, Senin, 26 Agustus 2024.

Dia juga menyoroti dugaan keterlibatan Bobby Nasution dalam Blok Medan. Istilah ini muncul saat sidang perkara korupsi perizinan tambang dengan terdakwa AGK. FMI meminta aparat hukum menangkap Bobby bila terbukti terlibat. Hampir satu jam lebih berorasi, Bobby tak kunjung muncul, massa akhirnya membubarkan diri.

Advertising
Advertising

Bobby Nasution saat diminta komentarnya soal namanya disebut-sebut terkait dalam Blok Medan hanya menjawab singkat. Komentarnya sama dengan apa yang sudah disampaikan sebelumnya.

"Dari kemarin kan sudah komentar, sama terus ya. Belum berubah, itu aja..." kata Bobby kepada wartawan di balai kota Medan.

Komentar pertama disampaikan Bobby di Jalan Asia Medan pada 3 Agustus 2024. Waktu itu, dia enggan mengomentari istilah Blok Medan karena menganggap bagian dari materi persidangan.

"Itu kan hasil sidang, ya... Saya rasa kalau dikomentari, tidak etis. Silakan saja, apa yang disebutkan saya ikut saja, di persidangan ya," ujarnya.

Kemudian, Bobby menanggapi pernyataan mantan Menkopolhukam Mahfud Md yang meminta KPK untuk memeriksanya. Dia mengaku siap mengikuti prosedur hukum.

"Saya ikut aja pokoknya," kata Bobby singkat saat ditanyai wartawan di Taman Cadika Medan pada 9 Agustus 2024.

Pilihan Editor: Berebut Lobi Calon Gubernur Jakarta

Berita terkait

Presiden Jokowi Bakal Hadiri Upacara Penutupan PON 2024, Prabowo Subianto Belum Pasti

33 menit lalu

Presiden Jokowi Bakal Hadiri Upacara Penutupan PON 2024, Prabowo Subianto Belum Pasti

Presiden Joko Widodo akan hadir dalam upacara penutupan Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumatera Utara atau PON 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bantah Buka Keran Ekspor Pasir Laut, tapi Sedimen; Walaupun Wujudnya Juga Pasir

1 jam lalu

Jokowi Bantah Buka Keran Ekspor Pasir Laut, tapi Sedimen; Walaupun Wujudnya Juga Pasir

Presiden Jokowi membantah pemerintahannya kembali mengizinkan ekspor pasir laut. Menurutnya, yang diekspor adalah hasil sedimentasi.

Baca Selengkapnya

KPK Punya Waktu 30 Hari untuk Menentukan Penggunaan Jet Pribadi Kaesang Gratifikasi atau Bukan

1 jam lalu

KPK Punya Waktu 30 Hari untuk Menentukan Penggunaan Jet Pribadi Kaesang Gratifikasi atau Bukan

KPK akan memproses data dan keterangan Kaesang Pangarep soal jet pribadi yang ia gunakan terbang ke Amerika bersama istrinya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

2 jam lalu

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

3 jam lalu

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

Pemerintah getol memblokir jutaan situs judi online beberapa waktu terakhir. Namun, kebijakan ini dinilai kurang efektif. Ini alasan Hadi Tjahjanto.

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

3 jam lalu

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

Pembukaan ekspor pasir laut yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dianggap sebagai pengingkaran janji Jokowi untuk melestarikan laut.

Baca Selengkapnya

Belum Diterima Jokowi, Ini Isi Surat Permintaan Audiensi Arsjad Rasjid soal Munaslub Kadin

3 jam lalu

Belum Diterima Jokowi, Ini Isi Surat Permintaan Audiensi Arsjad Rasjid soal Munaslub Kadin

Presiden Jokowi mengaku belum menerima surat dari Ketua KadinArsjad Rasjid tentang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Apa isi surat itu?

Baca Selengkapnya

Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

4 jam lalu

Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

Ekspor pasir laut kembali digolkan lewat peraturan Mendag. Berbagai pihak lakukan kritik terhadap kebijakan ini. Apa kata Walhi dan Jokowi?

Baca Selengkapnya

Usai Kaesang Klarifikasi soal Jet Pribadi ke KPK, Kapan Bobby Nasution Menyusul?

12 jam lalu

Usai Kaesang Klarifikasi soal Jet Pribadi ke KPK, Kapan Bobby Nasution Menyusul?

Anak dan mantu Presiden Jokowi, Kaesang dan Bobby Nasution, ketahuan menaiki private jet. Diduga ada unsur gratifikasi

Baca Selengkapnya

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

12 jam lalu

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

"Jadinya numpang teman, kalau bahasa bekennya nebeng" kata Kaesang pada Media, Senin, 17 September 2024, terkait perjalanannya dengan pesawat jet.

Baca Selengkapnya