Surya Paloh Curhat ke Jokowi: Apa yang Sebenarnya Kurang dari Nasdem

Editor

Amirullah

Minggu, 25 Agustus 2024 22:01 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menghadiri Kongres III Partai Nasdem di Jakarta Convention Center pada Ahad malam, 25 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan partainya telah menerima pembelajaran politik dari 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia menyebut Jokowi telah memberikan satu kesepahaman antara pemerintah dengan NasDem.

Surya Paloh mengaku mendapatkan pembelajaran kemitraan yang setara dari kepemimpinan Jokowi. “Kami bebas bergerak, berbicara, mengeluarkan pendapat, sepakat dan kadang-kadang tidak sepakat,” kata dia saat pembukaan Kongres III Nasdem di Jakarta Convention Center (JCC), pada Ahad malam, 25 Agustus 2024.

Ia berujar proses menyamakan pendapat itu tak terlepas dari proses dan tantangan yang ada. "Yah, kadang-kadang bisa tersenyum lebar. Kadang-kadang kami harus termangu-mangu. Kadang-kadang kami harus bisa terhenyak duduk sedikit berpikir, apa yang sebenarnya kurang dengan NasDem ini?" kata Paloh disambut riuh kader yang hadir.

Namun, Surya Paloh memahami Jokowi juga manusia yang secara kodrat tak terlepas dari kekurangan dan kesilapan. Ia meyakini, Jokowi memiliki niat baik.

"Satu hal yang saya yakini, di sana ada niat baik. Ada nawaitu, ada keinginan untuk berbuat baik. Dan seharusnya perspektif pandangan kita mengambil yang baik, menjaga nan baik, dan mengenyampingkan yang kurang baik," kata dia.

Advertising
Advertising

Namun, ia memahami masa kepemimpinan Jokowi rupanya hidup bukan hanya soal niat baik, tetapi harus memiliki strategi yang tepat. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Jokowi atas pembelajaran tersebut.

NasDem berseberangan dengan Jokowi maupun dengan Prabowo pada Pemilihan Presiden pada 2024. Belakangan NasDem merapat ke kubu Prabowo.

Adapun Kongres III Partai NasDem akan membahas Komisi AD/ART, Komisi Rekomendasi, dan Komisi Program Aksi. Politikus Nasdem Willy Aditya menjelaskan ada lima isu besar yang akan dibahas secara mendalam di kongres, yakni isu negara hukum, ekonomi hijau, politik, isu internasional, dan krisis lingkungan.

Daniel A. Fajri berkontribusi dalam tulisan ini.

Pilihan Editor: Jungkir-Balik Jokowi Melanggengkan Dinasti Politik

Berita terkait

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

1 jam lalu

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

1 jam lalu

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

Pemerintah getol memblokir jutaan situs judi online beberapa waktu terakhir. Namun, kebijakan ini dinilai kurang efektif. Ini alasan Hadi Tjahjanto.

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

2 jam lalu

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

Pembukaan ekspor pasir laut yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dianggap sebagai pengingkaran janji Jokowi untuk melestarikan laut.

Baca Selengkapnya

Belum Diterima Jokowi, Ini Isi Surat Permintaan Audiensi Arsjad Rasjid soal Munaslub Kadin

2 jam lalu

Belum Diterima Jokowi, Ini Isi Surat Permintaan Audiensi Arsjad Rasjid soal Munaslub Kadin

Presiden Jokowi mengaku belum menerima surat dari Ketua KadinArsjad Rasjid tentang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Apa isi surat itu?

Baca Selengkapnya

Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

2 jam lalu

Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

Ekspor pasir laut kembali digolkan lewat peraturan Mendag. Berbagai pihak lakukan kritik terhadap kebijakan ini. Apa kata Walhi dan Jokowi?

Baca Selengkapnya

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

10 jam lalu

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

"Jadinya numpang teman, kalau bahasa bekennya nebeng" kata Kaesang pada Media, Senin, 17 September 2024, terkait perjalanannya dengan pesawat jet.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

12 jam lalu

KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

Kepada KPK, Kaesang mengaku bisa ke Amerika Serikati naik private jet karena nebeng temannya yang ia sebut berinisial Y.

Baca Selengkapnya

Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

13 jam lalu

Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

Presiden Jokowi akhirnya angkat bicara soal kekisruhan di Kadin dan minta bola panas dualisme kepemimpinan tidak disorongkan padanya

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

13 jam lalu

KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan bahwa diperkirakan biaya yang dihabiskan Kaesang bersama sang istri dan 2 orang lainnya masing-masing 90 juta, disesuaikan dengan biaya pesawat business class.

Baca Selengkapnya

Alasan Akademisi Sebut Munaslub Kadin Sarat Kepentingan Politik

13 jam lalu

Alasan Akademisi Sebut Munaslub Kadin Sarat Kepentingan Politik

Asrinaldi mengatakan publik mengetahui Munaslub Kadin ada kaitannya dengan proses politik.

Baca Selengkapnya