Kerja Jurnalistik Dihalangi saat Ambil Gambar Jokowi di Kongres NasDem

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Amirullah

Minggu, 25 Agustus 2024 21:26 WIB

Awak media mendapatkan pembatasan saat ingin mengambil gambar Presiden Joko Widodo di Kongres III Partai NasDem, Ahad malam, 25 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta - Awak media mendapatkan pembatasan saat ingin mengambil gambar Presiden Jokowi di Kongres III Partai NasDem, Ahad malam, 25 Agustus 2024. Momen itu terjadi saat Jokowi hendak keluar plenary hall Jakarta Convention Center.

Wartawan yang bersiap sekitar 30 menit sebelum Jokowi keluar, tidak mendapatkan ruang untuk mengambil rekaman mentah dengan perangkat liputan yang ada. Awak media sebenarnya sempat mendapatkan sedikit ruang lebih kurang 10 meter dari salah satu pintu Plenary Hall.

Namun salah satu staf Protokol dan Biro Pers Media Istana mewanti-wanti wartawan bahwa tidak ada sesi cegat atau doorstop. Kemudian Garda Pemuda Nasdem segera menutupi media yang sudah bergegas sambil berlutut.

Ketua Panitia Pengarah Kongres III Partai NasDem Willy Aditya sempat memerintahkan Garda Pemuda NasDem untuk membuka ruang kepada media. Dia menyampaikan ini usai mendapat keluhan dari salah satu jurnalis Metro TV. Namun pasukan pengawal hanya bergeming.

"Kalau nggak ada mereka (media), ini nggak akan besar. Kasih buat doorstop Bang Surya dan Pak Presiden," kata Willy di lokasi pada Ahad di JCC.

Advertising
Advertising

Deputi Protokol dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan akan mengecek dugaan pembatasan ini. Yusuf mengatakan seharusnya tidak ada yang membatasi kerja media. "Mestinya tidak ada (pembatasan), saya akan cek ke panitia," katanya dihubungi Tempo pada Ahad, 25 Agustus 2024.

Ketika hendak keluar kongres Nasdem, Presiden Jokowi tidak memberikan sepatah kata pun. Keluar bersama Surya Paloh, Jokowi hanya melemparkan senyum saat dipanggil media.

Narasumber lain seperti mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan bersedia memberikan sesi wawancara kepada awak media yang meliput Kongres III Partai Nasdem. Sementara Surya Paloh tidak berkenan memberi keterangan, walau sempat kembali ke Plenary Hall usai mengantar Jokowi ke salah satu depan pintu JCC untuk pulang.

Pilihan Editor: Jungkir-Balik Jokowi Melanggengkan Dinasti Politik

Catatan Redaksi:

Kami merevisi berita ini dengan memotong paragraf terakhir. Paragraf tersebut sebelumnya menjelaskan soal wartawan dikunci di kantin saat hendak meliput Jokowi di Munas Partai Golkar. Revisi dilakukan pada Jumat, 30 Agustus 2024, pukul 14.16 WIB. Mohon maaf. Terima kasih.

Berita terkait

KPK Punya Waktu 30 Hari untuk Menentukan Penggunaan Jet Pribadi Kaesang Gratifikasi atau Bukan

4 menit lalu

KPK Punya Waktu 30 Hari untuk Menentukan Penggunaan Jet Pribadi Kaesang Gratifikasi atau Bukan

KPK akan memproses data dan keterangan Kaesang Pangarep soal jet pribadi yang ia gunakan terbang ke Amerika bersama istrinya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

1 jam lalu

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

2 jam lalu

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

Pemerintah getol memblokir jutaan situs judi online beberapa waktu terakhir. Namun, kebijakan ini dinilai kurang efektif. Ini alasan Hadi Tjahjanto.

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

2 jam lalu

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

Pembukaan ekspor pasir laut yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dianggap sebagai pengingkaran janji Jokowi untuk melestarikan laut.

Baca Selengkapnya

Belum Diterima Jokowi, Ini Isi Surat Permintaan Audiensi Arsjad Rasjid soal Munaslub Kadin

2 jam lalu

Belum Diterima Jokowi, Ini Isi Surat Permintaan Audiensi Arsjad Rasjid soal Munaslub Kadin

Presiden Jokowi mengaku belum menerima surat dari Ketua KadinArsjad Rasjid tentang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Apa isi surat itu?

Baca Selengkapnya

Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

2 jam lalu

Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

Ekspor pasir laut kembali digolkan lewat peraturan Mendag. Berbagai pihak lakukan kritik terhadap kebijakan ini. Apa kata Walhi dan Jokowi?

Baca Selengkapnya

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

11 jam lalu

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

"Jadinya numpang teman, kalau bahasa bekennya nebeng" kata Kaesang pada Media, Senin, 17 September 2024, terkait perjalanannya dengan pesawat jet.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

12 jam lalu

KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

Kepada KPK, Kaesang mengaku bisa ke Amerika Serikati naik private jet karena nebeng temannya yang ia sebut berinisial Y.

Baca Selengkapnya

Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

13 jam lalu

Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

Presiden Jokowi akhirnya angkat bicara soal kekisruhan di Kadin dan minta bola panas dualisme kepemimpinan tidak disorongkan padanya

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

13 jam lalu

KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan bahwa diperkirakan biaya yang dihabiskan Kaesang bersama sang istri dan 2 orang lainnya masing-masing 90 juta, disesuaikan dengan biaya pesawat business class.

Baca Selengkapnya