Sorotan Media Asing Keputusan Reshuffle Kabinet Jokowi di Akhir Masa Jabatan
Reporter
Michelle Gabriela
Editor
S. Dian Andryanto
Sabtu, 24 Agustus 2024 08:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Media asing memberikan perhatian khusus terhadap reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Berbagai pandangan muncul, mulai dari analisis strategis hingga spekulasi mengenai dampak perubahan ini terhadap kebijakan pemerintah. Apa saja yang mereka soroti?
Media Nikkei Asia menyebut Jokowi memilih menteri-menteri barunya dari tokoh yang dekat dengan Prabowo Subianto, Bakal Presiden yang terpilih dari pemilu kemarin. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Rosan Roeslani, yang merupakan ketua tim pemenangan Prabowo dalam pemilihan presiden lalu dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, diangkat menjadi Menteri Investasi, menggantikan Bahlil Lahadalia posisi kunci dalam pembangunan ekonomi negara.
Roeslani akan bertanggung jawab atas target pemerintah untuk menarik investasi domestik dan asing senilai $105,9 miliar pada tahun 2024, termasuk untuk ibu kota baru negara, Nusantara.
Selain itu ada pula Angga Raka Prabowo, penasihat komunikasi Prabowo dan anggota Partai Gerindra yang diangkatnya sebagai Wakil Menteri Indormasi dan Komunikasi menggantikan Nezar Patria.
Dikatakan pula bahwa Jokowi dan Prabowo telah mengambil langkah-langkah menuju serah terima pemerintahan selama beberapa bulan terakhir. Pada bulan Juli, Jokowi mengangkat keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono, sebagai Wakil Menteri Keuangan. Pengangkatan Djiwandono bertujuan untuk mempercepat alokasi anggaran bagi kebijakan-kebijakan utama Prabowo, seperti program makanan gratis di sekolah.
Tak jauh beda, media the sun juga turut menyoroti keputusan Jokowi memilih orang-orang yang dekat dengan Prabowo. Salah satunya adalah penunjukkan Dadan Hindayana, seorang profesor di Kementerian Pertanian Bogor dan anggota tim kampanye Prabowo, untuk memimpin Badan Gizi Nasional yang baru, yang bertugas melaksanakan program “Makanan Bergizi Gratis” Prabowo yang akan memberikan makanan gratis kepada jutaan siswa.
Ada juga Hasan Nasbi, juru bicara Prabowo, telah diangkat sebagai kepala badan komunikasi kepresidenan.
Penunjukan ini "diperlukan untuk mempersiapkan dan mendukung transisi pemerintahan agar berjalan dengan baik, lancar, dan efektif," kata Ari Dwipayana, seorang pejabat istana kepresidenan, dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu fairfieldsun mengungkapkan kritiknya terhadap Jokowi. Media ini menyebut Jokowi, yang masa kecilnya dihabiskan di sebuah gubuk bambu sederhana di kawasan kumuh pinggir sungai di pulau Jawa, baru-baru ini mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian pemerintahannya dalam bidang ekonomi, pembangunan, dan infrastruktur. Hal ini ia sampaikan dalam pidato kenegaraan terakhirnya, di mana ia menyoroti kemajuan yang telah dicapai selama masa kepemimpinannya.
Sebagai presiden Indonesia, Jokowi telah menyelesaikan dua masa jabatan maksimalnya selama satu dekade, di mana ia berhasil mengalahkan Prabowo dalam dua pemilihan umum berturut-turut, yaitu pada tahun 2014 dan 2019. Kemenangan ini menegaskan posisi Jokowi sebagai pemimpin yang kuat dan mampu menjaga stabilitas politik serta ekonomi di tengah tantangan yang dihadapi negara.
Dalam pemilihan terbaru, Prabowo berhasil memenangkan dukungan rakyat dengan putra sulung Jokowi sebagai calon wakil presiden, langkah yang memicu kontroversi dan tuduhan nepotisme dari beberapa kalangan. Meski demikian, popularitas Prabowo meningkat tajam dalam jajak pendapat, sebagian besar berkat dukungan penuh dari Jokowi dan keluarganya. Janji Prabowo untuk melanjutkan kebijakan ekonomi yang telah diterapkan Jokowi juga memainkan peran penting dalam memenangkan hati pemilih.
Namun, di balik semua pencapaian tersebut, salah satu proyek warisan terbesar Jokowi, yaitu rencana pembangunan ibu kota baru di pulau Kalimantan dengan nilai investasi $32 miliar, masih menghadapi tantangan besar. Proyek ambisius ini terhambat oleh berbagai masalah, termasuk keterlambatan konstruksi dan kendala pendanaan, yang menjadi tantangan besar bagi pemerintahan yang akan datang.
Pilihan Editor: Ganjar Kritik Pencopotan Yasonna dari Menkumham: Full Politik