5 Respons Soal Raja Jawa yang Disebut Bahlil Lahadalia

Jumat, 23 Agustus 2024 08:20 WIB

Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia saat menyampaikan keterangan kepada media di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. Dalam kesempatan tersebut Bahlil mengumumkan susunan pengurus Partai Golkar masa bakti 2024-2029. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia disoroti setelah resmi ditunjuk sebagai ketua umum Partai Golkar baru pengganti Airlangga Hartarto. Teranyar, dirinya menyinggung sosok "Raja Jawa" saat berpidato pemaparan visi dan misinya pada Musyawarah Nasional XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

"Kita harus lebih paten lagi. Soalnya, Raja Jawa ini kalau kita main-main, celaka kita," kata Bahlil Lahadalia di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

Lebih lanjut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu enggan membeberkan siapa sosok yang dia maksud sebagai Raja Jawa. "Sudah. Waduh ini. Sudah banyak, sudah lihat kan barang ini kan? Ya tidak perlu saya ungkapkan lah. Enggak perlu," tuturnya.

1. Megawati Minta Dikenalkan ke Raja Jawa

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengenalkan dirinya kepada "Raja Jawa". Hal itu disampaikan Megawati usai pembacaan nama-nama bakal calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan gelombang kedua di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024.

Advertising
Advertising

"Saya ketawa, ketawanya, sudah dia ngomong Raja Jawa. Kayak dia mengerti artinya Raja Jawa, dia kan orang Papua. Makanya saya langsung sambil sarapan ketawa, wih," kata Megawati di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024, dikutip dari Antara.

Oleh karena itu, Presiden Ke-5 RI tersebut pun meminta untuk dikenalkan dengan sosok "Raja Jawa" itu. "Aku mau kenalan juga deh sama Raja Jawa-nya. Sejak kapan ada Raja Jawa? Awas kamu ya diplintir-plintir. Kapan ada Raja Jawa-nya," ujarnya.

2. Hanya Ada di Zaman Dahulu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sosok "Raja Jawa" hanya ada di zaman kerajaan dahulu, sementara saat ini sudah tidak ada. Hal itu ia ungkapkan sebagai tanggapan terhadap pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia soal sosok "Raja Jawa" saat Munas Partai Golkar.

"Raja Jawa itu kan zaman kerajaan dulu, bukan zaman sekarang," kata Airlangga yang juga mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar usai konferensi pers Pencanangan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024, dikutip dari Antara.

3. Istana Tidak Mau Berspekulasi Soal Raja Jawa

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan bahwa Istana tidak mau berspekulasi lebih lanjut mengenai sosok "Raja Jawa" itu. "Itu 'kan pernyataan politik di partai politik," kata Hasan di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024, dikutip dari Antara.

Untuk itu, dia membiarkan masyarakat menafsirkan masing-masing soal sosok "Raja Jawa" tersebut. "Silakan ditafsirkan masing-masing," ujar Hasan.

4. Bukan Sikap Politik dari Partai

Politisi senior Partai Golkar Idrus Marham mengatakan bahwa ungkapan Bahlil itu hanya merupakan candaan politik karena tema pidato Bahlil juga banyak menyinggung soal isu-isu yang berkembang di masyarakat. Namun, menurut Idrus, ungkapan Bahlil soal "Raja Jawa" itu bukan merupakan sikap politik dari partai.

"Harus dibedakan antara pernyataan politik dan guyonan politik," kata Idrus, Rabu, 21 Agustus 2024, dikutip dari Antara.

5. Bukan Ranah Keraton Yogyakarta

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa pihaknya tak mengetahui apa yang dimaksud Raja Jawa dalam pidato Bahlil Lahadalia. "Urusannya apa (soal pidato Raja Jawa) ? Tidak tahu saya soal pidato itu," kata Sultan di sela Rapat Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Pilkada 2024 Wilayah Jawa di Yogyakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu menyatakan sudah tak akan mencampuri apapun lagi terkait dinamika politik karena bukan kewenangannya. Dengan demikian, pidato Bahlil tersebut dinilai Sultan bukan ranahnya lagi untuk berbicara atau menanggapi lebih jauh. "Saya kan sudah tidak berpartai lagi, tidak boleh (masuk partai sesuai UU)," kata Sultan Hamengku Buwono X.

KHUMAR MAHENDRA | SAVERO ARISTIA WIENANTO | PRIBADI WICAKSONO | ANTARA

Pilihan Editor: Jokowi Beberkan Alasan Pakai Kemeja Kuning di Munas Golkar

Berita terkait

Terkini Bisnis: Kronologi Ekspor Pasir Laut di Era Megawati dan Jokowi, Kadin Minta Menkumham Tolak Sahkan Pengurus Hasil Munaslub

11 jam lalu

Terkini Bisnis: Kronologi Ekspor Pasir Laut di Era Megawati dan Jokowi, Kadin Minta Menkumham Tolak Sahkan Pengurus Hasil Munaslub

Kronologi penjualan pasir laut ke luar negeri yang dihentikan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2003 yang kini dibuka kembali oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kisah Nasi Goreng di Antara Prabowo-Megawati

18 jam lalu

Kisah Nasi Goreng di Antara Prabowo-Megawati

Prabowo dan Megawati disebut-sebut bakal bertemu sebelum 20 Oktober 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Bisnis-bisnis Anindya Bakrie, Ketua Umum Kadin Indonesia Versi Munaslub

19 jam lalu

Bisnis-bisnis Anindya Bakrie, Ketua Umum Kadin Indonesia Versi Munaslub

Anindya Bakrie Ketua Umum Kadin Indonesia versi Munaslub yang menggeser Arsjad Rasjid. Apa saja bisnis-bisnisnya?

Baca Selengkapnya

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

19 jam lalu

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Megawati, Pengamat: Hal yang Luar Biasa Jika Terjadi

20 jam lalu

Pertemuan Prabowo-Megawati, Pengamat: Hal yang Luar Biasa Jika Terjadi

Pertemuan antara Prabowo dan Megawati disebut akan terjadi sebelum pergantian presiden pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Tenaga Ahli Bahlil Lahadalia Ungkap Polemik Kadin sebagai Urusan Internal

20 jam lalu

Tenaga Ahli Bahlil Lahadalia Ungkap Polemik Kadin sebagai Urusan Internal

Tenaga ahli Bahlil sampaikan pendapat Bahlil mengenai konflik dalam Kadin

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Kabinet Prabowo: Jumlah Menteri hingga Tanggapan Berbagai Partai

1 hari lalu

Serba-serbi Kabinet Prabowo: Jumlah Menteri hingga Tanggapan Berbagai Partai

Isu mengenai susunan menteri dalam kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto terus menjadi sorotan

Baca Selengkapnya

Pertemuan Megawati-Prabowo Disebut Bakal Bahas Topik Ini

1 hari lalu

Pertemuan Megawati-Prabowo Disebut Bakal Bahas Topik Ini

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut merespons baik agenda pertemuannya dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, Ini Alasannya Mundur dari Pilkada Tangsel?

3 hari lalu

Riza Patria Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, Ini Alasannya Mundur dari Pilkada Tangsel?

Ahmad Riza Patria dipastikan oleh Ridwan Kamil menjadi Ketua Tim Kampanye Ridwan Kamil-Suswono dalam Pilkada Jakarta 2024. Lantas, bagaimana profilnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Kosgoro Sebut Sejumlah Kadernya Siap Ditunjuk Jadi Menteri Prabowo

3 hari lalu

Alasan Kosgoro Sebut Sejumlah Kadernya Siap Ditunjuk Jadi Menteri Prabowo

Kosgoro menyerahkan sepenuhnya nomenklatur maupun jumlah kementerian kepada Prabowo.

Baca Selengkapnya