Tanggapan Politikus PDIP Soal Isu Reshuffle Kabinet Jokowi

Reporter

Tempo.co

Editor

Sapto Yunus

Minggu, 18 Agustus 2024 09:19 WIB

Suasana pelantikan menteri dan wakil menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 15 Juni 2022. Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan reshuffle kabinet dengan resmi melantik 5 menteri dan wakil menteri baru yang masuk ke Kabinet Indonesia Maju. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Kepala negara disebut akan merombak sejumlah menteri, di antaranya para menteri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP dan Partai Nasdem.

Menanggapi isu reshuffle kabinet itu, Presiden Jokowi di sela-sela kegiatannya di IKN pada Rabu, 14 Agustus 2024, mengatakan perombakan kabinet hanya akan dilakukan jika diperlukan.

“Ya kalau diperlukan. Saya kan sudah ngomong dari dulu, kalau diperlukan. Saya masih punya hak prerogatif itu,” kata Jokowi seperti dikutip dari Antara.

Saat ditanya apakah kocok ulang kabinet sudah diperlukan atau belum saat ini, Jokowi hanya terkekeh.

Kabar mengenai perombakan kabinet itu juga mendapat tanggapan dari berbagai kalangan, termasuk dari menteri dan politikus PDIP.

1. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly: I’m More Than Ready

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan perombakan kabinet merupakan kewenangan sepenuhnya Presiden Jokowi. Dia dikabarkan menjadi salah satu menteri yang bakal digusur. Politikus PDIP itu meminta publik menunggu soal perombakan kabinet.

Am I ready or not? I’m more than ready,” kata Yasonna usai menghadiri Launching Desain Baru Paspor Republik Indonesia di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta pada Sabtu, 17 Agustus 2024.

Mengenai dia tidak ikut upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara, Yasonna mengatakan sudah dibagi-bagi menteri yang hadir di Istana Negara dan IKN.

2. Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok: Itu Hak Prerogatif Presiden

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengomentari isu kocok ulang kabinet menjelang akhir masa jabatan Presiden Jokowi. Ahok mengaku tak masalah jika reshuffle kabinet benar terjadi dua bulan menjelang akhir periode Jokowi.

Ahok mengatakan PDIP sampai saat ini belum membahas perihal isu perombakan kabinet. “Tapi, menurut saya, itu hak prerogatif presiden ya,” kata Ahok di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Ahok menilai isu kocok ulang kabinet bisa jadi muncul sebagai bagian dari transisi pemerintahan dari Jokowi ke calon presiden terpilih Prabowo Subianto. Prabowo akan dilantik menggantikan Jokowi pada 20 Oktober 2024. Ahok menyinggung soal kedekatan keduanya, di mana Prabowo berkampanye sebagai penerus kebijakan Jokowi di Pilpres 2024. “Kan memang satu paket ini istilahnya kan,” ucap Ahok.

<!--more-->

Ahok menilai waktu dua bulan sisa pemerintahan Jokowi bisa digunakan sebagai masa transisi. “Ya bisa saja, orang bilang cuma dua bulan. Orang dua bulan untuk persiapan lima tahun kan enggak apa-apa,” ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan dia tidak sepakat jika isu perombakan kabinet disebut sebagai upaya penggembosan PDIP di pemerintahan. Dikabarkan sejumlah menteri yang bakal terkena kocok ulang adalah dari PDIP.

Ahok menyinggung dirinya yang pernah terkena kasus hukum dan dipenjara. Dia tidak menganggap kejadian tersebut sebagai upaya menggembosi dirinya. “Selama Anda punya integritas, selama Anda mempunyai nama baik, siapa pun enggak bisa menggembosi Anda,” kata dia.

3. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto: PDIP Tak Pernah Minta Jatah Menteri di Kabinet

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga mengatakan tak masalah dengan isu perombakan kabinet Jokowi. Hasto menuturkan penentuan menteri adalah hak presiden.

“Ya, sejak dulu dalam konsep tata pemerintahan yang baik, presiden punya hak prerogatif. Kita menghormati hak prerogatif dari presiden itu. Sejak awal kita kan enggak pernah neko-neko,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Hasto juga menyebutkan bagaimana partainya pernah mengantarkan Jokowi menjadi Presiden RI dua periode. Selama mengusung Jokowi, kata dia, PDIP tidak pernah meminta jatah menteri dalam kabinet.

“Ketika kami mengantarkan (Jokowi) jadi presiden, apakah kemudian kami minta seluruh menteri? Kan juga tidak,” ujar Hasto.

EKA YUDHA SAPUTRA | SULTAN ABDURRAHMAN

Pilihan editor: Demokrat Ungkap Harapan Tak Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jakarta

Berita terkait

Soal Pertemuan dengan Ridwan Kamil, Ahok: Kalau Silaturahmi Enggak Boleh Ditolak

4 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Ridwan Kamil, Ahok: Kalau Silaturahmi Enggak Boleh Ditolak

Ahok mengaku siap jika diajak bertemu dengan Ridwan Kamil. Meski kini mendukung Pramono Anung, Ahok menyebut tak menutup pintu bertemu Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Sudah Teken Keppres Pemberhentian Pramono Anung, Jokowi: Penggantinya Masih dalam Proses

4 jam lalu

Sudah Teken Keppres Pemberhentian Pramono Anung, Jokowi: Penggantinya Masih dalam Proses

Presiden Jokowi membenarkan telah mengeluarkan keppres pemberhentian Pramono Anung sebagai Seskab. Ia menyebut penggantinya masih dalam proses.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Akan Tutup PON Aceh-Sumut di Stadion Utama Sport Center Sumut Jumat 20 September

4 jam lalu

Presiden Jokowi Akan Tutup PON Aceh-Sumut di Stadion Utama Sport Center Sumut Jumat 20 September

Panitia PON Aceh-Sumut memastikan upacara penutupan digelar di Stadion Utama Sport Center Sumut pada Jumat malam, 20 September 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

4 jam lalu

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

ESDM menyebutkan bahwa mandeknya perizinan PLTP biasa terjadi di tahap eksplorasi dimana sering timbul penolakan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

5 jam lalu

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Presiden Jokowi menegaskan agar dalam menghadapi gejolak dan ketidakpastian ekonomi global ini Indonesia harus bisa fokus dalam kerja.

Baca Selengkapnya

Sultan Pernah Menolak Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Alasannya

5 jam lalu

Sultan Pernah Menolak Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Alasannya

Presiden Jokowi meresmikan Seksi I jalan tol Solo - Yogyakarta-Bandara YIA Kulon Progo di Gerbang Tol Banyudono.. Menyingkat waktu perjalanan ke Yogya

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

5 jam lalu

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Seksi I Segmen Kartasura-Klaten, hari ini, Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kebocoran 6 Juta Data NPWP, Jokowi Perintahkan Mitigasi Secepatnya

6 jam lalu

Kebocoran 6 Juta Data NPWP, Jokowi Perintahkan Mitigasi Secepatnya

Jokowi memerintahkan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi agar segera melakukan mitigasi terkait kebocoran 6 juta data NPWP.

Baca Selengkapnya

Soroti Masalah Ketenagakerjaan, Jokowi: Terlalu Sedikit Pekerjaan untuk Terlalu Banyak Orang

6 jam lalu

Soroti Masalah Ketenagakerjaan, Jokowi: Terlalu Sedikit Pekerjaan untuk Terlalu Banyak Orang

Jokowi mengatakan bahwa ke depan, peluang kerja akan lebih sedikit dibanding jumlah tenaga kerja yang membutuhkan.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Singgung soal Kalijodo Saat Bertemu Ahok

6 jam lalu

Pramono Anung Singgung soal Kalijodo Saat Bertemu Ahok

Pramono Anung berjanji akan membenahi Kalijodo yang merupakan warisan dari era kepemimpinan Ahok.

Baca Selengkapnya