Gus Yahya Diminta Perbaiki PKB, Jazilul Fawaid: Melenceng dari Khitah NU

Reporter

Tempo.co

Editor

Sapto Yunus

Kamis, 15 Agustus 2024 00:11 WIB

Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid saat ditemui usai pertemuan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPP PKB di Jalan Raden Saleh Raya, Senen, Jakarta Pusat pada Senin, 29 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak berhak membenahi partainya. Jazilul mengungkapkan pendapatnya itu setelah Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mendapatkan mandat penuh dari Rais Aam PBNU untuk segera memperbaiki PKB.

“(PBNU) tidak punya hak. Justru keputusan itu melanggar AD/ART NU, dan melenceng dari khitah NU. Apanya yang mau dibenahi? Justru hari ini PKB memiliki prestasi yang luar biasa,” kata dia di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PKB, Jakarta pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Pria yang akrab disapa Gus Jazil itu menilai keputusan tersebut melanggar konstitusi karena PKB dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, sedangkan PBNU sebagai organisasi kemasyarakatan diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas.

Karena itu, dia berpendapat yang harus dibenahi saat ini adalah PBNU, bukan PKB. Dia kembali menegaskan, secara organisasi, tidak ada hubungan antara PKB dan PBNU. “Jadi itu keputusan yang batal menurut konstitusi partai politik, sekaligus menurut aturan ormas,” katanya.

Dia menambahkan, keputusan yang diambil itu melanggar etika sekaligus aturan. Etika dalam bernegara, aturan dalam bernegara, sekaligus etika di dalam NU dan PKB.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU mendapatkan mandat untuk memperbaiki PKB setelah para kiai di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur menyepakati memberikan "Mandat Tebuireng" kepada Rais Aam PBNU.

Setelah mendapatkan "Mandat Tebuireng", Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar selanjutnya memanggil Gus Yahya yang kebetulan sedang berada di Surabaya.

"Kemarin kiai berkumpul (di Pesantren Tebuireng), mendalami masalah-masalah terkait hubungan PBNU dan PKB," kata Yahya ketika ditemui wartawan di kediaman Miftachul Akhyar di Pesantren Miftachussunnah, Surabaya pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Gus Yahya dan Jokowi Bahas Konflik PBNU dan PKB

Adapun Gus Yahya menemui Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Rabu petang, 14 Agustus 2024. Dalam pertemuan itu, Gus Yahya dan Jokowi antara lain membahas konflik antara PBNU dan PKB.

<!--more-->

Gus Yahya datang ke Istana didampingi oleh Rais Aam PBNU Miftahul Akhyar dan Wakil Rais Aam PBNU Anwar Iskandar pada sekitar pukul 16.45 WIB. Mereka keluar dari Istana kira-kira satu setengah jam kemudian.

Usai bertemu Jokowi, Gus Yahya mengatakan pertemuan itu sebenarnya membahas kerja sama pemerintah dengan PBNU. Namun, di sela-sela pertemuan itu, Presiden sempat menanyakan mengenai polemik antara PBNU dan PKB.

"Kami jelaskan semuanya dan beliau bisa memahami, menerima dengan baik," kata dia.

Dia mengatakan Jokowi menaruh perhatian terhadap konflik PBNU dan PKB. Namun, kata dia, Jokowi tidak memberi solusi atau arahan apa pun dalam pertemuan itu. Gus Yahya menegaskan permasalahan ini akan ditangani sendiri oleh PBNU. "Ya, itu kan nanti urusan kami sendiri solusinya," kata dia.

DANIEL A. FAJRI | ANTARA

Pilihan editor: PSI Sebut Kaesang Siap Maju di Pilkada 2024, Ini Syaratnya

Berita terkait

Sudah Teken Keppres Pemberhentian Pramono Anung, Jokowi: Penggantinya Masih dalam Proses

4 jam lalu

Sudah Teken Keppres Pemberhentian Pramono Anung, Jokowi: Penggantinya Masih dalam Proses

Presiden Jokowi membenarkan telah mengeluarkan keppres pemberhentian Pramono Anung sebagai Seskab. Ia menyebut penggantinya masih dalam proses.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Akan Tutup PON Aceh-Sumut di Stadion Utama Sport Center Sumut Jumat 20 September

4 jam lalu

Presiden Jokowi Akan Tutup PON Aceh-Sumut di Stadion Utama Sport Center Sumut Jumat 20 September

Panitia PON Aceh-Sumut memastikan upacara penutupan digelar di Stadion Utama Sport Center Sumut pada Jumat malam, 20 September 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

4 jam lalu

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

ESDM menyebutkan bahwa mandeknya perizinan PLTP biasa terjadi di tahap eksplorasi dimana sering timbul penolakan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

4 jam lalu

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Presiden Jokowi menegaskan agar dalam menghadapi gejolak dan ketidakpastian ekonomi global ini Indonesia harus bisa fokus dalam kerja.

Baca Selengkapnya

Sultan Pernah Menolak Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Alasannya

4 jam lalu

Sultan Pernah Menolak Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Alasannya

Presiden Jokowi meresmikan Seksi I jalan tol Solo - Yogyakarta-Bandara YIA Kulon Progo di Gerbang Tol Banyudono.. Menyingkat waktu perjalanan ke Yogya

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

5 jam lalu

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Seksi I Segmen Kartasura-Klaten, hari ini, Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kebocoran 6 Juta Data NPWP, Jokowi Perintahkan Mitigasi Secepatnya

5 jam lalu

Kebocoran 6 Juta Data NPWP, Jokowi Perintahkan Mitigasi Secepatnya

Jokowi memerintahkan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi agar segera melakukan mitigasi terkait kebocoran 6 juta data NPWP.

Baca Selengkapnya

Soroti Masalah Ketenagakerjaan, Jokowi: Terlalu Sedikit Pekerjaan untuk Terlalu Banyak Orang

5 jam lalu

Soroti Masalah Ketenagakerjaan, Jokowi: Terlalu Sedikit Pekerjaan untuk Terlalu Banyak Orang

Jokowi mengatakan bahwa ke depan, peluang kerja akan lebih sedikit dibanding jumlah tenaga kerja yang membutuhkan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

6 jam lalu

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

Founder Sec Bowl Rius Vernandes berjanji untuk menjalankan bisnis tersebut dengan baik.

Baca Selengkapnya

ICW: Insiatif Kaesang Datangi KPK Tak Perlu Diglorifikasi

7 jam lalu

ICW: Insiatif Kaesang Datangi KPK Tak Perlu Diglorifikasi

ICW menilai kehadiran Kaesang ke KPK merupakan kewajiban warga negara, tak perlu diglorifikasi.

Baca Selengkapnya