TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kasus hukum yang melibatkan anak harus ditangani secara khusus. Aparat harus melakukan langkah preventif agar anak tak melanggar hukum.
"Diperingati jangan seperti itu (melanggar hukum), tapi jangan masuk penjara," kata Wakil Presiden, Jusuf Kalla, di sela peringatan hari anak di Taman Suropati, Minggu (2/8).
Sebelumnya, 10 anak yang tertangkap berjudi di kawasan Bandar Udara Soekarno-Hatta diproses hukum. Proses peradilan kesepuluh anak itu ditentang Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). "Memang dilema (menangani proses hukum terhadap anak). Anak-anak itu kan tidak boleh dibiarkan. Kalau ada bagaimana, itu dilema juga untuk aparat seperti itu," kata dia.
Aparat, kata dia, harus menyiapkan strategi khusus untuk menangani kasus hukum anak. Apalagi, kasus judi itu tidak terjadi pada seluruh anak Indonesia yang berjumlah puluhan juta.
"Memang yang terkena (terlibat kasus) itu mungkin dua atau lima orang tapi sangat kecil. Namun, kasus semacam itu tak bisa dibiarkan karena membahayakan proses tumbuh kembang anak. Kalau dibiarin tetap berbahaya. Jadi musti ada juga suatu penyelesaian yang baik supaya jangan terulang," ujar dia.
Kalla berpendapat masa pertumbuhan anak perlu pendampingan semua pihak. Bahkan, anak-anak seringkali berpikir kritis atas suatu persoalan. Bahkan, anak-anak yang hadir dalam peringatan hari anak mengungkapkan persoalan gaji, kebersihan, rokok, dan premanisme.
Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel
38 hari lalu
Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel
Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.