Airlangga Hartarto Hengkang dari Kursi Ketua Umum Golkar, Kilas Balik Pengangkatannya Gantikan Setya Novanto

Senin, 12 Agustus 2024 12:15 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat mengumumkan kepengurusan baru Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 22 Januari 2018. Airlangga menjadikan Ketua Umum Partai Golkar menggantikan posisi Setya Novanto yang menjadi tersangka kasus korupsi e-KTP. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Dalam keterangan video yang disampaikan Airlangga, keputusan pengunduran diri itu telah dibuat sejak Sabtu, 10 Agustus 2024.

"Airlangga mundur," kata seorang pengurus teras partai beringin kepada Tempo, Ahad, 11 Agustus 2024.

Ia menuturkan partainya bakal menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 25 Agustus mendatang. Partai Golkar, kata dia, bakal menyiapkan Agus Gumiwang sebagai Plt Ketua Umum Golkar hingga proses pemilihan pucuk pimpinan tertinggi partai itu.

"Rencananya Munaslub akan digelar 25 Agustus. Nanti Agus Gumiwang menjadi Plt Ketum Golkar hingga Munaslub digelar," ujarnya.

Menurut dia, kader Golkar yang digadang-gadang bakal menjadi calon kuat untuk menggantikan Airlangga adalah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Dua orang elit Golkar lain membenarkan informasi soal Airlangga mundur.

Advertising
Advertising

Ketua DPP Golkar Dave Laksono belum mau berbicara saat dikonfirmasi soal kabar Airlangga mengundurkan diri dari partai yang identik dengan warna kuning itu. "Tunggu yah," ujarnya, kemarin.

Perjalanan Politik Airlangga Hartarto

Airlangga Hartarto dikenal sebagai ketua umum partai Golkar dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia periode 2019-2024 di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-K.H Ma’ruf Amin. Airlangga lahir pada 1 Oktober 1962, Surabaya. Ia adalah anak dari Ir Hartarto, seorang yang pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV dan V.

Airlangga terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto. Keputusan itu diambil secara aklamasi dalam rapat pleno secara aklamasi dalam rapat pleno yang digelar di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Jakarta, Rabu, 13 Desember 2017.

Sebelum akhirnya Airlangga terpilih dalam rapat pleno tersebut, sejumlah peristiwa terjadi di internal Golkar. Arus dukungan terhadap Kepala Bidang Koordinator Bidang Ekonomi DPP Partai Golkar terus mengalir, terutama setelah Setya resmi ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Ahad, 19 November 2017. Berikut perjalanan Airlangga menuju kursi Ketua Umum Golkar:

  • Selasa, 28 November 2017

Sinyal-sinyal dukungan kepada Airlangga untuk menjadi ketua umum disuarakan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang notabene juga merupakan politisi senior Partai Golkar. Kalla memberikan statemen bahwa Airlangga layak menjadi ketua umum karena dinilai cenderung tidak memiliki masalah dibandingkan calon lain. “Di antara semua calon, saya kira Airlangga yang paling kurang masalahnya,” kata Kalla di kantornya.

  • Rabu, 29 November 2017

Selain Jusuf Kalla, dukungan juga disampaikan oleh Ketua Bidang Pemenangan Pemilu I DPP Partai Golkar, Nusron Wahid. Pada satu kesempatan, Nusron mengungkapkan kemungkinan Airlangga terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum. “Pak Airlangga menjadi salah satu figur yang pas dan diharapkan aklamasi. Kata bulat belum, tapi mengarah ke sana,” kata Nusron.

  • Rabu, 29 November 2017

Selain dari politikus senior dan anggota DPP Partai Golkar, Airlangga juga mendapat dukungan dari banyak Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I. Salah satunya yang getol mendukung Airlangga adalah Ketua DPD I Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Bersama-sama dengan Ketua-ketua DPD I yang lain Dedi Mulyadi menggelar pertemuan di kediaman Airlangga Hartarto untuk membahas hasil rapat pleno yang telah digelar sebelumnya.

  • Kamis, 30 November 2017

Dedi Mulyadi menjadi pemimpin rombongan Ketua-Ketua DPD I Golkar yang lain untuk menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan secara khusus menyampaikan dukungannya kepada Menteri Perindustrian tersebut. “Ini inisiatif DPD I yang minta bertemu kepada Presiden Jokowi. Tadi kami sempat lakukan pembicaraan yang diisi 31 Ketua DPD se-Indonesia,” ujar Dedi.

  • Kamis, 30 November 2017

Dukungan dari banyak Ketua DPD tersebut kemudian direspons oleh Airlangga dengan menggelar pertemuan dengan Presiden Jokowi. Banyak pihak menilai bahwa pertemuan tersebut adalah sinyal keseriusan Airlangga untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Meski mengelak, Airlangga mengatakan pertemuan tersebut adalah untuk meminta izin bukan meminta dukungan.

  • Kamis, 30 November 2017

Setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Airlangga Hartarto kemudian menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediamannya di Jalan Diponegoro, Menteng dengan ditemani dengan Ketua-Ketua DPD I. Airlangga mengaku pertemuan tersebut bertujuan sama dengan ketika bertemu Presiden Jokowi sebelumnya.

  • Sabtu, 2 Desember 2017

Tak ketinggalan, organisasi underbow Partai Golkar, Pimpinan Pusat Kolektif Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (PPK Kosgoro) 1957 pun turut mendukung Airlangga untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dalam acara tersebut, Airlangga mendapat surat dukungan resmi dari PPK Kosgoro 1957 sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar.

Dalam kesempatan itu Ketua Umum PPK Kosgoro 1957, Agung Laksono sempat mengatakan bahwa Airlangga telah mendapat restu untuk memimpin partai sekaligus menjabat sebagai menteri. “Saya dengar Pak Airlangga sudah dapat izin untuk merangkap sebagai menteri dan Ketua Umum Golkar,” kata Agung.

  • Ahad, 3 Desember 2017

Airlangga juga mendapat restu dan dukungan dari Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung sebelum resmi menjadi Ketua Umum Golkar. Akbar mengatakan bahwa Airlangga merupakan kandidat terkuat untuk menjadi ketua umum. Akbar bahkan mengungkapkan bahwa sudah ada 31 DPD I yang meminta segera digelarnya musyawarah luar biasa (munaslub) Partai Golkar dan menyepakati mendukung Airlangga.

  • Kamis, 14 Desember 2017

Airlangga dipilih sebagai Ketua Umum Golkar secara aklamasi. Seusai diputuskan dalam rapat pleno, Airlangga memberikan pidato dan sempat menyinggung mantan ketua umum Setya Novanto dalam pidatonya. Dalam pidatonya Airlangga mendoakan mantan ketua umum tersebut beserta seluruh keluarga.

Bahkan, Airlangga menyampaikan Partai Golkar akan memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk Setya dan keluarga. “Khusus untuk mantan ketua umum, Setya Novanto, kami doakan beliau diberi kekuatan dan mendapat apa yang terbaik buat dia,” kata dia usai terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi di Kantor DPP Partai Golkar.

MICHELLE GABRIELA | AISYAH AMIRA | HENDRIK KHOIRUL | DIAS PRASONGKO

Pilihan Editor: Respons Megawati PDIP, PKB, dan Gerindra Soal Airlangga Hartarto Mundur dari Kursi Ketua Umum Golkar

Berita terkait

Presiden Jokowi Sahkan Pemberlakuan Visa Bebas Kunjungan, Ini Daftar 13 Negaranya

57 menit lalu

Presiden Jokowi Sahkan Pemberlakuan Visa Bebas Kunjungan, Ini Daftar 13 Negaranya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara resmi memberlakukan bebas visa ketika berkunjung ke Indonesia bagi 13 negara.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

1 jam lalu

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

KPK menjelaskan perbedaan antara kasus Mario Dandy dan dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi Kaesang Pangarep

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

11 jam lalu

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

Jokowi mengklaim tidak membuka keran ekspor pasir laut. Menurut dia, komoditas yang diizinkan diekspor adalah hasil sedimentasi. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

11 jam lalu

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

Jokowi menyebut Kaesang ke KPK karena semua warga sama di depan hukum, IM57+ Institute minta motif pemberian tumpangan jet pribadi didalami.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

12 jam lalu

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

Menjelang berakhirnya masa jabatan, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan salam perpisahan dan memohon maaf atas segala kekurangannya selama menjabat.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

12 jam lalu

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

Dewan Pengurus Kadin melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan kajian mengenai penyelenggaraa Munaslub. Siapkan sanksi bagi peserta Munaslub Kadin.

Baca Selengkapnya

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

12 jam lalu

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK bukan sebagai pejabat, tetapi dia menikmati beberapa fasilitas negara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

12 jam lalu

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

Pansel bakal memilih 10 nama Capim KPK yang selanjutnya diserahkan ke presiden untuk kemudian menjalani fit and proper test di DPR

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Keppres Pemindahan Ibu Kota yang Belum Diteken Jokowi: Tanya Beliau

16 jam lalu

Basuki Hadimuljono Soal Keppres Pemindahan Ibu Kota yang Belum Diteken Jokowi: Tanya Beliau

Soal pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN, Jokowi mengatakan kesiapan ekosistem menjadi hal yang mesti diperhitungkan sebelum meneken Keppres

Baca Selengkapnya

Kaesang Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi ke KPK, Jokowi: Semua Sama di Mata Hukum

17 jam lalu

Kaesang Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi ke KPK, Jokowi: Semua Sama di Mata Hukum

Presiden Jokowi buka suara ihwal klarisikasi putra bungsunya, Kaesang Pangarep ke KPK.

Baca Selengkapnya