TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan TNI AD terus memantapkan sejumlah hal terkait persiapan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024.

"Ada sedikit yang menjadi pembelajaran kita supaya ke depannya lebih baik, dan ini akan kita perbaiki," kata KSAD Maruli Simanjuntak menanggapi Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang disusun Bawaslu RI yang menetapkan Sumatera Barat (Sumbar) sebagai daerah paling rawan di Pulau Sumatera pada Rabu, 7 Agustus 2024 diansir dari Antara.

Adapun, terkait IKP yang sebelumnya sempat disinggung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) beberapa waktu lalu, KSAD Maruli mengatakan IKP masih sebatas perkiraan oleh Bawaslu."Itu baru ramalan kemungkinan ancaman (IKP), jadi belum pasti," kata dia.

Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) periode 2022-2023 tersebut juga meminta semua pihak tidak terlalu merisaukan IKP yang menetapkan Provinsi Sumbar sebagai daerah paling rawan di Pulau Sumatera.

"Itu pun tidak perlu terlalu dirisaukanlah, mungkin tingkat ancamannya ada sedikit kericuhan dan tidak sampai besar-besaran," ujar dia.

Profil Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

Dilansir dari Antara, Jenderal kelahiran Bandung, Jawa Barat, 27 Februari 1970 ini merupakan alumnus Akademi Militer 1992 yang punya spesialisasi bidang infanteri. Maruli mengawali karier militernya di satuan tempur kecabangan infanteri di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Detasemen Tempur Cakra.

Pada 2002, Maruli mengemban amanah sebagai Komandan Detasemen Tempur Cakra. Tiga tahun setelahnya dia kemudian menjabat sebagai Perwira Bantuan Madya Operasi Komando Pasukan Khusus (Kopassus dan di 2008, Maruli dipercaya untuk menjadi Komandan Batalyon 21 Grup 2 Kopassus serta Komandan Sekolah Komando Pusat Pendidikan Latihan Pasukan Khusus.

Dua tahun berselang, Maruli dipromosikan menjadi Wakil Komandan Grup 1 Kopassus. Lalu pada 2014, dia terpilih menjadi Komandan Grup A Paspampres. Grup A yang bertanggung jawab menjaga, mengawal, dan mengamankan presiden dan pasangan resminya (ibu negara atau suami presiden), dan keluarga intinya 24 jam sehari, tujuh hari sepekan. Di manapun para VIP (di Indonesia jamak dikategorikan sebagai VVIP) itu berada dan dalam keadaan atau kepentingan apapun, menjadi medan operasi mereka.

Perjalanan karier Maruli terus melejit, dia ditunjuk menjadi Komandan Korem 074/Warastratama dan Wadan Paspampres pada 2016-2017. Kemudian diangkat menjadi Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) IV/Diponegoro dan Danpaspampres sejak 2018-2020. Setelah menjadi Komandan Paspampres, ia menjabat sebagai Pangkostrad.

Hingga pada Rabu, 29 November 2023, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik menantu Luhut Binsar Pandjaitan, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Adapun di bawah kepemimpinan Maruli, Kodam IX/Udayana dinilai menjadi salah satu satuan kerja di lingkungan Kementerian Pertahanan yang memiliki realisasi anggaran tertinggi berdasarkan penilaian Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bali untuk Tahun Anggaran 2020. Kodam IX/Udayana saat itu masuk dalam Kategori Pagu Besar dan dinilai memiliki kinerja baik dalam tata kelola anggaran, termasuk di antaranya terkait penggunaan dan pelaporan dana.

Tidak tanggung-tanggung KSAD juga memiliki catatan prestasi di bidang olah raga. Ia merupakan atlet judo nasional yang pernah berkompetisi sampai tingkat dunia terutama saat menjadi perwira pertama. Saat itu, dia menyabet dua gelar juara pada Kejuaraan Judo Militer ASEAN di Filipina untuk kelas 71 kilogram dan kelas bebas pada 1997. Ia pun didaulat sebagai pemain terbaik. Kemudian, dia pun dipercaya mengisi posisi sebagai ketua umum PB Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) periode 2021-2026 pada November 2021.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | HENDRIK KHOIRUL MUHIID | MELYNDA DWI PUSPITA | IHSAN RELIUBUN | JULI HANTORO | KORAN TEMPO | ANTARA

Pilihan Editor: KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Setuju Cabut Larangan TNI Berbisnis, Kenapa?