Pengacara Akbar: Kasus Bulog II Tidak Berdasar Hukum

Reporter

Editor

Jumat, 11 Juli 2003 14:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tim pengacara Akbar Tanjung menegaskan, tuntutan untuk menjadikan Akbar Tanjung sebagai tersangka kasus dana non budgeter Bulog sebesar Rp 40 miliar tidak berdasar hukum. “Tidak ada buktinya,” kata Hotma Sitompul, salah satu pengacara Akbar, didampingi Ruhut Sitompul, dan Tommy Sihotang, saat dicegat wartawan usai memberikan penjelasan posisi hukum Akbar di rapat konsultasi DPP Partai Golkar di Hotel Peninsula, Jakarta, Kamis (3/1) malam. Hotma menampik bukti-bukti yang pernah diutarakan selama ini, termasuk yang yang dikatakan oleh mantan Menteri Pertahanan Mahfud M.D. “Waktu gelar perkara di Mahkamah Agung dia tidak berani datang. Sekarang asyik ngomong di koran dan televisi. Kalau ada bukti ajukan ke Kejaksaan Agung,” tantang Hotma. Ia menyebut pada pakar hukum yang banyak bicara soal kasus itu sebagai provokator. Dia mencontohkan salah satunya adalah praktisi hukum Todung Mulya Lubis yang meminta agar dibentuk saja jaksa Ad hoc untuk menyelesaikan kasus itu. “Jaksa itu ada sekolahannya, ada karir dan jenjangnya,” ujar Hotma dengan nada tinggi. Karena itu Hotma berpendapat, Kejaksaan Agung sebaiknya menghentikan proses hukum yang sedang berlangsung terhadap Akbar Tanjung. Ia mengatakan, seandainya kasus itu diteruskan sampai ke pengadilan lalu Akbar menjadi tersangka, maka para praktisi hukum provokator itu akan bertepuk tangan. Menyinggung mengenai konferensi pers yang digelar Rabu (2/1), Hotma tidak menganggapnya berlebihan. Selama ini pihaknya memang memilih untuk berdiam diri dan tidak melakukan pembelaan, karena pembelaan hanya dilakukan di kejaksaan dan pengadilan. Namun karena mereka merasa kliennya telah dihujat, akhirnya tim pengacara memutuskan untuk meluruskan permasalahan. (Deddy Sinaga – Tempo News Room)

Berita terkait

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

5 menit lalu

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

1 jam lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

2 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

3 jam lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

4 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

4 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

4 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

4 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

4 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

Chico Aura Dwi Wardoyo turun di partai terakhir menutup duel Indonesia vs India di Grup C Piala Thomas 2024 dengan mengalahkan Kidambi Srikanth.

Baca Selengkapnya