Ahok Sebut Kader Golkar yang Akan Maju di Pilkada Jakarta Ridwan Kamil

Minggu, 4 Agustus 2024 06:00 WIB

Baliho Ridwan Kamil OTW Jakarta. Foto: Instagram.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut pebisnis sekaligus politikus Partai Golkar Jusuf Hamka alias Babah Alun tidak jadi maju di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta. Ahok mengaku memperoleh informasi itu usai menelepon Hamka.

Mantan Gubernur Jakarta itu menyebut bahwa Jusuf Hamka tidak jadi maju karena Partai Golkar beserta Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus lebih merestui Ridwan Kamil (RK) untuk bertarung di Jakarta.

"Gua dekat sama Pak Hamka kok. (Dia bilang) 'kayaknya enggak jadi maju nih'," kata Ahok saat ditemui wartawan usai menghadiri acara Ask Ahok Anything (A3) di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 3 Agustus 2024.

Lebih lanjut, Ahok juga mempersilakan publik untuk mengamati sejumlah nama yang masuk bursa calon wakil gubernur pendamping RK yang diusung KIM Plus, seperti Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (KIM) Kaesang Pangarep.

"Kita tunggu saja. Ini menarik nih situasi kayak gini. Bilang enggak, enggak, terus muncul gitu. Seru kan?" ujarnya.

Advertising
Advertising

Tak sampai di situ, Ahok turut berkomentar soal peluang RK maju di Pilkada Jakarta usai Golkar mengusung Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat. Dia menyoroti proses tawar menawar di tubuh KIM di Pilkada Jakarta dan Jabar.

"Saya enggak tahu bargainingnya seperti apa. Mungkin di Jakarta-nya kasih ke Golkar atau kasih ke siapa gitu," tuturnya.

Sebelumnya, Partai Golkar memberi surat instruksi kepada kadernya, yaitu pengusaha Jusuf Hamka alias Babah Alun, untuk maju sebagai bakal calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024. Selain calon gubernur, Partai Golkar juga menugaskan Jusuf Hamka untuk menjadi bakal calon wakil gubernur.

Selain Babah Alun, Golkar juga menyiapkan kadernya, yakni Ridwan Kamil untuk menyiapkan diri maju antara di Jakarta atau Jawa Barat.

“Kami telah memberikan surat instruksi kepada Babah Alun atau Pak Jusuf Hamka. Orang katakan, bapak jalan tol ya. Tugas yang diberikan kepada beliau adalah sebagai bakal calon gubernur, dan bakal calon wakil gubernur,” kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, pada Kamis, 18 Juli 2024.

Kemarin, Partai Golkar meminang mantan bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur pada Pilkada Jawa Barat 2024.

Hal tersebut diungkap usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, yakni Singgih Januratmoko dan sejumlah petinggi Golkar Jabar di Kota Bandung pada Jumat malam.

Berita terkait

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

41 menit lalu

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan paslon Pramono-Rano unggul dari RIDO dan Dharma-Kun di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Poltracking Putuskan Keluar dari Keanggotaan Persepsi Usai Dikenai Sanksi oleh Dewan Etik

44 menit lalu

Poltracking Putuskan Keluar dari Keanggotaan Persepsi Usai Dikenai Sanksi oleh Dewan Etik

Poltracking mendapat sanksi dari Dewan Etik Persepsi ihwal surveinya tentang tingkat elektabilitas Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

1 jam lalu

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin menuturkan Ridwan Kamil adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

Baca Selengkapnya

Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Pramono-Rano 38,3 Persen, Unggul Tipis dari Ridwan Kamil-Suswono

1 jam lalu

Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Pramono-Rano 38,3 Persen, Unggul Tipis dari Ridwan Kamil-Suswono

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan keunggulan Pramono-Rano unggul dari Ridwan Kamil-Suswono.

Baca Selengkapnya

Respons Poltracking soal Sanksi dari Dewan Etik Persepsi: Tidak Adil dalam Proses Penyelidikan

2 jam lalu

Respons Poltracking soal Sanksi dari Dewan Etik Persepsi: Tidak Adil dalam Proses Penyelidikan

Poltracking Indonesia menilai bahwa keputusan dewan etik Persepsi tidak adil.

Baca Selengkapnya

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

13 jam lalu

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

Persepi memberi sanksi kepada Poltracking Indonesia. Lembaga itu dilarang merilis hasil survei tentang Pilkada Jakarta tanpa persetujuan Persepi.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

13 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

14 jam lalu

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

Pramono Anung mengklaim politik riang gembira itu menjadi ciri khas pasangan nomor urut 3 dalam berkampanye.

Baca Selengkapnya

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

14 jam lalu

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

Dewan Etik Persepi menggelar penyelidikan terhadap hasil survei LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta. Keduanya telah diperiksa.

Baca Selengkapnya

Pramono Respons Kapan Bertemu Anies: Hanya Saya dan Bang Doel yang Tahu

15 jam lalu

Pramono Respons Kapan Bertemu Anies: Hanya Saya dan Bang Doel yang Tahu

Pramono Anung tidak menjawab secara gamblang kapan pertemuannya dengan Anies Baswedan bakal digelar.

Baca Selengkapnya