Menerka Partai Lain yang Disebut Golkar Bakal Ikut Gerbong KIM Plus di Pilkada Jakarta
Reporter
Tempo.co
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Sabtu, 3 Agustus 2024 10:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberi sinyal ada partai politik yang kemungkinan akan bergabung dalam gerbong Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta. Namun, Airlangga tidak membeberkan dengan gamblang.
“Ya kan sudah jelas kalau Jawa Barat begitu, berarti Jakarta siapa, apalagi Jakartanya KIM Plus,” kata Airlangga saat ditemui selepas acara HUT Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) ke-46 di Jakarta Jumat malam, 2 Agustus 2024.
Terkait pernyataan Airlangga, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus pun enggan menyebut nama partai lain yang akan bergabung dalam gerbong KIM Plus untuk Pilkada Jakarta.
“Ya nanti kita lihat perkembangan dari (KIM) plus ini berarti artinya plus ada Koalisi Indonesia (Maju) plus (ditambah) apa? Nah, kita tunggu sebentar lagi,” kata Lodewijk, seperti dikutip dari Antara.
Diwartakan Tempo sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Keadilan Bangsa atau PKB Jazilul Fawaid mengatakan, kemungkinan partainya berubah haluan di Pilkada Jakarta apabila sepakat dengan tawaran yang disodorkan KIM.
"Tawarannya sudah ada dan sedang dipertimbangkan," kata Jazilul melalui pesan singkat kepada Tempo, Jumat, 2 Agustus 2024.
Kendati begitu, Ia enggan menjelaskan tawaran seperti apa yang disodorkan kubu KIM kepada PKB untuk Pilkada Jakarta. Jazilul mengatakan, PKB akan mempertimbangkan tawaran tersebut demi kebaikan Jakarta, dan Indonesia sebagai negara.
"Kalau untuk kebaikan, semua serba mungkin terjadi (berubah haluan)," ujar Wakil Ketua MPR tersebut.
Adapun PKB hingga saat ini belum menentukan arah dukungannya di Pilkada Jakarta, meskipun Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jakarta telah sepakat memberikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju sebagai bakal calon gubernur Jakarta.
Anies sendiri telah memperoleh dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera atau PKS. Di sisi lain, kubu KIM masih belum mengumumkan siapa figur yang bakal dicalonkan untuk menjadi pesaing Anies di palagan tersebut.
<!--more-->
Sementara itu, peneliti Populi Center Usep Saepul Ahyar mengatakan, kemungkinan PKB berubah haluan ke kubu lain merupakan ultimatum kepada PKS yang telah menetapkan nama Sohibul Iman untuk mendampingi Anies di Pilkada Jakarta.
Menurut Usep, PKB coba menarik posisi tawar kepada PKS untuk dapat mengubah peta pencalonan dan memberikan kesempatan pada kader PKB lainnya menjadi calon wakil Anies.
"Tetapi, tidak menutup kemungkinan juga PKB bisa hengkang jika PKS bersikeras pertahankan Sohibul Iman," ujar Usep.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Saiful Huda sebelumnya juga sempat menentang duet Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta. Ia beralasan, duet tersebut bakal menutup peluang bagi partai lain untuk berkoalisi.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sempat mengatakan bahwa KIM akan bekerja sama dengan partai politik lain di Pilkada Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Ia menyebut kerjasama ini sebagai proyek KIM Plus.
Alasannya perluasan koalisi kubu pemerintah itu disebabkan oleh berbagai dinamika politik yang terjadi. KIM Plus, menurut Dasco, akan menentukan pilihan untuk melangkah bersama di sejumlah provinsi utama tersebut.
Hal inilah yang menurut Usep memiliki kelindan dengan tawaran kepada PKB. Ia mengatakan, PKB berpotensi merubah haluan di pilkada Jakarta setelah melihat adanya peluang bergabung dengan KIM melalui proyek KIM Plus.
"Istilahnya, jika dengan Anies tidak dapat kursi Wakil, di KIM Plus kemungkinan peluangnya masih besar," ucap Usep.
ANDI ADAM FATURAHMAN | SAVERO ARISTIA | WIENANTO | ANTARA
Pilihan Editor: Kata Airlangga Soal Peluang Ridwan Kamil ke DKI dan Partai Lain Ikut Gerbong KIM Plus