Pembunuhan Ismail Haniyeh, Begini Tanggapan PP Muhammadiyah dan PBNU

Sabtu, 3 Agustus 2024 10:14 WIB

Seorang warga Palestina membawa foto mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang terbunuh di Iran, saat unjuk rasa mengutuk pembunuhannya, di kamp pengungsi Palestina Burj al-Barajneh di Beirut, Lebanon 31 Juli 2024. REUTERS/Mohamed Azakir

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala politik Hamas Ismail Haniyeh telah dibunuh di ibu kota Iran dalam sebuah serangan yang dituduhkan oleh kelompok tersebut kepada Israel.

Insiden ini memicu peningkatan ketegangan yang signifikan di kawasan, menambah ketidakstabilan yang sudah ada dan mendekatkan wilayah tersebut ke ambang perang habis-habisan. Pembunuhan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Israel melakukan serangan lain di Lebanon, yang menargetkan seorang komandan senior Hizbullah.

PBNU Ucapkan Berbelasungkawa Menadalam

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyampaikan duka citanya atas kematian Pemimpin Politik Hamas, Ismail Haniyeh. Ismail tewas di penginapannya di Teheran, Iran pada Rabu, 31 Juli 2024.

"Saya atas nama Ketua Umum PBNU menyampaikan belasungkawa yang mendalam," kata Yahya dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 Agustus 2024.

Gus Yahya menuturkan ucapan belasungkawanya itu tidak berkaitan dengan jalur politik apa pun. Yahya berujar, responsnya itu murni karena nilai kemanusiaan.

Advertising
Advertising

Dalam peristiwa ini, Yahya menyerukan dukungan untuk Palestina. Ia mengatakan, PBNU tetap mengakui otoritas Palestina sebagai wakil resmi rakyat negara tersebut.

"(Kami) menyerukan dihentikannya kekerasan dan menyerukan dukungan kepada rakyat Palestina," ujar Yahya. Menurut dia, dukungan terhadap rakyat Palestina harus diberikan atas dasar kemanusiaan, dan harus terlepas dari urusan politik.

Muhammadiyah Mengutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita atas gugurnya Pemimpin Senior Hamas, Ismail Haniyeh. Meski Haniyeh berpulang, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni meyakini akan lahir pemimpin-pemimpin baru yang melanjutkan perjuangan Ismail Haniyeh untuk kemerdekaan dan kedaulatan Negara Palestina.

“Kami menghargai langkah-langkah yang telah diambil dalam kerangka mencapai kesepakatan antara Fatah dan Hamas untuk memperkuat perjuangan menghapuskan penjajahan, pendudukan, dan kedamaian di muka bumi, khususnya di Timur Tengah,” kata dia dalam keterangannya, Rabu, 31 Juli 2024.

Karena itu, Syafiq mengatakan Muhammadiyah mengharap proses menuju perdamaian dan keadilan dilanjutkan oleh pejuang-pejuang yang menggantikannya. "Masyarakat dunia harus bersatu menghadapi segala bentuk penjajahan, pendudukan, dan kekejaman oleh Israel atas rakyat Palestina,” kata Syafiq.

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas pun meminta masyarakat internasional untuk mengutuk Israel atas pembunuhan yang mereka lakukan terhadap Haniyeh. "Muhammadiyah mengimbau masyarakat dunia yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan untuk secara bersama-sama mengutuk tindakan biadab dan tidak manusiawi dari israel tersebut," kata dia.

Menurut Anwar, pembunuhan terhadap Haniyeh dilakukan Israel untuk menghancurkan semua hal yang akan menghalangi rencananya untuk menguasai seluruh wilayah Palestina. Untuk menyukseskan rencananya, rezim zionis tersebut tidak segan-segan melakukan genosida dan pembersihan etnis serta membunuh orang-orang yang tidak mereka sukai.

Muhammadiyah pun berharap peristiwa pembunuhan Ismail Haniyeh akan semakin menyadarkan masyarakat dunia atas kejahatan yang dilakukan rezim teroris Israel yang telah melakukan aksi kekerasan dan ketakutan di mana-mana.

“Saudara, pemimpin, mujahid Ismail Haniyeh, kepala gerakan, tewas dalam serangan Zionis di markas besarnya di Teheran setelah ia berpartisipasi dalam pelantikan presiden (Iran) yang baru,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Al Arabiya.

Ismail Haniyeh, yang selama sisa hidupnya tinggal di Qatar, telah menjadi wajah diplomasi internasional Hamas di tengah serangan Israel di Jalur Gaza yang masih berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Kematian Haniyeh sebagai salah satu negosiator Hamas dikhawatirkan akan menghambat peluang kesepakatan gencatan senjata dengan Israel di Gaza.

MYESHA FATINA RACHMAN I DANIEL A. FAJRI I NINIS CHAIRUNNISA I NOVALI PANJI NUGROHO

Pilihan Editor: Respons Pemimpin Dunia Terhadap Pembunuhan Ismail Haniyeh, Apa Kata Netanyahu?

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

3 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

4 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

4 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

4 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

8 jam lalu

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

8 jam lalu

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

Ratusan pager milik kelompok Hizbullah meledak di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Siapa pembuat pager Hizbullah yang meledak?

Baca Selengkapnya

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

9 jam lalu

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Sidang umum PBB akhirnya menyetujui resolusi bahwa Israel harus hengkang dari Palestina paling lambat tahun depan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

9 jam lalu

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

Perusahaan Jepang ICOM mengaku telah menghentikan produksi walkie talkie yang meledak milik Hizbullah sejak 10 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

10 jam lalu

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

Hizbullah menggempur Israel sejak pertama kali sejak pager meledak serentak.

Baca Selengkapnya

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

10 jam lalu

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

Edward Snowden mengecam Israel atas ledakan pager Hizbullah. Ia menyebut Israel teroris.

Baca Selengkapnya