Getol Tolak Konsesi Tambang untuk Ormas, Ini Profil Kader Hijau Muhammadiyah dan FNKSDA

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Nurhadi

Selasa, 30 Juli 2024 07:57 WIB

Puing Sekolah Menengah Pertama Al Magfirahtersusun di lantai bangunan setelah dibongkar pihak Yayasan Al Magfirah karena tanah sekolah dijual yayasan kepada PT Jembayan Muara Bara(JMB). Sekolah ini terpaksa dirobohkan karena terkepung tambang batubara. TEMPO/Firman Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) telah menyatakan sikap menerima konsesi tambang dari pemerintah. Namun, sejumlah kader yang punya kepedulian terhadap kelestarian lingkungan menolak keputusan yang diambil kedua ormas keagamaan tersebut.

Di Muhammadiyah ada Kader Hijau Muhammadiyah (KHM), sementera di NU ada Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA). Keduanya sepakat menolak karena tambang adalah industri ekstraktif yang merusak lingkungan dan menimbulkan konflik agraria.

Profil Kader Hijau Muhammadiyah (KHM)

KHM merupakan organisasi berisikan kader Muhammadiyah yang memiliki fokus pada isu lingkungan. Dilansir dari laman resminya, organisasi ini didirikan pada 14 Desember 2018 di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Berangkat dari menyikapi permasalah lingkungan yang ada, organisasi ini ingin mengambil peran dalam meminimalisir masalah lingkungan agar tidak semakin meluas.

Advertising
Advertising

KHM menganggap hal ini sejalan dengan konsepsi matan dan cita-cita hidup Muhammadiyah, yakni sebagai gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi nunkar, beraqidah Islam, dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah.

Adapun hal yang ingin dicapai oleh KHM yakni:

- Menghimpun kader Muhammadiyah yang memiliki orientasi terhadap isu sosial-ekologis.

- Membina kader Muhammadiyah dalam peningkatan kapasitas keilmuan dan pemahaman kritis terhadap persoalan sosial-ekologis.

- Menggerakkan kader Muhammadiyah untuk aktif dalam upaya pendampingan masyarakat terdampak konflik sosial-ekologis.

Profil Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA)

FNKSDA terbentuk dari keresahan pada situasi ekspansi kapitalisme di seluruh wilayah-wilayah di Indonesia yang menyebabkan krisis pada semua dimensi kehidupan. Seperti kemiskinan, ketimpangan penguasaan sumber-sumber agraria, krisis sosial-ekologi, krisis reproduksi sosial, ketidakadilan gender, dan lain sebagainya.

Karena itu, dikutip dari laman resminya, FNKSDA dibentuk sebagai perlawanan terhadap menguatnya kapitalisme di semua ranah kehidupan. Dalam hal ini FNKSDA menggunakan sosialisme dan Aswaja sebagai pilar dan kompas organisasi.

Diawali dengan sebuah diskusi bertajuk “NU dan Konflik Tata Kelola SDA” yang diadakan di Pendopo LKiS, Yogyakarta, pada 4 Juli 2013. Kemudian dari diskusi ini disepakati membentuk aliansi dengan tujuan menyiapkan media jaringan agar kelancaran sirkulasi informasi dan kemudahan pengorganisasian.

Pada 8 Desember 2013, FNKSDA dideklarasikan dan ditetapkan pada 3 April 2015 dalam Musyawarah Nasional I FNKSDA di Kuningan, Jawa Barat. Dalam gerakannya organisasi ini memiliki visi:

1. Mewujudkan cita-cita pembebasan kaum mustadl’afin

2. Memperkuat dan mendukung perjuangan demokrasi dan anti-kapitalisme di Indonesia.

3. Mewujudkan kedaulatan rakyat dengan semangat keadilan sosial-ekologis.

4. Membangun kesadaran dan kepekaan masyarakat terhadap setiap bentuk penjajahan dan penindasan.

YOLANDA AGNE | HAN REVANDA PUTRA

Pilihan Editor: Kecewa Kader Setelah Muhammadiyah Putuskan Terima Izin Tambang Ormas

Berita terkait

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

Berita Top 3 Dunia pada Senin 16 September 2024 diawali oleh profil Ryan Wesley Routh, tersangka percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump

Baca Selengkapnya

Profil Sugiono, Anak Ideologis Prabowo yang Digadang-gadang Jadi Menlu

4 hari lalu

Profil Sugiono, Anak Ideologis Prabowo yang Digadang-gadang Jadi Menlu

Sinyal kuat bakal ada alumnus SMA Taruna Nusantara yang menjadi menteri di Kabinet Prabowo, salah satunya mengerucut pada Sugiono. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Sebut Muhammadiyah Sudah Bentuk Dua Perusahaan untuk Kelola Tambang

7 hari lalu

Muhadjir Sebut Muhammadiyah Sudah Bentuk Dua Perusahaan untuk Kelola Tambang

Muhadjir Effendy mengumumkan bahwa Muhammadiyah telah membentuk dua perusahaan untuk mengelola tambang.

Baca Selengkapnya

Ketum PP Muhammadiyah: Kader Silakan Ikut Pilkada, Asal Tak Lupa Umat

8 hari lalu

Ketum PP Muhammadiyah: Kader Silakan Ikut Pilkada, Asal Tak Lupa Umat

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir tak mempermasalahkan sejumlah kadernya turut bertarung dalam kontestasi Pilkada serentak 2024 ini

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Direktur PT Rohijireh Mulia di Kasus Korupsi Abdul Gani Kasuba

8 hari lalu

KPK Periksa Direktur PT Rohijireh Mulia di Kasus Korupsi Abdul Gani Kasuba

Pemeriksaan ini untuk mendalami dugaan pencucian uang yang dilakukan Abdul Gani Kasuba

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Bicara Tambang di Papua Nugini: Harus Mengutamakan Keadilan

10 hari lalu

Paus Fransiskus Bicara Tambang di Papua Nugini: Harus Mengutamakan Keadilan

Dalam perjalanan apostoliknya di Jakarta, Paus Fransiskus juga bicara soal tambang.

Baca Selengkapnya

Presidium Penyelamat NU Buka Hotline, Nahdliyin Bisa Sampaikan Kritik ke PBNU

13 hari lalu

Presidium Penyelamat NU Buka Hotline, Nahdliyin Bisa Sampaikan Kritik ke PBNU

Presidium Penyelamat NU membuka hotline bagi nahdliyin yang punya unek-unek dengan kepengurusan PBNU saat ini.

Baca Selengkapnya

Pernah Dikritik soal Izin Tambang, Menteri Bahlil Kenang Faisal Basri: Tokoh yang Mampu Ngerem Pejabat

13 hari lalu

Pernah Dikritik soal Izin Tambang, Menteri Bahlil Kenang Faisal Basri: Tokoh yang Mampu Ngerem Pejabat

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melayat ke kediaman ekonom Faisal Basri di kawasan Gudang Peluru, Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 September 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Bos Perusahaan Tambang PT Vale di Istana, Apa Saja yang Dibicarakan?

13 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Bos Perusahaan Tambang PT Vale di Istana, Apa Saja yang Dibicarakan?

Presiden Jokowi menerima lawatan dari sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Azan Mahgrib di TV Diganti Running Text saat Paus Fransiskus Pimpin Misa, Wamenkominfo: Ormas Islam Setuju

14 hari lalu

Azan Mahgrib di TV Diganti Running Text saat Paus Fransiskus Pimpin Misa, Wamenkominfo: Ormas Islam Setuju

"Tayangan azan Mahgrib diganti running text di televisi yang menyiarkan live Misa Akbar yang dihadiri Paus Fransiskus, sudah disetujui Ormas Islam"

Baca Selengkapnya