Kebakaran Hutan dan Lahan Terjadi Setiap Hari di Palangkaraya

Selasa, 30 Juli 2024 05:15 WIB

Sejumlah warga melihat kebakaran hutan di lereng Gunung Sipiso-piso di Merek, Karo, Sumatera Utara, Kamis malam, 18 Juli 2024. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, api yang membakar sekitar 20 hektare hutan dan lahan di lereng gunung tersebut berasal dari Dusun Simpang Bage dan Nagori Sinar Naga Mariah, Kabupaten Simalungun yang selanjutnya merambat dengan cepat ke wilayah Gunung Sipiso-piso, sementara hingga Jumat (19/7) dini hari petugas masih mengupayakan pemadaman. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Palangkaraya, Heri Fauzi mengatakan lembaganya setiap hari menerima laporan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Yang teranyar peristiwa kebakaran lahan terjadi terakhir di Jalan Mahir Mahar Km 8, Kecamatan Jekan Raya, pada 28 Juli 2024 kemarin.

“Sepanjang Juli 2024 ini tercatat sedikitnya sudah terjadi sekitar 27 kasus kebakaran hutan dan lahan dengan luasan lahan yang terbakar itu sekitar 10,35 hektare,” ucap Heri, Senin, 29 Juli 2024.

Kebakaran hutan di Jalan Mahir Mahar tersebut misalnya, menghanguskan 0,5 hektare lahan di sana. Sehari sebelumnya, BPBD juga menerima informasi lahan terbakar di Jalan Tunis Duan, Rubetson Dese, dan Hiu Putih XXI A. Total luas lahan yang terbakar sekitar 0,94 hektare.

Ia menuturkan peristiwa kebakaran paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Jekan Raya dengan total 20 kejadian. Kemudian disusul Kecamatan Sabangau dengan 4 kejadian, Kecamatan Pahandut 2 kejadian, Kecamatan Bukit Batu 1 kejadian dan Kecamatan Rakumpit masih nol kejadian.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran, seperti membakar sampah di lahan terbuka.

Advertising
Advertising

"Masyarakat juga diminta untuk segera melaporkan jika melihat titik api atau asap di sekitar lingkungan mereka," ujarnya.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau pada Mei 2024, dan diprediksi akan menjadi lebih merata dari pertengahan Juni hingga September.

Awal musim kemarau diperkirakan akan berlangsung pada periode yang beragam di berbagai wilayah, dengan beberapa daerah mulai mengalami kemarau pada bulan April, Mei, dan Juni.

Puncak kemarau diantisipasi terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024. Dibandingkan dengan rata-rata periode klimatologi 1991-2020, awal musim kemarau di Indonesia diprediksi akan mundur di 282 zona musim, yang setara dengan 40 persen dari total zona musim.

Pilihan editor: Ragam Reaksi atas Keputusan Muhammadiyah Terima Izin Tambang dari Pemerintah

Berita terkait

Karhutla Meluas 13 Ribu Hektare di Kalimantan Barat, Berisiko Memicu Kabut Asap

2 hari lalu

Karhutla Meluas 13 Ribu Hektare di Kalimantan Barat, Berisiko Memicu Kabut Asap

BPBD Kalimantan Barat mengungkapkan areal seluas lebih 13 ribu hektare terbakar pada periode Januari-Agustus 2024. Mitigasi karhutla perlu diperkuat.

Baca Selengkapnya

Kapan Musim Hujan 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

4 hari lalu

Kapan Musim Hujan 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai mengalami musim hujan. Berikut ini prediksi musim hujan pada 2024 di Indonesia menurut BMKG.

Baca Selengkapnya

5 Barang-barang Penting yang Harus Disiapkan Saat Perjalanan Jauh di Musim Kemarau

6 hari lalu

5 Barang-barang Penting yang Harus Disiapkan Saat Perjalanan Jauh di Musim Kemarau

Musim kemarau menjadi hal yang dikhawatirkan. Mulai dari dampak sosial hingga kesehatannya. Seperti suhu udara yang tinggi dan udara yang kering

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Tangkuban Parahu

7 hari lalu

Hujan Deras Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Tangkuban Parahu

Alat tak mampu jangkau kebakaran hutan di Gunung Tangkuban Parahu. Api padam oleh hujan. Jalur pendakian masih ditutup sementara.

Baca Selengkapnya

Waspada Bagi yang Alergi Debu Karena September Puncak Kemarau, Ini Cara yang Bisa Dilakukan

7 hari lalu

Waspada Bagi yang Alergi Debu Karena September Puncak Kemarau, Ini Cara yang Bisa Dilakukan

Bagi Anda yang memiliki alergi debu, musim kemarau ini mungkin terasa lebih berat. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menguranginya.

Baca Selengkapnya

Karhutla Meluas di Kepulauan Bangka Belitung, Apa Pemicunya?

7 hari lalu

Karhutla Meluas di Kepulauan Bangka Belitung, Apa Pemicunya?

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meluas di Kepulauan Bangka Belitung. Musim kemarau bukan satu-satunya penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Akibat Cuaca Ekstrem, Banjir dan Tanah Longsor Melanda Empat Desa di Kabupaten Banyumas

7 hari lalu

Akibat Cuaca Ekstrem, Banjir dan Tanah Longsor Melanda Empat Desa di Kabupaten Banyumas

BPBD Kabupaten Banyumas tengah menanggulangi dampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda empat desa di dua kecamatan.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

11 hari lalu

Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan sedang menangani kebakaran hutan di area Gunung Tangkuban Parahu.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kabut Asap Kebakaran Hutan, Ketua DPRD Jambi: Jangan Lengah

17 hari lalu

Antisipasi Kabut Asap Kebakaran Hutan, Ketua DPRD Jambi: Jangan Lengah

Satgas Karhutla dan semua pihak harus segera mengatasi Kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap. Ketua DPRD Jambi mengimbau masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar hutan.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

18 hari lalu

Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

Kuantifikasi emisi karbon dari kebakaran hutan ekstrem di Kanada pada tahun lalu tersebut dilakukan lewat kajian tim di Laboratorium Propulsi Jet NASA

Baca Selengkapnya