Jokowi Dituding Bangkitkan Neo Orde Baru di Diskusi Kasus Kudatuli PDIP

Minggu, 21 Juli 2024 09:44 WIB

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu 20 Juli 2024. ANTARA/Narda Margaretha Sinambela

TEMPO.CO, Jakarta - Orde Baru Jilid II atau Neo Orba menjadi salah satu sorotan utama dalam peringatan 28 tahun peristiwa 27 Juli 1996 atau Kudatuli yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Neo Orba dilekatkan pada segala upaya Presiden Joko Widodo dalam mempertahankan kekuasaannya melalui pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto mendatang.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengaku sepakat atas pernyataan eks aktivis gerakan reformasi Partai Rakyat Demokratik (PRD) Wilson Obrigados yang menyebut Orde Baru sedang dibangkitkan oleh Jokowi.

"Yang tadi dikatakan Bung Wilson ini sepertinya ada Neo Orde Baru Jilid II, betul? Itu tadi kesimpulan dari Bung Wilson," kata Hasto saat mengisi acara diskusi bertajuk "Kudatuli, Kami Tidak Lupa" di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Juli 2024. Kudatuli adalah peristiwa penyebuan kantor PDI pro Megawati Soekarnoputri oleh massa pro Suryadi yang dituding didukung pemerintahan saat itu.

Senada dengan itu, Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan Ribka Tjiptaning menilai pemerintahan Jokowi telah membangkitkan kembali Orde Baru. Dia turut mengajak para kader PDIP untuk berani mengkritik dan melawan rezim Jokowi.

"Hati-hati. Tadi Bung Wilson bilang ini neo Orba sudah mau muncul lagi. Maka kita harus bersatu untuk melawan Jokowi," tutur Ribka pada kesempatan yang sama.

Advertising
Advertising

Adapun Wilson mengungkap bahwa politik Orde Baru sedang dibangun oleh pemerintahan Jokowi sekarang. Dia mencontohkan sejumlah peristiwa yang mengindikasikan kemunculan Neo Orba ini, seperti putusan Mahkamah Konstitusi untuk mengubah aturan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 demi memuluskan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, sebagai wakil presiden.

Selain itu, Wilson juga menyinggung soal upaya memuluskan langkah Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, maju di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 melalui gugatan dj Mahkamah Agung (MA). "Ini persoalan satu kekuasaan yang sudah mulai keluar dari rule of law," ujar Wilson.

Wilson turut menerangkan kekhawatirannya atas pemerintahan Prabowo mendatang. Dia menilai bahwa pemerintahan Prabowo mendatang akan tetap berada dalam bayang-bayang Jokowi yang sebelumnya telah banyak melakukan pelanggaran konstitusi.

"Rezim ke depan nanti akan mengabdi pada kekuasaan kelompok dan dinasti. Itu bahaya bagi demokrasi. Menurut saya itulah Orde Baru Jilid II," ucap Wilson.

Berkenaan dengan itu, aktivis Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang menyebut pemerintahan yang akan datang sangat bergantung pada cara memperoleh kekuasaan di awal. Menurut dia, pemerintahan Prabowo-Gibran telah diawali dengan berbagai macam pelanggaran etik.

"Tidak akan sulit untuk mengatakan bahwa konsepsi hukum, demokrasi, dan gagasan kenegaraan sudah pasti akan terbengkalai," kata Melki.

Mantan Ketua BEM UI itu turut menyebut bahwa gerakan mahasiswa tetap menjadi salah satu kekuatan untuk mengawasi pemerintahan yang akan datang. Gerakan mahasiswa, kata dia, berperan untuk menyuarakan keresahan-keresahan yang ada di masyarakat.

"Sudah tentu akan selalu ada gerakan mahasiswa yang mencoba menjawab dan menjadi antitesis bagi kekuasaan," tuturnya.

Pilihan Editor: Demokrat Dukung Ahmad Riza Patria - Marshel Widianto di Pilkada Tangsel 2024

Berita terkait

Sudah Teken Keppres Pemberhentian Pramono Anung, Jokowi: Penggantinya Masih dalam Proses

2 jam lalu

Sudah Teken Keppres Pemberhentian Pramono Anung, Jokowi: Penggantinya Masih dalam Proses

Presiden Jokowi membenarkan telah mengeluarkan keppres pemberhentian Pramono Anung sebagai Seskab. Ia menyebut penggantinya masih dalam proses.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Akan Tutup PON Aceh-Sumut di Stadion Utama Sport Center Sumut Jumat 20 September

2 jam lalu

Presiden Jokowi Akan Tutup PON Aceh-Sumut di Stadion Utama Sport Center Sumut Jumat 20 September

Panitia PON Aceh-Sumut memastikan upacara penutupan digelar di Stadion Utama Sport Center Sumut pada Jumat malam, 20 September 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

2 jam lalu

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

ESDM menyebutkan bahwa mandeknya perizinan PLTP biasa terjadi di tahap eksplorasi dimana sering timbul penolakan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

2 jam lalu

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Presiden Jokowi menegaskan agar dalam menghadapi gejolak dan ketidakpastian ekonomi global ini Indonesia harus bisa fokus dalam kerja.

Baca Selengkapnya

Sultan Pernah Menolak Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Alasannya

3 jam lalu

Sultan Pernah Menolak Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Alasannya

Presiden Jokowi meresmikan Seksi I jalan tol Solo - Yogyakarta-Bandara YIA Kulon Progo di Gerbang Tol Banyudono.. Menyingkat waktu perjalanan ke Yogya

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Seksi I Segmen Kartasura-Klaten, hari ini, Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kebocoran 6 Juta Data NPWP, Jokowi Perintahkan Mitigasi Secepatnya

3 jam lalu

Kebocoran 6 Juta Data NPWP, Jokowi Perintahkan Mitigasi Secepatnya

Jokowi memerintahkan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi agar segera melakukan mitigasi terkait kebocoran 6 juta data NPWP.

Baca Selengkapnya

Soroti Masalah Ketenagakerjaan, Jokowi: Terlalu Sedikit Pekerjaan untuk Terlalu Banyak Orang

3 jam lalu

Soroti Masalah Ketenagakerjaan, Jokowi: Terlalu Sedikit Pekerjaan untuk Terlalu Banyak Orang

Jokowi mengatakan bahwa ke depan, peluang kerja akan lebih sedikit dibanding jumlah tenaga kerja yang membutuhkan.

Baca Selengkapnya

Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

4 jam lalu

Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

Prabowo mengajak kelompok buruh termasuk yang tergabung dalam Partai Buruh untuk bersama-sama memperjuangkan ekonomi berbasis Pancasila

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

5 jam lalu

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

Founder Sec Bowl Rius Vernandes berjanji untuk menjalankan bisnis tersebut dengan baik.

Baca Selengkapnya