AIPI Sebut Perolehan Jabatan Profesor yang Tak Sesuai Prosedur Ciderai Keluhuran Akademik

Sabtu, 13 Juli 2024 12:25 WIB

Ilustrasi perguruan tinggi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) menyayangkan keterlibatan individu di lembaga tinggi negara yang memperoleh jabatan profesor dengan melanggar aturan atau syarat yang berlaku. Kejadian ini, kata AIPI, merendahkan martabat insan akademik.

Berdasarkan analisis AIPI, profesor adalah jabatan akademik bukan gelar. "Atribut profesor dianggap dapat meningkatkan status sosial, tanpa mempertimbangkan bahwa atribut itu mengandung implikasi dan tanggung jawab akademik," tulis AIPI melalui laman resmi mereka pada Sabtu, 13 Juli 2024.

Di Indonesia sendiri, pengangkatan jabatan profesor harus melalui birokrasi yang ketat. Meski begitu, praktik tidak etis dan pelanggaran akademis masih terjadi. Keganjilan gelar profesor para pesohor terbongkar di tengah pemeriksaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terhadap pengukuhan sebelas profesor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Selain dosen, investigasi Tempo menemukan adanya kejanggalan pada gelar akademik milik sejumlah pesohor. Misalnya, gelar pendidikan sarjana maupun magister milik Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Meskipun keduanya sudah mengklaim perolehan gelar tersebut diperoleh dengan susah payah. Namun, prosesnya masih menjadi pertanyaan.

"Proses yang tidak transparan dan penuh kejanggalan ini mengandung banyak pertanyaan, dan dinilai telah mencederai keluhuran dunia akademik yang mengutamakan kejujuran, kebenaran, dan ketulusan," tulis AIPI.

Advertising
Advertising

AIPI memandang tokoh-tokoh non akademik selama ini dapat mempengaruhi lembaga pendidikan tinggi. Seharusnya, kata AIPI, lembaga pendidikan tinggi memiliki integritas yang kuat dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Hal itu membuktikan adanya celah regulasi yang memberi peluang penyalahgunaan wewenang untuk berkompromi.

Menurut AIPI, lembaga pendidikan tinggi justru memfasilitasi tokoh-tokoh non-akademik untuk mencari jabatan profesor, dengan mengabaikan proses dan nilai akademik demi gengsi sesaat. AIPI khawatir jabatan itu berpotensi disalahgunakan.

"Daya rusak proses ilegal yang tidak disertai bukti perjalanan ilmiah ini sangat nyata, karena itu fenomena puncak gunung es ini harus diberantas sampai pada dasar penyebabnya," tulis AIPI.

Oleh karena itu, AIPI mengimbau agar ada restorasi atau pemulihan yang sistematis dan menyeluruh dalam dunia akademik. Pengakuan akademik sebaiknya berbasis merit atau kemampuan individu serta prestasi ilmiah.

Pemberian gelar diperuntukkan bagi individu yang dinilai telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan begitu, gelar akademik bertujuan untuk kemaslahatan, tidak sekedar demi kepentingan pribadi.

Pilihan Editor: Polemik Bamsoet: Dituntut Puluhan Alumni ANU hingga Dinyatakan Melanggar Etik oleh MKD

Berita terkait

Ramai-ramai Laporkan Situs Gerindra.org Soal Akun Fufufafa, Apa Penyebab Pelapor Gerah?

11 jam lalu

Ramai-ramai Laporkan Situs Gerindra.org Soal Akun Fufufafa, Apa Penyebab Pelapor Gerah?

Baru-baru ini, sebuah situs yang mengatasnamakan Gerindra mengunggah fakta tentang akun fufufafa tengah menjadi sorotan. Siapa saja yang melaporkan?

Baca Selengkapnya

Bamsoet Mendorong Pelaku Usaha untuk Adaptif dan Visioner

15 jam lalu

Bamsoet Mendorong Pelaku Usaha untuk Adaptif dan Visioner

Dalam dunia usaha, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru dan merespons tantangan dengan bijak adalah kunci untuk bertahan dan sukses.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Harap Kesuksesan Konser Bruno Mars Dorong Pariwisata Nasional

1 hari lalu

Bamsoet Harap Kesuksesan Konser Bruno Mars Dorong Pariwisata Nasional

Bambang Soesatyo, memberikan apresiasi terhadap kesuksesan konser Bruno Mars yang diselenggarakan oleh PK Entertainment di Jakarta International Stadium (JIS) selama tiga hari.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin

1 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin

Bambang Soesatyo, memberikan apresiasi atas terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia yang baru.

Baca Selengkapnya

Hadiri Konvensi KADIN, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Wawasan Kebangsaan Dunia Usaha

1 hari lalu

Hadiri Konvensi KADIN, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Wawasan Kebangsaan Dunia Usaha

Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan pentingnya wawasan kebangsaan dalam dunia usaha saat menghadiri Konvensi Anggota Luar Biasa Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Jakarta pada Jumat, 13 September 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Berbagai Tanggapan Soal Akun Kaskus Fufufafa: Dari Dasco, Hasto, Hingga Pandji Pragiwaksono

2 hari lalu

Berbagai Tanggapan Soal Akun Kaskus Fufufafa: Dari Dasco, Hasto, Hingga Pandji Pragiwaksono

Budi Arie bersikukuh akun Kaskus Fufufafa bukan milik Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

PKS Disebut Cabut Dukungan terhadap Adi-Romi di Pilkada Dharmasraya, Annisa-Leli Lawan Kotak Kosong

2 hari lalu

PKS Disebut Cabut Dukungan terhadap Adi-Romi di Pilkada Dharmasraya, Annisa-Leli Lawan Kotak Kosong

PKS mencabut dukungan bagi pasangan Adi Gunawan dan Romi Siska Putra di pilkada Dharmasraya.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Undang Prabowo ke Acara Kebangkitan Kelas Buruh

3 hari lalu

Said Iqbal Undang Prabowo ke Acara Kebangkitan Kelas Buruh

Said mengklaim bahwa Prabowo mau menghadiri acara itu usai dirinya menemui Dasco.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra Soal Menteri Prabowo: Para Profesional hingga Muncul Nama dari Sumber Tak Resmi

3 hari lalu

Kata Gerindra Soal Menteri Prabowo: Para Profesional hingga Muncul Nama dari Sumber Tak Resmi

Dasco Gerindra belum dapat membeberkan jumlah menteri Prabowo di kabinet mendatang karena masih dapat berubah.

Baca Selengkapnya

Di HUT ke-46 FKPPI, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

4 hari lalu

Di HUT ke-46 FKPPI, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Orasi di HUT FKPPI jadi kesempatan Bamsoet mengingatkan pentingnya pembenahan partai politik agar Indonesia tidak terus terjerumus ke bentuk oligarki.

Baca Selengkapnya