Sederet Fakta Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Klaten Tewas Tersengat Listrik
Reporter
Septia Ryanthie
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Rabu, 10 Juli 2024 08:27 WIB
Kata Disdik Provinsi Jateng
Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jawa Tengah Agung Wijayanto menyebut kejadian tersebut tidak ada unsur kesengajaan. Namun, Agung menegaskan kejadian yang dialami FN itu harus menjadi catatan bersama agar tidak terulang. Kejadian itu menurutnya harus menjadi pelajaran bagi semuanya.
"Berdasarkan koordinasi kami dengan pihak sekolah, menurut keterangan dan hasil pengecekan, tidak ada unsur-unsur perencanaan dan kesengajaan. Kejadian menceburkan korban ke kolam terjadi spontan untuk apresiasi ulang tahun dan menurut saya itu bentuk eforia saja dari teman-temannya. Di dalam kolam SMA itu ternyata terdapat pompa air. Namanya kolam, ada pompa situ," ujar Agung, Selasa, 9 Juli 2024.
Ia mengingatkan agar ke depan, sarana dan prasarana di semua satuan pendidikan harus dipastikan aman dan tidak membahayakan peserta didik.
"Harus ada SOP dalam sarana dan prasarana di setiap satuan pendidikan itu. Dan kedua, saya berharap agar semua kegiatan sekolah, semua mengetahuinya dan ada pendampingan," ucap dia.
Respons pihak keluarga
Perwakilan keluarga FN, Suparno, mengemukakan meskipun sempat syok dengan kejadian yang dialami FN, orang tua dan pihak keluarga telah menerimanya sebagai musibah.
"Pihak keluarga sudah bisa menerima. Ya ini musibah, kita kan nggak tahu takdir Tuhan seperti apa. Kemarin memang tidak ada unsur kesengajaan, karena teman-temannya hanya ingin merayakan ulang tahunnya," ungkap Suparno, Selasa, 9 Juli 2024.
Almarhum sosok yang baik
Lebih lanjut Suparno menceritakan sosok korban sebagai seorang anak muda yang baik, rajin salat, dan supel. Korban adalah anak kedua dari empat bersaudara. Adapun korban dimakamkan pada Selasa kemarin, 9 Juli 2024, sekitar pukul 11.00 WIB.
"Ibarat sepantaran mereka, anak itu paling baik, salatnya rajin, di mata masyarakat dia supel, grapyak," tuturnya.
Suparno menuturkan orang tua korban pada malam sebelum kejadian, tiba-tiba merasa ingin tidur bersama korban.
"Bapaknya (ayah FN) katanya malamnya ingin tidur bersama korban. Biasanya nggak nyampur (tidur di kamar terpisah), tapi malamnya ingin tidur sama anaknya, ingin berpelukan. Dan semenjak dipamiti korban mau sekolah perasaan bapaknya tidak enak," ungkap Suparno.
SEPTHIA RYANTHIE
Pilihan Editor: Cerita Keluarga soal Sosok Ketua OSIS SMAN 1 Cawas yang Tewas Tersengat Listrik