Diputus Langgar Etik, Bamsoet Sebut MKD DPR Tak Berhak Adili Pimpinan MPR

Editor

Imam Hamdi

Selasa, 9 Juli 2024 12:05 WIB

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat tiba di Kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin, 8 Juli 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet angkat bicara soal vonis Mahkamah Kehormatan Dewan atau MKD DPR yang menyatakan dirinya terbukti bersalah melanggar etik beberapa waktu lalu. Menurut Bamsoet, MKD DPR seharusnya tak punya wewenang mengadili dirinya sebagai pimpinan MPR.

Dia mengatakan sidang MKD yang kemudian menjatuhkan sanksi berupa teguran tertulis itu salah sasaran. “Karena dia tidak berhak mengadili pimpinan MPR atau menyidangkan anggota MPR, apalagi pimpinan MPR. Itu ranahnya di MPR,” kata Bamsoet di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin, 8 Juli 2024.

Bamsoet menyatakan MKD DPR seharusnya hanya berwenang untuk mengadili para pimpinan dan anggota DPR. Meski Bamsoet juga saat ini berstatus sebagai anggota DPR, dia menilai kasus etik yang diperkarakan ke MKD terkait dirinya adalah dalam kapasitas sebagai pimpinan MPR.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyatakan sepakat dengan Bamsoet bahwa MKD DPR tak memiliki wewenang mengadili pimpinan MPR. Maka dari itu, dia mengusulkan pembentukan Majelis Kehormatan MPR.

Hidayat berujar MPR akan menyelenggarakan rapat gabungan pada akhir Agustus, khususnya untuk membahas pembuatan Majelis Kehormatan MPR. “Sehingga kami bisa putuskan, sehingga bisa kami laksanakan pembentukannya, memasukkannya ke dalam tata tertib dan UU yang terkait,” ujar dia.

Advertising
Advertising

Hidayat pun berharap Majelis Kehormatan MPR yang nanti dibentuk bisa bersifat permanen. “Kita berharap dalam rapat gabungan pada Agustus yang akan datang kita bisa menyepakati Majelis Kehormatan MPR dalam bentuk yang bukan ad hoc. Karena permasalahan etika ini tidak ad hoc tapi sepanjang waktu,” ujar Hidayat.

Sebelumnya, dalam sidang di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada 24 Juni 2024, MKD menyatakan Bamsoet terbukti melanggar kode etik sebagai anggota DPR RI. Bamsoet dinilai melanggar kode etik anggota dewan karena pernyataannya soal wacana amandemen UUD 1945. Atas pelanggaran tersebut, Bamsoet dijatuhi sanksi teguran tertulis.

Bamsoet dilaporkan ke MKD oleh mahasiswa Universitas Islam Jakarta, Muhammad Azhari. Mahasiswa tersebut melaporkan pernyataan Bamsoet dalam konferensi pers di Senayan pada 5 Juni 2024. Bamsoet dianggap menyatakan bahwa seluruh partai politik telah sepakat untuk melakukan amandemen UUD 1945, bertolak belakang dengan fakta dan bukti-bukti di lapangan.

Dalam keterangan sebelumnya, Bamsoet menyebut tidak pernah menyatakan seluruh partai politik setuju untuk mengamandemen penyempurnaan UUD 1945, karena diawali dengan kata kalau atau jika. Sehingga, ia menilai bahwa pernyataan itu tidak mengandung makna pretensi dalam rangka melangkahi partai politik yang ada, sebagaimana terdokumentasi dalam liputan media televisi.

Pilihan editor: PKS Tawarkan Kaesang agar PSI Dukung Anies Baswedan-Sohibul Iman

Berita terkait

Bamsoet Mendorong Pelaku Usaha untuk Adaptif dan Visioner

16 jam lalu

Bamsoet Mendorong Pelaku Usaha untuk Adaptif dan Visioner

Dalam dunia usaha, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru dan merespons tantangan dengan bijak adalah kunci untuk bertahan dan sukses.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Harap Kesuksesan Konser Bruno Mars Dorong Pariwisata Nasional

1 hari lalu

Bamsoet Harap Kesuksesan Konser Bruno Mars Dorong Pariwisata Nasional

Bambang Soesatyo, memberikan apresiasi terhadap kesuksesan konser Bruno Mars yang diselenggarakan oleh PK Entertainment di Jakarta International Stadium (JIS) selama tiga hari.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin

1 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin

Bambang Soesatyo, memberikan apresiasi atas terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia yang baru.

Baca Selengkapnya

Hadiri Konvensi KADIN, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Wawasan Kebangsaan Dunia Usaha

1 hari lalu

Hadiri Konvensi KADIN, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Wawasan Kebangsaan Dunia Usaha

Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan pentingnya wawasan kebangsaan dalam dunia usaha saat menghadiri Konvensi Anggota Luar Biasa Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Jakarta pada Jumat, 13 September 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Sebelum Munaslub, Bamsoet Pernah Sebut Anindya Bakrie Calon Ketua Kadin: Bahlil Aja Bisa

1 hari lalu

Sebelum Munaslub, Bamsoet Pernah Sebut Anindya Bakrie Calon Ketua Kadin: Bahlil Aja Bisa

Bambang Soesatyo alias Bamsoet pernah berseloroh Anindya Novyan Bakrie menjadi Calon Ketua Umum Kadin Indonesia. Dua pekan sebelum Munaslub.

Baca Selengkapnya

Di HUT ke-46 FKPPI, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

4 hari lalu

Di HUT ke-46 FKPPI, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Orasi di HUT FKPPI jadi kesempatan Bamsoet mengingatkan pentingnya pembenahan partai politik agar Indonesia tidak terus terjerumus ke bentuk oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Bamsoet Dorong Amandemen Ke-5 UUD NRI 1945

4 hari lalu

Ketua MPR Bamsoet Dorong Amandemen Ke-5 UUD NRI 1945

Perubahan atau amandemen UUD 45 menurut Ketua MPR dapat membenahi sistem demokrasi saat ini yang menjurus oligarki.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Potensi Ancaman Global

5 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Potensi Ancaman Global

Bambang Soesatyo menuturkan sebagai bagian dari komunitas global, bangsa Indonesia tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh dan situasi global

Baca Selengkapnya

Ketua IMI Bamsoet Dukung Tim Universitas Indonesia Supermileage Vehicle di Qatar

5 hari lalu

Ketua IMI Bamsoet Dukung Tim Universitas Indonesia Supermileage Vehicle di Qatar

Tim UI Supermileage Vehicle akan menurunkan dua mobil karya mereka dalam Shell Eco Marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah 2025 di Qatar.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR RI Bamsoet Ingatkan Maraknya Politik Uang Salah Satu Hambatan Pencapaian SDGs

5 hari lalu

Ketua MPR RI Bamsoet Ingatkan Maraknya Politik Uang Salah Satu Hambatan Pencapaian SDGs

Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo memaparkan hasil penelitian Prof. Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan bahwa sebanyak 33 persen (63,5 juta pemilih) atau 1 dari 3 pemilih pada Pemilu 2014 dan 2019 menerima politik uang

Baca Selengkapnya