PDNS Diretas, PPI Dunia Sarankan Buat Simulasi Rutin Kesiapan Hadapi Serangan Siber

Rabu, 3 Juli 2024 12:05 WIB

Peretas Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS. (X/Brain Cipher)

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia atau PPI Dunia menyarankan pemerintah mengadakan pelatihan dan simulasi rutin guna meningkatkan kesiapan respons terhadap insiden siber. Simulasi itu dianggap penting untuk mengantisipasi insiden serangan siber seperti yang terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.

Staf Khusus Koordinator PPI Dunia, Fauzul Azhim Bin Fakhrurazi mengatakan simulasi perlu rutin dilakukan melihat tata kelola keamanan siber dan data di Indonesia saat ini masih lemah. "Apalagi tidak memiliki back up data menunjukkan bahwa pemerintah abai terhadap risiko hilangnya data masyarakat Indonesia," kata dia melalui keterangan tertulis, pada Rabu, 3 Juli 2024.

Pemerintah sebaiknya membangun kerjasama internasional dengan negara-negara yang lebih maju dalam keamanan siber. Atas insiden tersebut, PPI Dunia menyarankan pemerintah mengadopsi pendekatan proaktif dalam mengelola risiko siber. Misalnya, dengan mengimplementasikan sistem pemantauan dan deteksi dini yang canggih.

"PPI Dunia siap mendukung upaya-upaya peningkatan keamanan siber melalui berbagai program edukasi dan kolaborasi lintas sektor," ucap Fauzul.

PPI Dunia juga mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), PT Telkom Indonesia untuk berkolaborasi memperbaiki tata kelola keamanan siber dan data di Indonesia.

Advertising
Advertising

Selain itu, PPI Dunia menyarankan pemerintah memiliki infrastruktur siber yang up-to-date. Lalu, meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi keamanan siber di dalam negeri.

PPI Dunia berharap insiden ini menjadi pembelajaran berharga agar pemerintah maupun masyarakat lebih waspada dan proaktif dalam menghadapi ancaman siber.

Serangan itu sendiri membuat layanan instansi pemerintah terganggu. Setidaknya ada 282 data lembaga pemerintahan di PDNS. Ransomware bernama Brain Chipper mencegah pengguna mengakses sistem PDNS, kecuali pemerintah membayar tebusan senilai US$ 8 juta atau sekitar Rp 131 miliar.

Kelompok peretas Brain Chiper sebagai pelaku aksi serangan siber jenis ransomware itu telah meminta maaf pada Selasa, 2 Juli 2024. Serangan itu sendiri terjadi pada Kamis, 20 Juni 2024.

Melalui situs yang beredar di media sosial dan dibagikan ulang oleh akun X @stealthmole_int, mereka berjanji akan memberikan kunci untuk deskripsi data di PDNS yang terbelunggu sehingga tak bisa diakses.

Pilihan editor: Hadapi Khofifah di Pilgub Jatim, PDIP Pertimbangkan Risma, Azwar Anas hingga Pramono Anung

Berita terkait

Haris Azhar Soroti Besaran Anggaran Sistem Digital di Indonesia, Mengendus Dugaan Penyelewengan Dana

10 menit lalu

Haris Azhar Soroti Besaran Anggaran Sistem Digital di Indonesia, Mengendus Dugaan Penyelewengan Dana

Aktivis HAM dan Direktur Lokataru Haris Azhar menyoroti besarnya anggaran sistem digital di Indonesia. Mencium dugaan penyelewengan dana.

Baca Selengkapnya

Alasan Haris Azhar, Aulia Postiera, dan Novel Baswedan Menduga Peretasan PDNS Pengalihan Isu Judi Online

7 jam lalu

Alasan Haris Azhar, Aulia Postiera, dan Novel Baswedan Menduga Peretasan PDNS Pengalihan Isu Judi Online

Eks penyidik KPK Aulia Postiera dan aktivis HAM Haris Azhar curiga peretasan PDNS oleh kelompok Brain Chiper pengalihan isu penanganan judi online.

Baca Selengkapnya

Akses Server PDN Mudah Dibobol, Begini Cara Membuat Kata Sandi yang Sulit Ditembus

10 jam lalu

Akses Server PDN Mudah Dibobol, Begini Cara Membuat Kata Sandi yang Sulit Ditembus

Kurangi kemungkinan kata sandi dibobol dengan menghindari praktik-praktik buruk berikut.

Baca Selengkapnya

Semuel Abrijani Pangerapan Mundur, Budi Arie Tunjuk Ismail Jadi Plt Dirjen Aptika

2 hari lalu

Semuel Abrijani Pangerapan Mundur, Budi Arie Tunjuk Ismail Jadi Plt Dirjen Aptika

Menkominfo Budi Arie Setiadi menunjuk Ismail sebagai Plt Dirjen Aptika sejak 4 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Seluk-beluk Peretasan: Inilah Anatomi Keamanan dan 8 Serangan Siber

2 hari lalu

Seluk-beluk Peretasan: Inilah Anatomi Keamanan dan 8 Serangan Siber

Seiring dengan meningkatnya ketergantungan kita pada teknologi dan internet, ancaman serangan siber juga semakin canggih dan beragam.

Baca Selengkapnya

Ramai soal PDN Diretas, Bos BNI Pastikan Keamanan Data Nasabah

2 hari lalu

Ramai soal PDN Diretas, Bos BNI Pastikan Keamanan Data Nasabah

Dirut BNI Royke Tumilaar memastikan keamanan data para nasabahnya, di tengah kegusaran masyarakat Indonesia akan serangan ransomware pada PDN.

Baca Selengkapnya

Sindir Budi Arie Ihwal Penanganan PDNS yang Diretas, DPR: Ini Masalah Besar, Jangan Tanggapi dengan Guyonan

3 hari lalu

Sindir Budi Arie Ihwal Penanganan PDNS yang Diretas, DPR: Ini Masalah Besar, Jangan Tanggapi dengan Guyonan

Anggota Komisi Pertahanan DPR Sukamta mempertanyakan upaya pemulihan Pusat Data Nasional pascaperetasan. Minta Budi Arie tak tanggapi dengan guyon.

Baca Selengkapnya

Begini Tanggapan DPR Usai Dirjen Aptika Semuel Abrijani Mundur dari Jabatan

3 hari lalu

Begini Tanggapan DPR Usai Dirjen Aptika Semuel Abrijani Mundur dari Jabatan

DPR menanggapi mundurnya Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan usai kasus peretasan Pusat Data Nasional Sementara 2

Baca Selengkapnya

Riset DGI 2024: Organisasi Sosial Rentan Mendapat Serangan Siber

3 hari lalu

Riset DGI 2024: Organisasi Sosial Rentan Mendapat Serangan Siber

Laporan Doing Good Index (DGI) 2024 merekam kerentanan organisasi sosial terhadap serangan siber.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

3 hari lalu

Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

Dark web hanya dapat diakses menggunakan perangkat lunak khusus seperti The Onion Router atau yang biasa disebut Tor Browser

Baca Selengkapnya