Pakar UGM Sebut Peretasan PDNS Turunkan Tingkat Kepercayaan Masyarakat pada Pemerintah

Sabtu, 29 Juni 2024 13:02 WIB

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Ridi Ferdiana, menyayangkan kejadian serangan siber pada Server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Peretasan pada Kamis, 20 Juni 2024 itu berdampak pada instansi dan layanan pemerintah.

Ridi mengatakan kejadian tersebut menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. "Terutama pada saat meletakkan data pribadi ke PDN," kata dia dikutip dari laman resmi UGM, Sabtu, 29 Juni 2024.

Peneliti di bidang software itu menjelaskan PDN mempunyai sekumpulan aset penting bagi rakyat Indonesia dengan berbagai macam data yang dibutuhkan oleh instansi dan masyarakat. Serangan siber pada PDN, kata Ridi, merupakan 'pil pahit' yang harus ditelan oleh pemerintah.

Ridi mengimbau agar pemerintah merefleksikan diri untuk memperbaiki arsitektur sistem informasi, prosedur keamanan, dan jaringan keamanan komputer mereka. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah menjaga server PDN dengan menyusun prosedur inspeksi rutin terkait celah keamanan.

Pemerintah dapat menerapkan prosedur keamanan jaringan, tak hanya Kominfo selaku pengelola PDN tapi juga masyarakat. "Termasuk melakukan perawatan secara berkala untuk mereview perimeter kemanan, kesesuaian prosedur, dan memperbarui sistem informasi," ucap Ridi.

Advertising
Advertising

Yang tak kalah penting, PDN seharusnya mulai bekerjasama dengan praktisi Cloud untuk memastikan infrastruktur yang kuat dan andal. "PDN dapat merancang infrastruktur cloud dengan ketersediaan tinggi berbasis rencana disaster recovery sehingga pemulihan akan berjalan lancar," ujar Ridi.

Namun, pemerintah harus tetap mawas, terutama pada pemilik data center. Pemerintah dapat menerapkan Zero Trust Policy atau kebijakan jaringan tanpa kepercayaan di jaringan organisasi.

PDN diserang oleh Ransomware yang merupakan perangkan lunak. Ransomware secara aktif memblokir akses dan isi data kepada pemilik data. Implikasinya dapat dilihat ketika pemilik data tidak bisa mengakses data miliknya sendiri.

Pelaku biasanya meminta sejumlah uang agar akses dan isi data diperbaiki kembali melalui kunci pembuka data. Dalam kasus ini, pelaku meminta tebusan 8 juta US dolar atau Rp 131 miliar.

Ridi menyarakan agar PDN menerapkan enkripsi di level baris data (row field security) atau berkas, baik pada saat in transit (proses kirim) atau in rest (proses penyimpanan). Dengan begitu, saat terjadi ransomware sekalipun data yang tercuri tidak dapat dibaca.

Pilihan Editor: Wapres Tanggapi Desakan agar Menkominfo Mundur Usai PDNS Diserang: Itu Hak Prerogatif Presiden

Berita terkait

Media Asing Sebut Menkominfo Budi Arie sebagai Menteri Giveaway, Didesak Mundur Pasca PDNS Diretas

4 menit lalu

Media Asing Sebut Menkominfo Budi Arie sebagai Menteri Giveaway, Didesak Mundur Pasca PDNS Diretas

Channel News Asia (CNA)sebut Menkominfo Budi Arie sebagai menteri giveaway yang saat ini tengah didesak mundur dari jabatannya karena jebolnya PDNS.

Baca Selengkapnya

Alasan Geng Brain Cipher Rilis Kunci Buka Data PDNS Gratis Sampai Minta Maaf ke Warga Indonesia

2 jam lalu

Alasan Geng Brain Cipher Rilis Kunci Buka Data PDNS Gratis Sampai Minta Maaf ke Warga Indonesia

Alasan kelompok Brain Cipher berikan kunci dekripsi gratis untuk buka data yang dienkripsinya

Baca Selengkapnya

Kapuspen Sebut Wacana Pembentukan Angkatan Siber TNI Masih Digodok

2 jam lalu

Kapuspen Sebut Wacana Pembentukan Angkatan Siber TNI Masih Digodok

Kapuspen TNI, Mayor Jenderal Nugraha Gumilar menyebut wacana pembentukan angkatan siber militer ini masih dalam tahap penggodokan.

Baca Selengkapnya

Ramai Data Dijual ke Dark Web, KAI Commuter Pastikan Informasi Pelanggan Aman

4 jam lalu

Ramai Data Dijual ke Dark Web, KAI Commuter Pastikan Informasi Pelanggan Aman

KAI Commuter bersama pihak-pihak terkait terus berkoordinasi dan melakukan investigasi mendalam untuk menelusuri dan menangani peretasan tersebut.

Baca Selengkapnya

PDNS Diretas, PPI Dunia Sarankan Buat Simulasi Rutin Kesiapan Hadapi Serangan Siber

4 jam lalu

PDNS Diretas, PPI Dunia Sarankan Buat Simulasi Rutin Kesiapan Hadapi Serangan Siber

PPI Dunia melihat tata kelola keamanan siber dan data di Indonesia saat ini masih lemah.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Jokowi soal Desakan agar Budi Arie Mundur usai PDNS Diretas

5 jam lalu

Begini Respons Jokowi soal Desakan agar Budi Arie Mundur usai PDNS Diretas

Seruan pencopotan terhadap Budi Arie sebagai Menkominfo muncul imbas peretasan terhadap Pusat Data Nasional (PDN).

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Ini soal Peretas Umumkan Beri Kunci Gratis Buka Enkripsi Pusat Data Nasional

7 jam lalu

Pakar Ingatkan Ini soal Peretas Umumkan Beri Kunci Gratis Buka Enkripsi Pusat Data Nasional

Peretas mengatakan, kunci untuk membuka akses enkripsi Pusat Data Nasional ini akan diberikan pada Rabu. Mungkinkah menurut pendapat pakar?

Baca Selengkapnya

Hacker Akan Berikan Kunci PDNS, PPI Dunia: Peringatan Keras

7 jam lalu

Hacker Akan Berikan Kunci PDNS, PPI Dunia: Peringatan Keras

Kelompok peretas Brain Chiper berjanji akan memberikan kunci data PDNS yang terbelunggu dan tidak dapat diakses.

Baca Selengkapnya

Siapa Brain Cipher dan Bagaimana Kelompok Ini Menyerang PDNS dengan Ransomware?

9 jam lalu

Siapa Brain Cipher dan Bagaimana Kelompok Ini Menyerang PDNS dengan Ransomware?

Informasi ihwal kelompok Brain Cipher dan lokasi keberadaannya masih belum banyak terungkap ke publik.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Donasi Peretas dan Janji Kunci Dekripsi Akses PDNS, Tren Cek Khodam Online

9 jam lalu

Top 3 Tekno: Donasi Peretas dan Janji Kunci Dekripsi Akses PDNS, Tren Cek Khodam Online

Topik pemberian donasi kepada Brain Cipher jika benar membuka kembali akses ke PDNS menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya