Reaksi Parpol KIM Soal Jokowi Sodorkan Kaesang untuk Pilgub Jakarta
Reporter
Tempo.co
Editor
Sapto Yunus
Jumat, 28 Juni 2024 19:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Al Habsyi, menyebutkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menawarkan nama putra bungsunya, Kaesang Pangarep, ke sejumlah partai politik untuk dapat maju menjadi calon gubernur atau wakil gubernur dalam Pilgub Jakarta 2024.
Saat penutupan Sekolah Partai PKS di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024, Aboe mengatakan Jokowi tak hanya menyodorkan nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu ke satu parpol, tetapi juga ke sejumlah parpol lain. Dia tak membantah maupun membenarkan PKS menjadi salah satu partai yang ditawari nama Kaesang oleh Jokowi.
Pernyataan Aboe itu mendapat tanggapan dari sejumlah partai politik, termasuk dari parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Gerindra Sebut Pernyataan Aboe Tak Benar
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menepis kabar Presiden Jokowi menyodorkan nama Kaesang kepada partai-partai politik untuk diusung pada Pilgub Jakarta 2024. Dia menegaskan pernyataan Aboe itu tidak benar.
"Pernyataan Habib Aboe Bakar Al Habsyi tersebut sudah dibantah oleh pihak PSI bahwa tidak benar Pak Presiden Jokowi menawar-nawarkan Mas Kaesang ke partai-partai politik," kata Habiburokhman dalam pesan video yang diterima di Jakarta, Jumat, 28 Juni 2024 seperti dikutip Antara.
Dia lantas menjelaskan mekanisme Partai Gerindra sendiri dalam menentukan calon kepala daerah yang akan diusung pada pilkada adalah dengan menjaring aspirasi dari tingkat akar rumput.
Aspirasi tersebut, kata dia, akan diteruskan secara berjenjang ke pengurus Gerindra di tingkat atas, mulai dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Lalu diputus oleh Ketua Umum atau Ketua Dewan Pembina, yaitu Pak Prabowo Subianto," ujarnya.
Dia menyebutkan, setelah disepakati oleh internal Partai Gerindra, maka nama tersebut akan didiskusikan dengan partai politik lain. "Mungkin yang diutamakan adalah dari Koalisi Indonesia Maju, kalau deal barulah maju," katanya.
Menurut dia, masih terlalu dini membahas nama calon kepala daerah yang akan diusung Gerindra dan koalisi, karena masing-masing parpol terus melakukan penggodokan.
"Apakah cagubnya Mr. A atau Mr. B, masih terlalu prematur dan masih terlalu dini untuk dibahas karena belum ada putusan di satupun partai soal siapa cagub, soal siapa cawagub. Kita tunggu saja nanti keputusannya seperti apa," tuturnya.
PAN Minta Restu Jokowi untuk Usung Kaesang
Ketua Tim Desk Pilkada DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menuturkan partainya tidak pernah ditawari Presiden Jokowi untuk mengusung Kaesang pada Pilkada 2024.
<!--more-->
"Kalau Pak Jokowi cawe-cawe, saya nggak dengar tuh, dan Pak Jokowi nggak menawarkan ke mana-mana, nggak," kata Yandri setelah bertemu Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua MPR RI di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 29 Juni 2024.
Soal isu Jokowi melakukan cawe-cawe politik di Pilkada 2024, Yandri mengatakan yang terjadi justru PAN meminta restu kepada Jokowi untuk mengusung Kaesang. Menurutnya, Kaesang sebagai warga negara Indonesia dan juga ketua umum parpol memiliki hak untuk maju di pilkada.
Namun, kata dia, kemungkinan PAN mengusung Kaesang di pilkada masih memerlukan pembicaraan panjang. Komunikasi PAN dengan Kaesang terus terjadi dalam kapasitas Kaesang sebagai Ketua Umum PSI.
"Karena kita banyak koalisi dengan PSI di kabupaten, kota, provinsi, ya pasti komunikasi sama Mas Kaesang, sama Raja Juli Antoni sebagai sekjen," ujarnya.
PSI Sebut Pernyataan Sekjen PKS sebagai Kebohongan Publik
Adapun Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengatakan Aboe berbicara tidak sesuai dengan fakta. Dia menegaskan, ayahnya, Presiden Jokowi, tidak pernah menawarkan namanya ke parpol yang bakal berkontestasi di Pilgub Jakarta.
"Cara-cara seperti itu tidak baik dan ini ini merupakan kebohongan publik," ujar Kaesang melalui keterangan tertulis pada Kamis malam, 27 Juni 2024.
Dia menjelaskan kewenangan untuk mengusung kader ada di tangan Ketua Umum. Toh, PSI juga memenuhi syarat untuk mengusung kadernya berlaga di Pilgub Jakarta, baik menjadi calon gubernur maupun calon wakil gubernur.
"Pernyataan Sekretaris Jenderal PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya nggak apa-apa juga. Banyak partai lain yang menyodorkan jagoannya untuk didukung PSI," ucap Kaesang.
Mengenai figur yang bakal diusung, dia mengatakan PSI masih menggodok siapa yang akan diusung nantinya.
"Jangan bawa-bawa Presiden, yang Ketua Umum saya," ujar Kaesang.
ANDI ADAM FATURAHMAN | ANTARA
Pilihan editor: Komisi I DPR Minta Kominfo dan BSSN Lakukan Ini setelah Serangan Ransomware ke PDNS