Catatan Ketua MPR RI: Menyelamatkan Masa Depan Puluhan Juta Anak dan Remaja

Jumat, 28 Juni 2024 11:08 WIB

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di ruang kerjanya, Komplek MPR - DPR RI Jakarta.

INFO NASIONAL – Membuka akses seluas-luasnya bagi anak-remaja usia sekolah agar dapat mengenyam pendidikan akan menyelamatkan masa depan puluhan juta generasi muda. Program prioritas yang dicanangkan oleh Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih idealnya diawali dengan evaluasi terhadap pemanfaatan ratusan triliun anggaran pendidikan yang setiap tahun dialokasikan negara.

Fakta dan juga data resmi negara yang menyebut bahwa masih ada belasan juta anak putus sekolah, dan hampir 10 juta Gen-Z menganggur karena putus sekolah serta tidak berkeahlian, menjadi indikator yang menjelaskan rendahnya efektivitas pemanfaatan anggaran pendidikan yang sangat besar itu.

Seperti diketahui, kewajiban negara mengalokasi anggaran pendidikan 20 persen dari total nilai Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) mulai direalisasikan sejak APBN 2019, dengan nilai Rp 487,9 triliun.

Pada 2020, anggaran pendidikan naik menjadi Rp508,1 triliun dan alokasi 2021 mencapai Rp549,5 triliun. Sedikit menurun pada 2022 dengan alokasi APBN sebesar Rp542,831 triliun. Besaran alokasi anggaran pendidikan menyentuh level baru dalam APBN 2023, Rp612,2 triliun. Pada 2024 ini, ada kenaikan cukup besar, mencapai Rp660,8 triliun.

Terhitung sejak 2019 hingga tahun ini, total alokasi anggaran pendidikan sangatlah besar, dan patut dipahami sebagai kerja dan upaya negara membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan punya kompetensi, inovatif, berintegritas, dan kompetitif sesuai kebutuhan zaman.

Advertising
Advertising

Rancangan anggaran pendidikan berpijak pada kehendak bersama untuk memberi perhatian dan dorongan pada peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Juga pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan distribusi guru, peningkatan sarana-prasarana pendidikan, hingga peningkatan kualitas PAUD.

Rancangan anggaran itu juga mendorong peningkatan akses pendidikan di semua jenjang pendidikan. Negara juga berupaya meningkatkan kualitas sarana-prasarana penunjang kegiatan pendidikan di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan. Tak kalah pentingnya adalah upaya penguatan konektivitas pendidikan vokasi dengan pasar kerja.

Selain itu, ada alokasi anggaran untuk perluasan program beasiswa, memajukan kebudayaan, penguatan mutu perguruan tinggi serta pengembangan riset dan inovasi. Tujuan dalam merancang anggaran pendidikan memang sangat strategis dan ideal.

Bahkan wewenang pusat dan daerah coba dipadukan. Anggaran pendidikan dalam APBN itu ditempatkan dalam tiga alokasi, yakni belanja pemerintah pusat, transfer ke daerah dan pembiayaan investasi.

Setelah enam tahun upaya negara dengan dana ribuan triliun rupiah bagi pengembangan pendidikan generasi muda bangsa, kini tentu saja layak untuk mengedepankan pertanyaan tentang pencapaian atau apa saja yang sudah dihasilkan? Kewajiban negara-bangsa bagi pembangunan jiwa-raga segenap warga negara memang mencatatkan progres, sebagaimana tercermin pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Sepanjang periode 2010-2022, IPM Indonesia rata-rata meningkat 0,77 persen per tahun.

Namun, ketika menyoroti pembangunan manusia Indonesia itu dari aspek pendidikan anak dan remaja, harus diterima kenyataan bahwa masyarakat memang merasakan progres sektor pendidikan nasional belum signifikan.

Faktanya memang terdengar dan terlihat pahit. Betapa tidak, masih begitu banyak keluarga merasa tidak nyaman karena harus berjuang ekstra keras agar putera-puteri mereka bisa mendapatkan akses atau diterima di sekolah terdekat.

Menyekolahkan anak, bagi sebagian orang tua, masih dirasakan sebagai kewajiban keluarga yang teramat sulit. Pada setiap awal tahun ajaran baru, akan selalu terdengar keluhan banyak keluarga tentang kesulitan mendapatkan akses bagi anak mereka diterima di sekolah. Kesulitan jutaan anak mendapatkan tempat di sekolah untuk belajar tentu saja menghadirkan akibat yang amat memprihatinkan.

Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang diolah Bappenas pada 2022, anak-remaja usia sekolah (7-18 tahun) yang tidak bersekolah mencapai 4.087.288 anak. Jumlah ini memperlihatkan peningkatan jika dibandingkan dengan 2021 yang jumlah mencapai 3.939.869 anak.

Rinciannya, sebanyak 491.311 anak usia sekolah drop out pada tahun ajaran baru dan sebanyak 252.991 anak putus sekolah di tengah jenjang. Tak kurang dari 238.320 anak usia sekolah yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi pada tahun ajaran baru.

Juga tercatat sedikitnya 3.356.469 anak usia sekolah sudah drop out pada tahun-tahun ajaran sebelumnya. Melengkapi gambaran itu, Badan Pusat Statistik (BPS) belum lama ini sudah memublikasi data tentang 10 juta remaja atau generasi Z (Gen-Z) yang tidak melanjutkan sekolah dan tidak bekerja. Tidaklah bijaksana jika data-data resmi ini hanya menjadi bahan obrolan atau sekadar diratapi.

Sebagai persoalan, data dan fakta ini patut direspons dengan penuh kebijaksanaan. Mewujudkan tanggung jawab dan kewajibannya seturut titah konstitusi, negara harus segera melakukan intervensi dengan solusi yang tepat agar belasan juta anak-remaja itu siap menghadapi masa depan mereka yang boleh jadi bakal sarat tantangan. Mereka layak memperoleh pendidikan yang memadai agar punya kompetensi ketika memasuki dunia kerja yang terus berubah.

Dengan memaknai data dan fakta tadi, gagasan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih dengan prioritas program membuka akses seluas-luasnya bagi anak-remaja usia sekolah untuk mengenyam pendidikan menjadi sangat relevan.

Jika priortas program ini bisa direalisasikan, setidaknya akan menyelamatkan masa depan puluhan juta anak-remaja yang saat ini tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Modal dasar untuk membiayai program ini sudah ada, yakni kewajiban negara mengalokasikan 20 persen dari total nilai APBN untuk anggaran pendidikan yang sudah dimulai sejak 2019. Fakta dan data tentang belasan juta anak-remaja putus sekolah hendaknya dijadikan indikator sekaligus pijakan untuk evaluasi, untuk kemudian berupaya meningkatkan efektivitas pemanfaatan anggaran yang nilainya per tahun mencapai ratusan triliun rupiah itu.

Urgensi penyesuaian kurikulum pendidikan bagi anak-remaja pun hendaknya menjadi perhatian para ahli dari tim transisi Prabowo. Anak-remaja saat ini, atau Gen-Z, sudah menapaki Revolusi Industri 4.0, era ketika hampir semua aspek dalam kegiatan ekonomi dan industri berevolusi dengan mengadopsi teknologi digital, integrasi sistem, kecerdasan buatan dan konektivitas.

Dampaknya, lanskap dunia kerja era terkini pun berubah, karena membutuhkan angkatan kerja dengan kompetensi seturut kebutuhan Industri 4.0.

Literasi digital dalam proses pendidikan anak-remaja perlu diintensifkan, agar generasi muda Indonesia mampu membangun kompetensi mereka seturut kebutuhan zamannya. Sekarang dan di kemudian hari, permintaan dan kebutuhan lapangan kerja Indonesia idealnya bisa dipenuhi oleh tenaga kerja lokal, tidak lagi tenaga kerja asing. Syarat utamanya, negara harus peduli dalam pendidikan anak dan remaja, dengan memberi mereka ruang dan peluang untuk membangun kompetensi sesuai kebutuhan zaman. (*)

*Penulis: Bambang Soesatyo

Ketua MPR RI/Dosen Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Borobudur, Universitas Trisakti dan Universitas Pertahanan RI (UNHAN)

Berita terkait

Ketua MPR Bambang Soesatyo Merespons Isu Aktual

15 menit lalu

Ketua MPR Bambang Soesatyo Merespons Isu Aktual

Bamsoet beri tanggapan terhadap isu nasional dan internasional.

Baca Selengkapnya

PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu

47 menit lalu

PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu

Pemenuhan kewajiban jatuh tempo ini merupakan bentuk komitmen PTPP sebagai perusahaan terbuka

Baca Selengkapnya

Menteri BUMN Pastikan Peringatan HUT RI di IKN Gunakan Listrik Hijau

57 menit lalu

Menteri BUMN Pastikan Peringatan HUT RI di IKN Gunakan Listrik Hijau

PLN siap menghadirkan listrik yang bersih dan andal untuk peringatan Hari Kemerdekaan RI

Baca Selengkapnya

Walkot Bontang Sambut Kedatangan Hadad Alwi untuk Meriahkan Pembukaan MTQ XVII

1 jam lalu

Walkot Bontang Sambut Kedatangan Hadad Alwi untuk Meriahkan Pembukaan MTQ XVII

Kedatangan Haddad Alwi merupakan momen spesial karena bisa menambah semarak dan kekhidmatan dalam penyelenggaraan MTQ tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bupati Malaka: Program Kartu Malaka Cerdas untuk Ekonomi Lemah

1 jam lalu

Bupati Malaka: Program Kartu Malaka Cerdas untuk Ekonomi Lemah

Simon Nahak menegaskan program beasiswa yang dibuat Pemkab Malakan bukan untuk anak bupati, DPR, dan pejabat lainnya.

Baca Selengkapnya

Kiprah Simon Nahak Membangun Malaka

1 jam lalu

Kiprah Simon Nahak Membangun Malaka

Simon meluncurkan berbagai program sejak menjabat pada 2021. Berbuah penghargaan dari berbagai institusi.

Baca Selengkapnya

Tanggul Rampung, Kepala Desa Fafoe: Terima Kasih Bupati Malaka

1 jam lalu

Tanggul Rampung, Kepala Desa Fafoe: Terima Kasih Bupati Malaka

Pembangunan tanggul di wilayah Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, selesai dikerjakan di tengah ancaman bencana banjir bandang

Baca Selengkapnya

TB Hasanuddin Prihatin Serangan Siber Terus Berulang

4 jam lalu

TB Hasanuddin Prihatin Serangan Siber Terus Berulang

BSSN selalu melaporkan ada serangan tetapi tidak ada tindakan yang lebih komprehensif

Baca Selengkapnya

Anggota Polri Wajib Laksanakan Tri Brata, Catur Prasetya, dan Kode Etik Profesi Polri

4 jam lalu

Anggota Polri Wajib Laksanakan Tri Brata, Catur Prasetya, dan Kode Etik Profesi Polri

Anggota Polri wajib berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya, serta melaksanakan kode etik profesi Polri. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Pj. Bupati Banyuasin Upayakan Peningkatan Kapasitas PDAM Tirta Betuah

4 jam lalu

Pj. Bupati Banyuasin Upayakan Peningkatan Kapasitas PDAM Tirta Betuah

Pemkab Banyuasin melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR terkait revitalisasi jaringan perpipaan distribusi di Jalan Nasional dan peningkatan kapasitas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Betuah cabang Pangkalan Balai.

Baca Selengkapnya