Begini Kritik Sejumlah Anggota Komisi III DPR terhadap PPATK

Rabu, 26 Juni 2024 21:35 WIB

Komisi III DPR menggelar rapat kerja dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

TEMPO.CO, Jakarta -- Sejumlah anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bidang hukum mengkritik kinerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi Partai Demokrat Santoso, misalnya, menyebut PPATK seperti 'macan ompong' karena banyak laporannya yang tidak ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.

Santoso mengatakan, sejumlah transaksi mencurigakan di beberapa sektor kejahatan banyak diungkap oleh PPATK. Dia mencontohkan, pencucian uang yang berhubungan dengan kasus narkoba dan tambang ilegal. Santoso juga menyinggung kasus di sektor perbankan.

"Ternyata banyak juga yang tidak ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum setelah dilaporkan oleh PPATK," ujar Santoso saat menghadiri rapat kerja Komisi III bersama PPATK di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta, pada Rabu, 26 Juni 2024. Santoso juga menyoroti sikap aparat penegak hukum yang semestinya menindaklanjuti laporan PPATK.

Dia menuturkan, jumlah perputaran dana yang dilaporkan tidak sedikit, bahkan mencapai ribuan triliun rupiah. Santoso mengatakan, pihaknya ingin agar PPATK turut mencari informasi berapa jumlah uang yang seharusnya masuk ke kas negara tapi tidak ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum. "Bahkan ada indikasi setelah didiamkan lama, uangnya itu hilang tidak disita oleh negara," ujarnya.

Kritik juga disampaikan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Al-Habsyi. Dia menyinggung perputaran pencucian uang dari kasus narkoba yang diungkap PPATK pada tahun lalu yang mencapai Rp 20 triliun. "Angka ini besar. Bisa saja alirannya dimanfaatkan untuk tujuan khusus di pemilu," ujar Aboe.

Advertising
Advertising

Aboe mendesak agar PPATK aktif memantau dan mengungkap setiap aliran dana yang mencurigakan, khususnya dana ilegal yang berpotensi digunakan untuk pilkada mendatang. Menurut dia, PPATK juga harus punya gerakan moral dan membantu aparat penegak hukum memberantas dengan terus memantau aliran dana kasus narkoba dan judi online.

Hal senada disampaikan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar Supriansa. Dia turut mempertanyakan langkah konkret yang dilakukan PPATK untuk melacak berbagai aliran dana yang berhubungan dengan kejahatan, seperti pencucian uang, judi online, dan narkoba. "Semua kejahatan ini sudah masuk ke sendi-sendi masyarakat dari yang paling bawah sampai ke atas," ujarnya.

Adapun Ketua PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan hasil analisis dan pemeriksaan PPATK sudah banyak ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum. Hal tersebut, kata dia, bisa dilihat dari jumlah berdasarkan HA (hasil akhir) dan HP (hasil pemeriksaan) yang ditindaklanjuti. Ivan mengklaim, temuan-temuan PPATK ditindaklanjut oleh aparat penegak hukum, mulai dari kepolisian, kejaksaan, hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Kami terus berkolaborasi dengan teman-teman penyidik di sana," kata Ivan.

Berita terkait

Rupa-rupa Sanksi Berat Bagi ASN yang Bermain Judi Online

1 jam lalu

Rupa-rupa Sanksi Berat Bagi ASN yang Bermain Judi Online

Pemerintah menetapkan sanksi bagi aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat dalam aktivitas judi online, mulai dari teguran hingga pemberhentian sementara.

Baca Selengkapnya

Andrew Andika Ditangkap karena Narkoba, Tengku Dewi Putri: Tidak Perlu Balas, Tinggal Tunggu

19 jam lalu

Andrew Andika Ditangkap karena Narkoba, Tengku Dewi Putri: Tidak Perlu Balas, Tinggal Tunggu

Tengku Dewi Putri, istri Andrew Andika memberi tanggapan perihal penangkapan suaminya, Andrew Andika.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

19 jam lalu

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

Presiden Jokowi menekankan bahwa keputusan pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Nusantara telah mengikuti aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Soal Calon Pimpinan DPR, Lodewijk Golkar: Kami Seperti Wayang, Tergantung Dalangnya

1 hari lalu

Soal Calon Pimpinan DPR, Lodewijk Golkar: Kami Seperti Wayang, Tergantung Dalangnya

Golkar menyebut, keputusan penunjukan pimpinan DPR berada di tangan pimpinan partai.

Baca Selengkapnya

Viral Kritik Nurul Ghufron di Acara Lemhanas, Tia Rahmania Mengklaim Saat Itu Masih Caleg Terpilih DPR RI

1 hari lalu

Viral Kritik Nurul Ghufron di Acara Lemhanas, Tia Rahmania Mengklaim Saat Itu Masih Caleg Terpilih DPR RI

Video Tia Rahmania mengkritik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di acara Lemhanas viral. Setelah itu ia dikabarkan dipecat dari PDIP.

Baca Selengkapnya

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

1 hari lalu

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

Empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie bisa terancam pailit. Sebanyak 12 kreditur menagih utang sebesar Rp 8,79 triliun.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Klaim Ada Peningkatan Kinerja dan Citra DPR di Bawah Kepemimpinannya

1 hari lalu

Puan Maharani Klaim Ada Peningkatan Kinerja dan Citra DPR di Bawah Kepemimpinannya

Puan Maharani menyebutkan mekanisme dan cara-cara yang dilakukan DPR dalam membuat undang-undang juga mesti diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Sebut Persiapan Pelantikan Anggota DPR Terpilih Sudah 90 Persen

1 hari lalu

Puan Maharani Sebut Persiapan Pelantikan Anggota DPR Terpilih Sudah 90 Persen

Pelantikan anggota DPR dijadwalkan pada Selasa, 1 Oktober 2024 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Mendorong Tuntutan Pembunuhan Berencana untuk Pembunuh Bocah Tewas Dilakban, Bagaimana Pasalnya?

1 hari lalu

Mendorong Tuntutan Pembunuhan Berencana untuk Pembunuh Bocah Tewas Dilakban, Bagaimana Pasalnya?

Bocah tewas dilakban di Pantai Cihara, Lebak, Banten masih menjadi perhatian masyarakat. Pelaku didorong dikenai pasal pembunuhan berencana.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Bicara Praktik Beli Suara untuk Jadi Anggota Dewan

1 hari lalu

Politikus PDIP Bicara Praktik Beli Suara untuk Jadi Anggota Dewan

"Memilih anggota DPR hari ini, semuanya vote buying, membeli suara, bayar masyarakat," kata Mercy.

Baca Selengkapnya