Pilot Susi Air Setahun Lebih Disandera OPM, Kini Bisa Bahasa Nduga

Reporter

Desty Luthfiani

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 20 Juni 2024 16:15 WIB

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom buka suara terkait kondisi terkini Pilot Susi Air, Philips Merthens, sejak disandera sejak Februari 2023, dalam kondisi baik. Tak hanya kondisi Philips yang baik-baik saja, Sebby juga menuturkan bahwa pilot asal New Zealand ini makan dengan teratur. Dok. TPNPB OPM

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari setahun pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, disandera oleh kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB - OPM. Seorang sumber yang pernah bertemu dengan pimpinan TPNPB-OPM Egianus Kogoya ditemui Tempo di Jakarta pada Senin, 17 Juni 2024 menceritakan, kondisi Philip saat ini hingga bisa berbahasa Nduga untuk komunikasi sehari-hari dalam penyanderaan.

Menurut narasumber itu, pengikut Egianus dan masyarakat di sekitarnya mengajari Philip bahasa Nduga. Sebelumnya, komunikasi dilakukan dengan bahasa Indonesia yang dikuasai sebagian di antara mereka.

Saat dikonfirmasi, juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan, sejak awal Philip memang sudah fasih berbahasa Indonesia. "Ya tentu bahasa Indonesia, dia menerbangkan pesawat Indonesia," kata Sebby kepada Tempo melalui telepon pada Selasa, 18 Juni 2024.

Narasumber itu menyebut Philip selama disandera tidak dikurung. Pilot Susi Air itu tinggal berbaur dengan masyarakat dan mengklaim keadaannya baik. Hanya akses komunikasi dengan orang luar seperti penggunaan gawai dilarang. Philip disebut mau berbaur dengan masyarakat seperti mencari kayu dan segala macam kebutuhan tawanan itu dicukupi. Salah satunya pasukan TPNPB-OPM menyiapkan roti untuk makanan sehari-hari Philip.

Philip disebut mengalami stres di bulan pertama dan kedua setelah ditangkap TPNPB. Setelahnya, warga Selandia Baru itu dapat berbaur dengan anak buah Egianus dan masyarakat Nduga. Sumber tadi mengaku tidak pernah bertemu dengan sang pilot. Namun, informasi mengenai keadaan Philip diperoleh langsung dari Egianus Kogoya.

Adapun Sebby mengatakan sudah lama tidak mengetahui kabar Philip, karena memiliki agenda yang lebih penting. Kendati demikian, TPNPB sudah berencana membebaskan warga Selandia Baru itu. "Saya tidak bicara lagi dengan pilot itu, ada yang mengurus itu. Kami punya agenda TPNPB kami sibuk dengan agenda kami sendiri," kata Sebby.

Advertising
Advertising

Philip disandera sejak 7 Februari 2023 lalu. Kepala Staf Umum TPNPB, Mayor Jenderal Terianus Satto menyebut pilot Susi Air itu sebenarnya bukan target utama. Namun dijadikan sebagai jaminan atas pelanggaran pemerintah Indonesia yang mengizinkan penerbangan sipil memasuki wilayah OPM di Kabupaten Nduga, Papua.

"Penyanderaan terjadi sesuai standar hukum perang dan pilot Susi Air mendarat di wilayah perang dengan menggunakan perusahaan penerbangan Susi Air yang disubsidi oleh Pemerintah Indonesia dengan program Operasi Perintis,” kata Terianus melalui keterangan resmi yang diterima Tempo, pada Rabu, 7 Februari 2024. TPNPB bakal membebaskan Philip kepada keluarganya dengan alasan kemanusiaan dan menjamin hak asasi manusia, namun belum diketahui waktunya.

Pilihan Editor: Egianus Kogoya Disebut Bakal Bebaskan Pilot Susi Air Tanpa Tuntutan Politik

Berita terkait

TPNPB Sebut Nasib Egianus Kogoya Ditentukan Hasil Sidang Istimewa

1 menit lalu

TPNPB Sebut Nasib Egianus Kogoya Ditentukan Hasil Sidang Istimewa

Sebby mencurigai Egianus Kogoya dan milisinya telah menerima suap dari Edison Gwijangge untuk membenaskan Philip Mark Mehrtens.

Baca Selengkapnya

Diskriminasi Terhadap Warga Papua jadi Isu Advokasi Paling Berisiko Mendapatkan Ancaman

5 jam lalu

Diskriminasi Terhadap Warga Papua jadi Isu Advokasi Paling Berisiko Mendapatkan Ancaman

Ada 2.652 korban dari diskriminasi terhadap warga Papua sepanjang November 2014 hingga Desember 2023.

Baca Selengkapnya

IShowSpeed Pamitan dari Siaran Langsung di Asia Tenggara, di Indonesia Cetak Sejarah

1 hari lalu

IShowSpeed Pamitan dari Siaran Langsung di Asia Tenggara, di Indonesia Cetak Sejarah

YouTuber IShowSpeed berpamitan dari siaran langsungnya di Asia Tenggara. Siaran langsung di Indonesia mencetak sejarah.

Baca Selengkapnya

Wamentan Sudaryono Minta Australia Bantu Olah Lahan Rawa 2 Juta Hektare untuk Program Cetak Sawah

2 hari lalu

Wamentan Sudaryono Minta Australia Bantu Olah Lahan Rawa 2 Juta Hektare untuk Program Cetak Sawah

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengusulkan agar Australia bisa mendukung pengelolaan lahan rawa 2 juta hektare untuk program cetak sawah.

Baca Selengkapnya

Hal-hal yang Mengemuka Pasca-Pembebasan Pilot Susi Air

2 hari lalu

Hal-hal yang Mengemuka Pasca-Pembebasan Pilot Susi Air

Meski pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah dibebaskan, persoalan tak serta-merta selesai di Tanah Papua.

Baca Selengkapnya

Pesan Haris Azhar Usai MA Tolak Kasasi Jaksa di Kasus Lord Luhut

2 hari lalu

Pesan Haris Azhar Usai MA Tolak Kasasi Jaksa di Kasus Lord Luhut

MA menolak kasasi yang diajukan oleh jaksa dalam perkara 'Lord Luhut' dengan terdakwa dua aktivis HAM, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti

Baca Selengkapnya

Saatnya Mengakhiri Konflik di Tanah Papua

2 hari lalu

Saatnya Mengakhiri Konflik di Tanah Papua

Pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, bisa menjadi langkah awal pemerintah mengakhiri konflik di tanah Papua.

Baca Selengkapnya

Pasca-Pembebasan Pilot Susi Air, Panglima TNI Minta Warga Sipil di Papua Tak Memegang Senjata

2 hari lalu

Pasca-Pembebasan Pilot Susi Air, Panglima TNI Minta Warga Sipil di Papua Tak Memegang Senjata

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berharap kondisi Papua lebih aman pascapembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Penarikan Pasukan di Papua Setelah Pilot Susi Air Dibebaskan

2 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Penarikan Pasukan di Papua Setelah Pilot Susi Air Dibebaskan

Keberhasilan membebaskan pilot Susi Air dianggap mesti menjadi preseden bagi pemerintah, khususnya TNI-Polri, dalam penanganan konflik di Papua.

Baca Selengkapnya

Menang di MA, Fatia dan Haris Azhar Minta Investigasi Dugaan Konflik Kepentingan Luhut di Papua

3 hari lalu

Menang di MA, Fatia dan Haris Azhar Minta Investigasi Dugaan Konflik Kepentingan Luhut di Papua

Kemenangan ini tidak hanya mengakhiri proses hukum terhadap mereka, tapi juga membuka kembali isu dugaan conflict of interest Luhut di Papua.

Baca Selengkapnya