TEMPO Interaktif, Tulungagung - Panitia penyelenggara pertemuan suku (Raimuna) Pramuka ke-11 se-Jawa Timur di Tulungagung mensyaratkan kepemilikan surat keterangan bebas virus A H1N1 kepada seluruh peserta. Selain melibatkan Pramuka di Jawa Timur, Raimuna kali ini juga dihadiri delegasi Pramuka dari Kalimantan dan empat negara asing.
Juru bicara panitia penyelenggara Raimuna Pramuka Wardah Aliyah mengatakan penularan virus A H1N1 yang terjadi beberapa waktu terakhir cukup mengganggu persiapan kegiatan. Sebab selain diikuti 1.600 perwakilan dari 38 kota/kabupaten, acara yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Jawaahirul, Kecamatan Besuki, Tulungagung ini juga dihadiri 26 delegasi negara asing. Mereka adalah 20 delegasi dari Malysia dan enam pemateri dari Korea Selatan, Jepang, dan Jerman. “Kami tidak ingin terjadi penularan virus flu babi di acara ini,” kata Wardah.
Karena itu sejak awal Wardah meminta seluruh delegasi terutama dari luar negeri untuk memeriksakan diri dan mengantongi surat keterangan sehat dari petugas berwenang. Demikian pula dengan seluruh peserta dari Jawa Timur dan perwakilan dari Kalimantan yang dimungkinkan terjangkit virus tersebut dari daerah asalnya. “Hal ini penting karena para peserta akan bersentuhan fisik satu sama lain,” kata Wardah.
Dia menjelaskan keterlibatan pemateri asing dalam acara ini untuk memberikan pengetahuan tentang Global Development Village yang belum dikuasai pemateri lokal. Pengetahuan tersebut menurut Wardah merupakan materi pokok yang harus dikuasai anggota Pramuka. Raimuna yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali ini akan berakhir pada tanggal 25 Juli mendatang.