Sinyal Kuat Koalisi Partai di Pilpres 2024 Bakal Terulang di Pilkada Jakarta
Reporter
Tempo.co
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Jumat, 14 Juni 2024 08:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Usai menerima dukungan dari Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Jakarta untuk maju sebagai bakal calon gubernur di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, komunikasinya dengan dua partai sekondan PKB, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Nasional Demokrat (NasDem) masih berjalan dengan baik.
Lantas, apakah itu sinyal jika koalisi partai pendukung pendukung Anies di pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2024 bakal terulang di Pilkada Jakarta?
Dilansir dari Tempo, Anies mengatakan, komunikasi dengan dua partai tersebut (PKS dan NasDem) terus berlangsung, baik ihwal dukungan maupun hal lainnya.
"Semua sudah ada pembicaraan, tapi kita tunggu seluruh proses selesai," kata Anies di markas DPW PKB Jakarta, Kamis, 13 Juni 2024.
DPW PKS Jakarta sebelumnya menyatakan, memberi dukungan kepada Anies untuk maju menjadi calon Gubernur Jakarta. Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin mengatakan, keputusan tersebut muncul setelah rapat Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah. Dalam rapat itu, dewan sepakat mencalonkan Anies sebagai calon gubernur. Pun, kata dia, hasil rapat tersebut sudah dilaporkan ke Dewan Pimpinan Pusat PKS.
"Beliau inkumben dan sampai hari ini belum ada perubahan,” kata Khoirudin kepada Tempo, Kamis, 23 Mei 2024.
Hal senada disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Sugeng Suparwoto. Dia mengatakan, pihaknya terus menjalin komunikasi intens dengan Anies setelah mempertimbangkan serius peluang untuk kembali berlaga di Jakarta.
"Komunikasi kami intens, dengan beliau dan siapa saja," ujar Sugeng, Kamis, 12 Juni 2024.
Kemarin, DPW PKB Jakarta mendeklarasikan dukungan kepada Anies untuk maju sebagai calon Gubernur Jakarta di Pilkada Jakarta 2024.
Ketua DPW PKB Jakarta Hasbiallah Ilyas mengatakan, dukungan kepada Anies diberikan setelah dilakukan jajak pendapat di tingkat ranting, cabang hingga wilayah.
Bahkan, Hasbiallah mengklaim, PKB telah meminta restu kepada jajaran ulama dan tokoh masyarakat sebelum mantap memutuskan mendukung bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
"Kami mengintruksikan kepada segenap jajaran pengurus partai sampai tingkat bawah untuk bergerak bersama memenangkan demi masa depan Jakarta," ujar Hasbiallah.
<!--more-->
Respons Gerindra dan Demokrat
Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman meyakini jika Ridwan Kamil (RK) akan menang jika melawan Anies di pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta 2024. Habiburokhman mengatakan, RK yang juga mantan Gubernur Jawa Barat itu bisa mengungguli perolehan suara Anies di ibu kota meski sosok lawannya itu adalah petahana. Habiburokhman mengatakan, tidak khawatir jika Anies maju di Pilkada DKI Jakarta.
“Kalau ada orang baru sosok baru menantang Pak Anies, saya pikir peluang besar untuk menang,” kata Habiburokhman di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis, 13 Juni 2024.
Sebab, Habiburokhman mengklaim warga Jakarta selalu menginginkan kebaruan, termasuk dalam memilih pemimpin. Maka dari itu, dia menyebutkan, calon kuat lainnya seperti RK mampu mengalahkan Anies.
“Insyaallah menang jika kita cari calon kuat seperti Pak RK. Kenapa? Karena rakyat Jakarta ini selalu ingin yang baru, selalu ingin yang orang tidak terlibat masalah-masalah lama,” ucap Habiburokhman.
Dia kemudian menyinggung hasil Pilpres 2024 di wilayah DKI Jakarta. Diketahui, Anies yang saat itu maju sebagai calon presiden kalah jumlah suara dari Prabowo Subianto di wilayah pemilihan Jakarta.
“Anies juga kan kalah waktu Pilpres di Jakarta, padahal beliau kan gubernurnya. Kalaupun kalah tipis, kalah ya tetap kalah,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.
Diketahui, Gerindra merupakan salah satu partai dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Sementara RK merupakan politikus Partai Golkar. Bersama Gerindra, Partai beringin ini pun tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju di Pilpres 2024.
Habiburokhman juga mengatakan hingga saat ini tidak ada masalah komunikasi antara Gerindra dan Golkar mengenai kans sama-sama mendukung pencalonan RK di Pilkada 2024. “Nanti komunikasi antarparpol dijalani kedua belah pihak antara Golkar dan Gerindra, enggak ada masalah, saya pikir dalam waktu dekat akan selesai dengan komunikasi yang baik,” kata Habiburokhman.
<!--more-->
Sinyal teranyar datang dari Partai Demokrat yang juga tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju di Pilpres 2024. Demokrat menyatakan tak akan mengusung Anies dalam Pilkada mendatang. Alasannya, nama Anies tak masuk daftar yang diusulkan internal partai atau aspirasi masyarakat untuk menjadi calon Gubernur Jakarta.
“Anies tidak terdaftar dalam usulan,” kata Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada awak media di kawasan Sanur, Bali, pada Kamis, 13 Juni 2024.
Pernyataan Demokrat ini semakin mempertegas jika sinyal Koalisi Indonesia Maju terbentuk kembali di Pilkada 2024.
Herzaky mengakui Pilkada Jakarta saat ini sulit untuk mencapai kemenangan. Kalau ingin menang, kata dia, perlu kerja keras dan perhitungan detail.
“Pilkada DKI (Jakarta) itu keras,” kata dia. Meski demikian, dia menyebut akan banyak belajar atas kemenangan Pilpres 2024 untuk memenangi Pilkada Jakarta.
Pada Pilkada November 2024 mendatang, Komisi Pemilihan Umum atau KPU menjadwalkan akan berlangsung serentak di 545 daerah, yang terdiri atas 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.
Sebelumnya, Anies mengatakan dirinya sedang mempertimbangkan secara serius dorongan untuk maju kembali sebagai calon gubernur di Pilgub Jakarta 2024.
"Saya terima kasih, itu sebuah kehormatan, sebuah penghargaan. Saya sedang memikirkan itu secara serius," ujar Anies ditemui usai acara Jumpa Partai Kemerdekaan Rakyat di Jakarta Pusat, pada Senin, 20 Mei 2024.
ADIL AL HASAN | SULTAN ABDURAHMAN | ANDI ADAM FATURAHMAN
Pilihan Editor: Politikus Gerindra Bicara Kans Duet Anies-Kaesang di Pilgub DKI