KemenKopUKM Dorong X Beauty Jadi Agregator Pengembangan UMKM Kecantikan

Kamis, 6 Juni 2024 19:39 WIB

INFO NASIONAL - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyatakan produk UMKM di bidang kecantikan sangat prospektif dan berpotensi dapat terus berkembang dengan pesat.

Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif KemenKopUKM Fiki Satari menjelaskan bahwa saat ini terdapat lebih dari 400 pelaku usaha di bidang kecantikan.

Bahkan sekitar 50 persen pendaftaran usaha di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan pelaku bisnis di bidang tersebut.

Oleh karena itu, KemenKopUKM mendorong agar semakin banyak pihak yang terlibat untuk mendorong UMKM di bidang kecantikan ini dapat tumbuh lebih baik dan terus berkembang.

Salah satunya dengan menjadi agregator dan inkubator bagi pelaku usaha untuk lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan, akses pasar, dan akses bahan baku.

Advertising
Advertising

"Saya sudah bicara dengan teman - teman (Female Daily) agar ke depan tidak hanya jadi platform di event saja tapi bisa menjadi agregator dan inkubator seperti yang sedang kami kembangkan di KemenKopUKM agar bagaimana UMKM bisa mengakses pembiayaan, mengakses bahan baku bersama, lalu akses produksi bersama agar lebih efektif dan efisien," kata Fiki Satari dalam acara Talkshow Beauty Event yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Kamis, 6 Juni 2024.

Fiki mengapresiasi pameran X Beauty yang karena acara tersebut dapat menjadi showcase bagi produk UMKM Indonesia khususnya yang bergerak di sektor kecantikan. Dia berharap agar acara serupa dapat lebih dimasifkan penyelenggaraannya di berbagai kota di Indonesia.

"Jadi pertama kami mengapresiasi dan kedua kita akan terus dorong supaya event - event seperti ini bertransformasi bukan hanya sebagai platform event saja tapi juga bisa menjadi agregator platform," kata Fiki.

Meski cukup prospektif, namun diakui bahwa pelaku UMKM di bidang kecantikan menghadapi tantangan yang cukup berat seperti bahan baku yang mayoritas masih impor.

Kemudian kemasan produk yang dihasilkan juga masih didominasi oleh impor. “Maka kita juga sudah membuat regulasi untuk melindungi UMKM dan pasar lokal agar bisa lebih bersaing dengan produk impor,” kata Fiki.

Fiki menegaskan, KemenKopUKM juga sudah menginisiasi Rumah Produksi Bersama (RPB) untuk memfasilitasi produksi bahan baku UMKM dari hulu ke hilir.

“Contohnya adalah pengolahan komoditas Nilam sebagai bahan baku utama dalam pembuatan essential oils, KemenKopUKM telah memilih lima lokasi pembangunan pabrik nilam tersebut, yaitu Kabupaten Aceh Besar, Aceh Selatan, Aceh Tamiang, Nagan Raya dan Gayo Lues dengan masing-masing daerah dua rumah produksi.

Untuk pengelolaan RPB, nantinya dibentuk koperasi petani produsen dan penyuling nilam. Kemudian, diberikan pelatihan kelembagaan, transfer teknologi produksi hingga pemasaran", kata Fiki.(*)

Berita terkait

Beragam Destinasi Wisata di Sumba Tengah

4 jam lalu

Beragam Destinasi Wisata di Sumba Tengah

pengembangan konsep pariwisata Sumba Tengah berpegang pada ada tiga pilar pengembangan yakni community based tourism, pariwisata terintegrasi dan pariwisata berbasis keunggulan lokal.

Baca Selengkapnya

Joune Ganda Ungkap Strategi dan Keberhasilan Atasi Stunting

4 jam lalu

Joune Ganda Ungkap Strategi dan Keberhasilan Atasi Stunting

Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda, SE.MAP.MM.Msi, meraih penghargaan sebagai narasumber dalam seminar memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tahun 2024

Baca Selengkapnya

392 Atlet Mahasiswa Indonesia Mengikuti AUG 2024

4 jam lalu

392 Atlet Mahasiswa Indonesia Mengikuti AUG 2024

Sebanyak 392 atlet mahasiswa Indonesia yang berasal dari 140 perguruan tinggi berpartisipasi dalam AUG 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Sirkuler, Pengelolaan Limbah FABA PLN Diapresiasi KLHK

4 jam lalu

Ekonomi Sirkuler, Pengelolaan Limbah FABA PLN Diapresiasi KLHK

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan apresiasi tinggi atas berbagai upaya PT PLN (Persero) dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN Luncurkan Mesin Penampung Botol Plastik dan Baju Bekas di Lingkungan Kantor

4 jam lalu

PLN Luncurkan Mesin Penampung Botol Plastik dan Baju Bekas di Lingkungan Kantor

PT PLN (Persero) kembali menegaskan komitmen mereka terhadap pelestarian lingkungan dengan meluncurkan program Green Action.

Baca Selengkapnya

Mengulik Kampung Adat di Sumba Tengah

4 jam lalu

Mengulik Kampung Adat di Sumba Tengah

Budaya megalitik merupakan aktualisasi dari hasil karya manusia untuk memenuhi kebutuhan sakral. Apa yang terjadi di masa kini tidak bisa dipisahkan dari masa lalu.

Baca Selengkapnya

BRI-MI dan PNM Gelar Literasi Keuangan untuk UMKM Perempuan

5 jam lalu

BRI-MI dan PNM Gelar Literasi Keuangan untuk UMKM Perempuan

Kegiatan literasi keuangan yang bertujuan meningkatkan kapasitas UMKM.

Baca Selengkapnya

Mandiri Jogja Marathon 2024: Ajang Lari yang Peduli Lingkungan

5 jam lalu

Mandiri Jogja Marathon 2024: Ajang Lari yang Peduli Lingkungan

Peserta dan pengunjung dapat belajar tentang penghematan energi dan kesadaran mendaur ulang sampah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pemerataan Pembangunan

5 jam lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pemerataan Pembangunan

Undang-Undang Desa dapat merestorasi peran dan eksistensi desa secara fundamental.

Baca Selengkapnya

Siti Nurbaya Jabarkan Laju Deforestasi Indonesia di Oslo Tropical Forest Forum 2024

5 jam lalu

Siti Nurbaya Jabarkan Laju Deforestasi Indonesia di Oslo Tropical Forest Forum 2024

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu menyebut bahwa laju deforestasi di Indonesia 2022 dan 2023 hanya 0,13 juta hektar per tahun.

Baca Selengkapnya