600.000 Pelanggan PLN di Sumbar Terdampak Pemadaman Listrik
Reporter
Fachri Hamzah
Editor
Iqbal Muhtarom
Rabu, 5 Juni 2024 03:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 600.000 pelanggan PLN di Sumatra Barat terdampak pemadam listrik pada Selasa 4 Juni 2024. Pemadaman listrik ini akibat ganguan sistem transmisi SUTT 275 KV interkoneksi Sumatera yang terjadi pada jalur Lahat- Lubuk Linggau, Sumatra Selatan.
Manejer Komunikasi IUD PLN Sumbar Yenti Efrina menjelaskan, ganguan sudah terjadi sejak Selasa siang. Ada sekitar 600.000 pelanggan yang terdampak.
Dia menjelaskan, pemadaman yang terjadi di beberapa daerah di Sumbar. Gangguan sistem transmisi SUTT 275 KV interkoneksi Sumatera, Jalur Lahat - Lubuak Linnggau. "Membuat pemadaman listrik terjadi dari Lampung hingga Aceh," katanya, Selasa, 4 Juni 2024
Yenti menyampaikan, PT. PLN bergerak cepat melakukan upaya penormalan kelistrikan di sejumlah daerah terdampak pada jaringan transmisi termasuk di Sumatra Barat. Ratusan personil PLN telah diterjunkan ke lapangan guna menelusuri penyebab gangguan agar segera memulihkan kembali sistem kelistrikan yang terdampak.
"Kami mohon doa dan pengertian semua pelanggan untuk bersabar semoga proses pemulihan berjalan lancar," katanya.
Sementara itu, Rama Yuliandika Rustam salah satu Barista di Kota Padang tidak mengetahui perihal pemadaman ini. Karena tidak ada pemeberitahuan terlebih dahulu dari pihak PLN. "Kami tidak tau jika lampu akan padam, sehingga tidak ada persiapan," katanya.
"Lampu ini mati sejak pukul 18.00 WIB, kami tetap buka tapi hanya produk yang non kopi," ucapnya.
Dia melayani pelanggan terpaksa mengunakan penerangan handphone. Sebab, alat penerangan genset dan alternatiflainya tidak ada dipersiapkan. "Kami terpaksa melayani pelanggan dengan alat seadaanya," ucap Rama.
Rama juga menjelaskan, jika banyak mengalami kerugian akibat pedaman listrik ini. Warung tempatnya bekerja terpaksa tutup lebih awal. "Banyak berkurang pelanggan kami, mau bagaimana lagi. Rencana mau tutup lagi," pungkasnya.
Pilihan Editor: Listrik di Palembang Sudah Menyala, Warga: Tegangannya Belum Stabil