TIM Art Fest, Ikhtiar Menjaga Muruah Taman Ismail Marzuki

Selasa, 4 Juni 2024 13:13 WIB

General Manager SBU TIM - PT Jakarta Propertindo Hikmat Hayat, meninjau kelas Lost in Clay Jakarta Pottery Studio di TIM Art Fest 2024, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Taman Ismail Marzuki menggelar kegiatan TIM Art Fest sebagai festival seni dan budaya yang bertujuan untuk meningkatkan edukasi masyarakat melalui berbagai bentuk loka karya seni yang diselenggarakan dari 30 Mei hingga 1 Juni 2024. (TEMPO/Lourentius EP)

INFO NASIONAL – Tenda-tenda penjaja kuliner berbanjar di Plaza Taman Ismail Marzuki, persis di dekat trotoar Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat. Mengundang orang yang melintas untuk singgah dan jajan sambil menikmati sore.

Sekitar 50 meter ke dalam area Taman Ismail Marzuki, di selasar Gedung Trisno Sumardjo atau sisi belakang Planetarium, sejumlah anak muda dan pelajar sekolah asyik bermain dengan tanah liat atau clay. Mereka begitu menikmati belajar membuat gerabah di bawah bimbingan instruktur dari Lost in Clay.

Pusat kesenian di Jakarta ini kembali ramai berkat kehadiran TIM ArtFest selama tiga hari, 30 Mei-1 Juni 2024. Digagas oleh PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau acap disebut Jakpro, acara ini bertujuan sebagai wadah kegiatan seni dan budaya yang dapat diikuti oleh masyarakat umum maupun kalangan seniman.

“Harapannya agar masyarakat dapat menikmati berbagai gelaran dan kegiatan seni budaya maupun hiburan sepanjang program berlangsung. Sehingga apabila ada kegiatan serupa, masyarakat sudah familiar dan tertarik untuk meramaikan kegiatan yang bernilai seni dan budaya,” ujar VP Corporate Secretary Jakpro, Melisa Sjach, secara tertulis kepada Info Tempo, Kamis, 30 Mei 2024.

Melisa menuturkan, selain kelas pottery bersama Lost in Clay, sejumlah acara lain yang dapat diikuti masyarakat yakni belajar menari, menghias kue atau cake decoration, lomba mewarnai, dan musikalisi puisi.

Advertising
Advertising

“TIM Art Festival juga menjadi wadah bagi para talenta muda untuk dapat mempertunjukkan bakat mereka saat beraksi di panggung yang berada di Plaza TIM,” katanya.

Jakpro, Melisa melanjutkan, mengemban amanat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan manfaat kemajuan seni dan budaya lewat beragam aktivitas di Taman Ismail Marzuki, terlebih setelah rampung direvitalisasi pada 2022.

Jakpro pun harus memastikan fasilitas penunjang kesenian dan kebudayaan di TIM tetap terawat dan terjaga hingga puluhan tahun ke depan. Selama ini, Taman Ismail Marzuki tekenal menjadi lokasi para seniman dan budayawan berekspresi sejak diresmikan pada 10 November 1968.

Demi muruah ini, maka Jakpro menggelar TIM Art Fest. Menariknya, kini masyarakat tidak lagi diposisikan sebagai objek untuk datang dan jadi penonton, melainkan ikut terlibat sebagai pelaku seni dan budaya. Karena itulah, terdapat berbagai kelas di TIM Art Fest.

General Manager Strategic Business Unit Taman Ismail Marzuki, Hikmat Hayat, menerangkan, TIM Art Fest merupakan hasil kolaborasi Jakpro dengan banyak pihak. “Misalnya, Dewan Kesenian Jakarta dilibatkan untuk memberi masukan serta menjembatani dengan para seniman dan budayawan,” tuturnya.

Kolaborasi, ucap Hikmat, jadi kunci penyelenggaraan acara ini. Mulai dari kecamatan, komunitas-komunitas seni, bahkan masyarakat. “Karena itu disediakan panggung bagi masyarakat yang mau tampil. Kami sangat terbuka agar TIM Art Fest bisa menjadi kegiatan bersama. Taman Ismail Marzuki sudah berhasil direvitalisasi jadi lebih rapi, mewah, dan modern. Tapi, mestinya punya dampak kepada masyarakat. Maka kita upayakan berbagai cara, salah satunya dengan TIM Art Fest,” urainya.

Hikmat memahami sebuah acara tunggal tidak cukup ampuh menjawab ambisi besar, untuk menjadikan Taman Ismail Marzuki jadi pusat seni budaya nasional. “Kami sedang godok apakah TIM Art Fest nantinya akan digelar terus. Mungkin setiap bulan, tiga bulan, atau tahunan, yang pasti ini berkelanjutan,” paparnya.

Camat Menteng, Suprayogi, mengaku senang dengan rencana Jakpro ini. Pasalnya, berbagai pihak ikut dilibatkan, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kecamatan Menteng. Mayoritas para pedagang di tenda-tenda kuliner selama TIM Art Fest merupakan warga sekitar kawasan.

“Acara ini bagus dan semoga terus berjalan, sehingga bermanfaat dari segi kewilayahan. Memang sudah seharusnya sebuah acara di Taman Ismail Marzuki ini juga membawa manfaat untuk wilayahnya,” beber Suprayogi.

Suasana bazar TIM Art Fest 2024.di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta

Kolaborasi Setiap Waktu

Upaya Jakpro berkolaborasi dengan banyak pihak untuk menyemarakkan Taman Ismail Marzuki ternyata tidak sebatas acara-acara tertentu. Sebagai contoh, pengunjung dapat belajar kelas kerajinan tembikar atau pottery class bersama Lost in Clay.

Pendiri kelas tersebut, Dwiki, bercerita, ia dan teman-temannya pertama kali membuka kelas di Bandung pada November 2023. Kemudian mereka berupaya melebarkan sayap, agar kian banyak menghimpun peminat.

“Kita sempat cari-cari tempat. Saya berpikir satu syarat penting bahwa tempat untuk kelas ini harus pusat kesenian, jadi orang datang memang tertarik dengan dunia seni. Sampai akhirnya terbuka peluang untuk bekerja sama dengan Taman Ismail Marzuki ini,” terang pria berusia 29 tahun itu.

Kesempatan untuk membuka kelas di Taman Ismail Marzuki tercapai sekitar Maret 2024. Demi menarik minat masyarakat beraktivitas dalam dunia seni, Lost in Clay buka setiap hari, Senin hingga Ahad. Terdapat empat kelas yang dapat dipilih, yakni Wheel Throwing, Handbuilding, Handbuilding & Paintings, serta Painting on Ceramic. Biaya kelas dimulai dari Rp 50.000 sampai Rp 90.000.

“Lama pelajaran sekitar satu jam sepuluh menit. Tetapi enggak menutup kemungkinan kita tetap temani, kalau peserta kelas sedang asyik belajar. Kita lihat saja kondisinya, biasanya kalau kelas malam,” jelas Dwiki.

Selama TIM Art Fest ini, Lost in Clay yang biasanya di lantai lima akhirnya diboyong ke selasar Gedung Trisno Sumardjo. “Kami sangat berterima kasih kepada Jakpro. Berkat kolaborasi ini, kami bisa mendapat peluang lebih luas untuk menggiatkan seni tembikar,” ungkap Dwiki.

Aya, salah satu instruktur lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, menilai, masyarakat cukup antusias dengan kehadiran Lost in Clay. “Kalau pada akhir pekan biasanya orang tua dengan anak-anaknya. Sedangkan para pekerja atau pegawai kantoran biasanya kelas sore atau malam, pulang dari kantor. Mungkin mereka ingin melepas stres supaya work life balance, maklumlah Gen-Z,” pungkasnya sambil tergelak. (*)

Berita terkait

Tiket Eksklusif Konser Maroon 5 Ludes Terjual di Livin' by Mandiri

3 jam lalu

Tiket Eksklusif Konser Maroon 5 Ludes Terjual di Livin' by Mandiri

Sebanyak 32.055 tiket konser Maroon 5 yang dibeli melaui Livin' by Mandiri ludes terjual tidak lebih dari 30 menit.

Baca Selengkapnya

Transformasi Digital Kunci Sukses Aset Bank Mandiri Tumbuh 15 Persen hingga Kuartal II 2024

3 jam lalu

Transformasi Digital Kunci Sukses Aset Bank Mandiri Tumbuh 15 Persen hingga Kuartal II 2024

Bank Mandiri sukses tumbuh 15 persenberkat transformasi digital dan inovasi layanan seperti Livin' by Mandiri, mendukung pertumbuhan aset serta kredit UMKM.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Optimalisasi Kerja Sama IMI dengan Bea Cukai

5 jam lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Kerja Sama IMI dengan Bea Cukai

Optimalisasi kerja sama antara IMI dan Bea Cukai, menurut Bamsoet, antara lain melalui FIA CPD. Fasilitas ini memudahkan pembalap membawa kendaraan maupun suku cadang.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ingatakan Urgensi Pembentukan Matra ke-4 Angkatan Siber TNI

6 jam lalu

Ketua MPR Ingatakan Urgensi Pembentukan Matra ke-4 Angkatan Siber TNI

Bersama Lab 45, Ketua MPR Bamsoet kembali mengingatkan urgensi pembentukan angkatan siber di tubuh TNI untuk meghadapi ancaman militer di era digital

Baca Selengkapnya

Ketua MPR: Buku Karya Ketua DPD Jadi Refleksi Performa Demokrasi

6 jam lalu

Ketua MPR: Buku Karya Ketua DPD Jadi Refleksi Performa Demokrasi

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi peluncuran buku karya Ketua DPD Sultan Baktiar Najamudin berjudul "Green Democracy". Buku ini dapat menjadi refleksi atas performa demokrasi serta kebijakan pembangunan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Sumbawa Kembali Raih Penghargaan di Indonesia Halal Industry Awards

7 jam lalu

Kabupaten Sumbawa Kembali Raih Penghargaan di Indonesia Halal Industry Awards

emerintah Kabupaten Sumbawa meraih juara Best Halal Innovation di Indonesia Halal Industry Awards 2024. Ini adalah prestasi ketiga, berkomitmen terus memberdayakan industri halal.

Baca Selengkapnya

OJK Gelar Sosialisasi di Riau Dorong UMKM Manfaatkan Pasar Modal

7 jam lalu

OJK Gelar Sosialisasi di Riau Dorong UMKM Manfaatkan Pasar Modal

OJK menggelar Sosialisasi Edukasi Pasar Modal Terpadu di Riau untuk mendorong UMKM memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan. Diikuti oleh 1.600 peserta.

Baca Selengkapnya

Penjabat Gubernur Jateng Lepas Kirab Obor dari Api Abadi Mrapen untuk Pekan Paralimpiade Nasional

8 jam lalu

Penjabat Gubernur Jateng Lepas Kirab Obor dari Api Abadi Mrapen untuk Pekan Paralimpiade Nasional

Penjabat Gubernur Jateng, Nana Sudjana, melepas kirab obor Paralimpiade (Peparnas XVII) dari Api Abadi Mrapen. Obor diarak untuk menyemangati 4.625 atlet di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

OJK Rilis Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan

8 jam lalu

OJK Rilis Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan

OJK meluncurkan Peta Jalan LPIP 2024-2028 untuk memperkuat integritas, inovasi, dan kredibilitas lembaga, mendukung inklusi keuangan, serta memperluas akses kredit bagi UMKM dan segmen terkait.

Baca Selengkapnya

Hadapi Potensi Bencana, Antam Jalankan Program Arahan

8 jam lalu

Hadapi Potensi Bencana, Antam Jalankan Program Arahan

PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), melalui Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Bauksit Kalimantan Barat, menjalankan program Aksi Bersama Pencegahan dan Mitigasi Bencana Untuk Lingkungan yang Berkelanjutan (ARAHAN)

Baca Selengkapnya