Menhan Afghanistan Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Berhubungan Diplomatik dengan Negara Lain

Reporter

Ikhsan Reliubun

Editor

Imam Hamdi

Selasa, 4 Juni 2024 06:36 WIB

Jusuf Kalla (JK) berkunjung ke kawasan Shah Re Naw, salah satu pusat perbelanjaan di pusat kota Afghanistan, Senin, 3 Juni 2024.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan wakil presiden sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla bertemu Menteri Pertahanan Afghanistan Mullah Mohammad Yaqoob Mujahid di Kabul, pada Senin, 3 Juni 2024. Mereka membahas banyak hal, termasuk cerita pertempuran Afghanistan dengan Amerika Serikat.

Yaqoob berharap Indonesia bisa mendukung Afghanistan di bidang politik. "Indonesia mempunyai anggota di UN dan tempat lain. Tolong suara orang Afghanistan diangkat agar pemerintahan Afghanistan memiliki pemerintahan bebas, yang tidak lagi dicampurtangani pihak lain," kata Yaqoob kepada JK dalam pertemuan itu, Senin, 3 Juni 2024.

Pertemuan keduanya berlangsung di kantor Yaqoob. JK datang bersama rombongan. Di situ, JK menyampaikan ucapan terima kasih karena Yaqoob menyambut baik JK. Dia mengaku sudah menantikan pertemuan dengan JK. "Kami sangat senang mendengar Bapak datang ke Afghanistan. Bapak orang yang sangat penting. Kami sangat menunggu kedatangan Bapak," tutur Yaqoob.

Dia berharap kedatangan JK itu memiliki pengaruh positif hubungan Afghanistan dan Indonesia. JK mengaku senang bisa kembali berkunjung ke Kabul. "Saya sependapat hubungan Indonesia dengan Afghanistan sudah baik, terjalin sejak zaman Bung Karno," tutur JK kepada Yaqoob.

JK mengatakan, bahwa Indonesia sangat menginginkan kerja sama, baik di bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial. Sehingga hubungan itu menjadi kemajuan bersama. Dalam pertemuan itu, Yaqoob menyingung soal campur tangan AS dalam urusan internal negaranya. Campur tangan itu menimbulkan peperangan.

Advertising
Advertising

Yaqoob bukan orang sembarangan. Dia merupakan putra sulung dari pendiri dan pemimpin pertama Taliban, Mullah Omar. Menurut Yaqoob, Afghanistan kini masih dipandang miring oleh dunia karena dipimpin Taliban. Namun, kata Yaqoob, Afghanistan saat ini ingin memiliki hubungan baik dengan semua negara, termasuk AS.

Tak hanya negara Barat dan Amerika Serikat, Afghanistan menginginkan hubungan baiknya juga terjalin dengan negara muslim. Yaqoob menyatakan sudah berjanji tidak akan mengganggu negara-negara lain. Namun propaganda dari luar masih terjadi. "Seolah di sini ada ancaman, padahal kami sudah tegaskan tidak ada ancaman kepada siapa pun," ujar Yaqoob.

"Kami berperang dengan Amerika Serikat selama 20 tahun. Tapi kami siap punya hubungan politik dan lainnya dengan mereka," ucap Yaqoob. Dia berterima kasih atas kunjungan JK dan melihat langsung perkembangan di Afghanistan. Dia menyadari bahwa perkembangan Afghanistan membutuhkan tangan-tangan lain, termasuk melalui JK.

Sebelumnya, JK menemui Mohammad Younis Mohmand selaku Head of Afghanistan Chamber of Commerce and Investment atau Ketua Kadin Afghanistan. Keduanya membahas soal peluang-peluang bisnis antarnegara.

Pilihan editor: Jusuf Kalla hingga Himperra Dukung Tapera di Tengah Ramainya Kritik, Ini Alasannya

Berita terkait

Siapakah Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Baru Hizbullah?

5 jam lalu

Siapakah Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Baru Hizbullah?

Hashem Safieddine adalah sepupu mendiang pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang tewas dibunuh Israel

Baca Selengkapnya

Lil Wayne dan Prestasinya di Dunia Musik Hip Hop

6 jam lalu

Lil Wayne dan Prestasinya di Dunia Musik Hip Hop

Nama penyanyi Lil Wayne di dunia musik Hip Hop tidak diragukan lagi. Ia banyak mendapatkan prestasi dan menginspirasi generasi penyanyi baru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

19 jam lalu

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 27 September 2024 diawali peringatan Putin bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

1 hari lalu

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

Pertemuan ini merupakan sebuah kejutan, mengingat Zelensky sudah bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Israel Menolak Seruan Gencatan Senjata dengan Hizbullah

1 hari lalu

Israel Menolak Seruan Gencatan Senjata dengan Hizbullah

Israel menolak seruan dunia agar mau gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon. Tel Aviv adalah sekutu dekat Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Berharap Punya Hubungan Baik dengan Amerika Serikat

1 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Berharap Punya Hubungan Baik dengan Amerika Serikat

Recep Tayyip Erdogan berharap siapapun nanti yang memimpin Amerika Serikat, bisa memperbaiki hubungan kedua negara ke arah yang lebih baik.

Baca Selengkapnya

Respons AS, Jerman, dan Prancis atas Bentrok Berlarut-larut Israel Hizbullah di Lebanon Selatan

1 hari lalu

Respons AS, Jerman, dan Prancis atas Bentrok Berlarut-larut Israel Hizbullah di Lebanon Selatan

Di konflik Israel Hizbullah AS sudah memperingatkan Israel bahwa gempuran itu dapat menggagalkan upaya diplomatik, dan memicu perang kawasan.

Baca Selengkapnya

Bupati Serang Terima Penghargaan dari PMI Pusat

2 hari lalu

Bupati Serang Terima Penghargaan dari PMI Pusat

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yang menerima penghargaan dari Palang merah Indonesia (PMI) Pusat yang diberikan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) M. Jusuf Kalla.

Baca Selengkapnya

Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza

2 hari lalu

Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza

Jurnalis Palestina Bisan Atef Owda memenangkan penghargaan Emmy Awards atas proyeknya, "It's Bisan From Gaza and I'm Still Alive"

Baca Selengkapnya

Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

2 hari lalu

Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

PM Israel Benjamin Netanyahu mengklaim memerintahkan tentara untuk terus menyerang Lebanon dengan kekuatan penuh

Baca Selengkapnya