Hari Ini, Jokowi Terima Sekjen OECD di Istana Bogor
Reporter
Daniel A. Fajri
Editor
Juli Hantoro
Selasa, 28 Mei 2024 10:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menerima Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD, Mathias Cormann, di Istana Kepresidenan Bogor pada hari ini, Selasa, 28 Mei 2024.
“Presiden Jokowi memang diagendakan untuk menerima Mr. Mathias Cormann, Secretary General OECD,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana melalui pesan singkat pada Selasa.
OECD membuka diskusi aksesi keanggotaan Indonesia. Langkah ini sebagai kelanjutan dari peningkatan keterlibatan dan kerja sama sebagai salah satu negara Mitra Utama sejak 2007.
Usai diskusi mengenai aksesi, Indonesia harus merancang peta jalan aksesi untuk proses tinjauan teknis yang akan disiapkan bersama dengan Pemerintah Republik Indonesia untuk dipertimbangkan oleh Dewan OECD pada pertemuan selanjutnya.
Pemerintah Jokowi menargetkan Indonesia masuk OECD dalam tiga tahun. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum yang harus rampung dalam 250 hingga 280 hari ke depan.
Airlangga mengatakan memorandum itu akan terdiri dari dokumen yang mencakup seluruh steering committee OECD, dalam sejumlah bidang seperti keuangan, ekonomi, anti korupsi, persaingan sehat, sampai dengan detail kebijakan konsumer hingga teknologi digital.
“(Keanggotaan OECD ini) tentu dampak ekonomi dari investasi, based practice secara global, kemudian Indonesia dipercaya dalam ekosistem semikonduktor,” ucap Airlangga usai rapat internal dalam keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis 16 Mei 2024.
Dalam keterangan yang sama, Airlangga menyarankan Jokowi untuk membentuk Project Management Office (PMO) di bawah pimpinannya yang diawasi oleh sejumlah kementerian dan lembaga lain. Tujuannya untuk mengawasi proses aksesi keanggotaan penuh Indonesia di OECD.
Pilihan Editor: Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi