Menilik Kembali Sepak Terjang Puan Maharani di DPR
Reporter
Khumar Mahendra
Editor
Dwi Arjanto
Selasa, 28 Mei 2024 08:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berseloroh meminta putrinya, Puan Maharani untuk menggantikan posisinya sebagai Ketua Umum PDIP. Hal ini terjadi saat Megawati menyampaikan sambutan dan menyapa tamu dalam Rakernas V PDIP di kawasan Ancol, Jakarta Pusat, Jumat, 2024.
Megawati menggoda Puan yang kerap jalan-jalan terus ke luar negeri untuk kunjungan kerja sebagai Ketua DPR. "Gantian lah sama saya. Saya deh yang jadi ketua DPR, kamu yang jadi ketua umum," kata Megawati disambut sorak sorai hampir sekitar 5000 kader yang hadir.
Di samping itu, sepak terjang terjang cucu dari Presiden pertama RI sekaligus Proklamator Soekarno ini di dunia politik tak bisa diremehkan. Ia bahkan berhasil membuat DPR RI "pecah telor" karena menjadi perempuan pertama yang memimpin lembaga tinggi tersebut. Saat ini, Puan menjabat sebagai Ketua DPR RI periode 2019-2024.
Lantas, bagaimana sepak terjang Puan Maharani di DPR? Berikut telah dirangkum Tempo dalam pemilihan legislatif.
Ketertarikan Puan terjun di dunia politik diawali dengan kiprahnya menjadi anggota DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada 2006. Berdasarkan Majalah Tempo edisi September 2022, Puan mengawali karier politiknya dengan masuk PDIP pada 2006. Setahun kemudian, dia ditunjuk sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat partai berlogo banteng itu.
Dikutip dari Antara, Puan meniti kariernya dengan mengikuti kontestasi pemilihan umum anggota dewan pada 2009. Ketika itu dia masuk dalam daerah pemilihan Jawa Tengah V meliputi Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali. Ia berhasil meraih suara terbanyak kedua di tingkat nasional, yaitu 242.504 suara.
Pada 2012, Puan didapuk menjadi Ketua Fraksi PDIP di DPR menggantikan Tjahjo Kumolo. Dia juga mengetuai pemenangan Ganjar Pranowo dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada 2013. Rentang periode 2009-2014, Puan duduk sebagai anggota Komisi VI DPR RI dan Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP).
Pada 2014, perolehan suara Puan semakin menanjak menjadi 369.927 saat mengikuti pemilu legislatif. Namun, dia mundur karena dipercaya menjadi Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Puan kembali mencalonkan sebagai anggota legislatif dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah V pada Pemilu 2019. Ia berhasil meraih suara tertinggi sebanyak 404.034 suara. Karier politik Puan pun kian melesat dengan terpilih sebagai Ketua DPR RI untuk masa bakti 2019-2024.
Atas kemenangan itu, Puan berhasil membuat DPR RI "pecah telor" karena menjadi perempuan pertama yang memimpin lembaga tinggi tersebut. Pasalnya, selama 74 tahun keberadaan DPR RI selalu diketuai laki-laki.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, posisi Ketua DPR diberikan kepada partai pemenang pemilu. PDIP merupakan partai pemenang Pemilu 2019.
Selanjutnya posisi wakil ketua DPR akan ditempati perwakilan partai dengan perolehan suara terbanyak berikutnya secara berurutan. Untuk periode ini, jatah wakil ketua DPR diperoleh Golkar, Gerindra, PKB, dan NasDem selaku partai yang masuk lima besar suara terbanyak.
Usai dilantik sebagai Ketua DPR, Puan menyampaikan keinginannya agar DPR RI mengutamakan kualitas dalam produk legislasi. Sehingga UU yang dihasilkan lembaganya dalam lima tahun tidak terlalu banyak.
Menurut Puan, pimpinan DPR akan memformulasikan ke depannya apa yang akan menjadi prioritas legislasi, namun dirinya menginginkan tidak perlu terlalu banyak menghasilkan UU.
Puan Maharani meyakini lima pimpinan DPR RI 2019-2024 bisa membawa institusi tersebut lebih baik melakukan kerja-kerjanya secara bergotong royong.
KHUMAR MAHENDRA | KAKAK INDRA PURNAMA | ANTARA | DEWI NURITA | DPR.GO.ID
Pilihan editor: Saat Megawati Kritik Revisi UU MK dan UU Penyiaran, Puan Maharani Bilang Akan Kawal di DPR