Mahasiswa UB Gelar Demo, Tuntut Cabut Kenaikan UKT hingga Ancam Aksi Lebih Besar

Reporter

Intan Setiawanty

Editor

Devy Ernis

Kamis, 23 Mei 2024 19:34 WIB

Demo mahasiswa UB menolak kenaikan UKT. Dok: pribadi.

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Mahasiswa Resah Universitas Brawijaya (UB) melakukan aksi demontrasi yang menolak kenaikan uang kuliah tunggal atau UKT pada Rabu, 22 Mei 2024. Sekitar lebih dari 300 massa aksi memenuhi halaman gedung rektorat Universitas Brawijaya.

Mereka menuntut kepastian dan jaminan pendidikan tinggi dapat diakses oleh semua kalangan. Aksi itu digelar seiring melejitnya biaya uang kuliah tunggal atau UKT di kampus tersebut. "Aksi ini dilakukan karena tidak ada hasil yang memuaskan dari audiensi bersama kampus," kata Presiden Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya Satria Naufal pada Kamis, 23 Mei 2024.

Sebelumnya, Satria telah menggelar audiensi dengan kampus terkait persoalan UKT. Sejumlah mahasiswa merasa keberatan karena UKT di UB naik. Lantaran belum ada solusi dari kampus, mahasiswa lalu turun ke jalan untuk menyuarakan sejumlah tuntutan.

Setidaknya ada tujuh tuntutan yang disuarakan. Berikut poinnya:

1. Menuntut Kemendikbudristek untuk mencabut Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024.

Advertising
Advertising

2. Menuntut rektorat untuk mendesak Kemendikbudristek mencabut Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024.

3. Menuntut rektorat merevisi Peraturan Rektor Nomor 40 Tahun 2020 terkait sistem penurunan dan pengangsuran UKT.

4. Menuntut transparansi nominal anggaran dan alokasi dana bantuan mahasiswa kepada rektorat.

5. Menuntut rektorat memberikan transparansi pada aktualisasi dana anggaran bantuan pada sibaku dan alasan penolakanya.

6. Menuntut pihak rektotrat melakukan perpanjangan durasi pengajuan terhadap sistem bantuan keuangan sampai 28 Mei 2024.

7. Menuntut pihak rektorat merevisi penetapan 12 golongan UKT dengan melibatkan mahasiswa atau membuka penjaringan aspirasi publik dan menjadikannya bahan pertimbangan.

Usai menggelar unjuk rasa itu, Wakil Rektor II UB Muhammad Ali Safaat bertemu dengan mahasiswa. Di situ, dia menyebut akan berusaha memenuhi tuntutan. Namun, kata Satria, kampus tak bisa berjanji memenuhi poin dua dan tujuh. "Poin 2 akan disampaikan rektor, poin 7 tidak bisa dijamin karena akan disampaikan juga ke rektor. Sisanya berani dijamin. Di poin 6 sempat alot dan berdebat," kata Satria.

Pihak kampus berjanji akan menindaklanjuti tuntutan tersebut dalam jangka waktu 3 x 24 jam terhitung usai aksi yang terjadi pada kemarin, 22 Mei 2024. Bila tidak terlaksana, Satria mengancam akan ada aksi lanjutan yang lebih besar.

"Kami akan terus mengawal sesuai perjanjian 3 x 24 jam apakah benar dijamin atau tidak. Jika tidak, maka saya pastikan kami akan berkonsolidasi secara besar-besaran dan akan datang jauh lebih agresif dan sporadis," ujar Satria.

Satria mengatakan aksi ini merupakan awal kemarahan para mahasiswa atas kebijakan Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024. Soalnya, akibat aturan baru itu, kampus-kampus di berbagai wilayah memiliki dasar untuk menaikkan UKT.

Satria berharap Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dapat merespons dan mengatasi hal tersebut. Apabila Kementerian Pendidikan tak dapat menyelesaikan persoalan itu, Satria mengatakan mahasiswa akan mengkampanyekan agar Nadiem mundur dari jabatannya. Kampanye itu dilakukan akan di media sosial dengan tagar #ReformasiPendidikanTinggi #TurunkanUKTAtauNadiemYangTurun.

Pilihan Editor: Kisah Anak Guru Honorer Dapat UKT Tinggi di Unri, Sempat Mau Mundur Kuliah

Berita terkait

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti 2024

10 jam lalu

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti 2024

Universitas Trisakti membuka seleksi jalur ujian saringan masuk (USM), termasuk S1 Pendidikan Dokter

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Kedokteran UGM 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

14 jam lalu

Biaya Kuliah Kedokteran UGM 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian UKT dan IPI S1 Kedokteran UGM 2024 jalur SNBP, SNBT, dan seleksi mandiri.

Baca Selengkapnya

Didik Rachbini: UKT Mahal Karena Anggaran Pendidikan Tinggi Hanya Rp 7 Triliun

3 hari lalu

Didik Rachbini: UKT Mahal Karena Anggaran Pendidikan Tinggi Hanya Rp 7 Triliun

Rektor Universitas Paramadina Didik Rachbini mengatakan tingginya tarif UKT di PTN karena alokasi anggaran pendidikan tinggi hanya Rp 7 triliun.

Baca Selengkapnya

Rincian UKT Unsoed Terbaru Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2024

4 hari lalu

Rincian UKT Unsoed Terbaru Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2024

Unsoed batalkan kenaikan UKT dan IPI. Simak rincian UKT Unsoed terbaru untuk mahasiswa dari jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri 2024.

Baca Selengkapnya

Usai Pembatalan Kenaikan oleh Kemendikbud, ITB Belum Tetapkan UKT 2024

5 hari lalu

Usai Pembatalan Kenaikan oleh Kemendikbud, ITB Belum Tetapkan UKT 2024

Tarif kenaikan UKT di ITB itu gagal diterapkan setelah Mendikbud Nadiem Makarim membatalkan semua kenaikan UKT di PTN.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UB: Korban PHK Lebih Layak Dapat Bansos daripada Korban Judi Online

5 hari lalu

Guru Besar Hukum UB: Korban PHK Lebih Layak Dapat Bansos daripada Korban Judi Online

Para dosen hukum perburuhan Universitas Brawijaya memberikan bantuan hukum bagi para buruh korban PHK, yang seharusnya lebih layak dapat bansos.

Baca Selengkapnya

DPR Panggil Sejumlah Mantan Menteri Bahas Biaya Pendidikan

6 hari lalu

DPR Panggil Sejumlah Mantan Menteri Bahas Biaya Pendidikan

Komisi X DPR panggil sejumlah mantan menteri pendidikan ke Senayan. Akan membahas biaya pendidikan.

Baca Selengkapnya

Anggaran Kemendikbud 2025 Turun dan UKT Batal Naik, PTN Kekurangan Dana Operasional Rp 41 Triliun

6 hari lalu

Anggaran Kemendikbud 2025 Turun dan UKT Batal Naik, PTN Kekurangan Dana Operasional Rp 41 Triliun

Anggaran Kemendikbud tahun depan dipangkas, berdampak pada alokasi untuk PTN yang ikut turun. Penerimaan dari UKT tetap, dan biaya operasional membengkak. Kemendikbud sebut ada disparitas biaya PTN pada 2025 sebesar Rp 41 triliun.

Baca Selengkapnya

Rapat dengan Kemendikbud, Anggota DPR Singgung Biaya Kuliah Bisa untuk Beli Alphard

6 hari lalu

Rapat dengan Kemendikbud, Anggota DPR Singgung Biaya Kuliah Bisa untuk Beli Alphard

Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf menyinggung mahalnya biaya kuliah yang dia sebut setara dengan harga mobil mewah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Komnas Perempuan Ungkap Sebab Polwan Bakar Suami, Bisnis Bos Rental yang Tewas Dikeroyok di Sukolilo Pati

7 hari lalu

Top 3 Hukum: Komnas Perempuan Ungkap Sebab Polwan Bakar Suami, Bisnis Bos Rental yang Tewas Dikeroyok di Sukolilo Pati

Dalam kasus polwan bakar suami di Mojokerto, Briptu Dhilla diduga mengalami tekanan hidup yang berlapis-lapis.

Baca Selengkapnya