Sederet Musibah Pesawat Latih Jatuh,Terakhir Kejadian di BSD Tewaskan 3 Awak
Reporter
Hendrik Khoirul Muhid
Editor
S. Dian Andryanto
Senin, 20 Mei 2024 19:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan udara menimpa pesawat latih PK-IFP milik Indonesia Flaying Club pada Ahad siang, 19 Mei 2024. Pesawat tersebut jatuh di Jalan BSD Grand Boulevard, dekat Lapangan Sanburst, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Badan pesawat tampak pecah berkeping-keping.
Pesawat putih itu terbang dari Tanjung Lesung, Banten, menuju lapangan terbang Pondok Cabe. Pesawat diketahui membawa tiga penumpang dan semuanya meninggal. Korban telah dibawa ke RS Polri, Keramat Jati, Jakarta Timur. Mereka yakni Pulung Darmawan, warga Bandung Jawa Barat, serta Mayor Suanda dan Farid yang belum diketahui asalnya.
"Informasi dari rekan-rekan, pilot terlempar keluar dari pesawat,” kata Kapolres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Ibnu Bagus Santoso, Ahad, 19 Mei 2024.
Kecelakaan pesawat ringan PK-IFP ini menambah deretan panjang insiden pesawat latih jatuh dalam kurun beberapa tahun terakhir. Sejak 2016, termasuk PK-IFP, total sudah terjadi enam kecelakaan. Kecelakaan pesawat latih sebelumnya juga terjadi pada November 2023 lalu.
Berikut sederet kecelakaan pesawat latih jatuh:
Kamis, 16 November 2023: Dua Pesawat Super Tucano TT-3111 dan TT-3103 jatuh di Pasuruan
Dua pesawat berjenis Tucano jatuh di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TBNTS), Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Jawa Timur, sekitar pukul 12.00 WIB. Pesawat EMB-314 Super Tocano nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 itu milik Skadron Udara 21 Lanud Abdurrahman Saleh, Pasuruan. Kecelakaan terjadi saat sesi pelatihan tempur taktis.
Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Brawijaya Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani, insiden bermula saat Chevron Flight melaksanakan Station pada pukul 10.15 WIB, kemudian Start Engine 4 A/C pukul 10.39 WIB. Setelah take off dari Lanud Abdulrachman Saleh pada pukul 10.50 WIB, per element, dilanjutkan dengan join dan membentuk Box Formation, continue Routing melalui Area Alpha, Bravo, Charlie, Delta. Initial Altitude 8000 FT msl.
Pada Pukul 11.18 WIB Chevron #1 dan Chevron #2 (TT-3103 dan TT-3111) dinyatakan Lost Contact. Pukul 11.31 WIB, Chevron #3 dan Chevron #4 mendarat di Lanud Abdulrachman Saleh. Dua pesawat (Chevron #2 dan Chevron #4) mencoba melakukan kontak melalui radio, tetapi tak ada jawaban dari Chevron #1 dan Chevron #2. Dua pesawat (Chevron #2 dan Chevron #4) Kembali ke Lanud ABD Saleh dengan aman.
Awak pesawat yang tercatat di TT-3111 adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater). Sedangkan di TT-3103 adalah Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater). Empat prajurit TNI Angkatan Udara itu dinyatakan gugur.
Rabu, 7 September 2022: Pesawat G-36 Bonanza T-2503 jatuh di perairan laut Selat Madura
Kurun kurang dari setahun sebelum insiden pesawat Tocano, kecelakaan pesawat latih juga menimpa pesawat udara jenis G-36 Bonanza T-2503. Pesawat tersebut jatuh di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) di seputaran laut Selat Madura, antara Pantai Bangkalan dan Gresik, Jawa Timur. Pesawat mengalami kecelakaan saat konvoi KRI dalam sesi latihan anti serangan udara (air defense exercise), di mana Bonanza berperan sebagai penyerang.
Kejadian jatuhnya pesawat bermula pada pukul 08.45 WIB, ketika pesawat lepas landas dari Bandara Juanda. Pesawat latih itu diterbangkan Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Kopilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti. Pukul 08.55 WIB, pesawat hilang kontak di perairan Laut Selat Madura. Sekitar pukul 09.30 WIB dinyatakan jatuh.
Kemudian keesokan harinya, Pangloma Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Tolhas Sininta Nauli Basana Hutabarat menyatakan pihaknya telah menemukan pesawat latih G-36 Bonanza tersebut. “Kami sudah menemukan pesawat yang berada sekitar 15 meter di bawah permukaan air,” kata Pangkoarmada Hutabarat.
Senin 18 Juli 2022: Pesawat T-50i Golden Eagle jatuh di Blora
Dua bulan sebelum jatuhnya G-36 Bonanza T-2503, juga terjadi kecelakaan pesawat TNI AU saat latihan. Adalah pesawat T-50i Golden Eagle jatuh di Desa Nginggil, Kradenan, Blora, Jawa Tengah. Pesawat tempur itu alami kecelakaan saat menjalani latihan terbang malam. Pesawat bernomor ekor TT-5009 itu melakukan kontak radio terakhir pada pukul 19.25 WIB, sebelum kemudian dilaporkan jatuh.
Puing reruntuhan pesawat ditemukan oleh warga dan aparat kewilayahan Blora di area hutan setempat. Pilot pesawat Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi gugur dalam kecelakaan ini. Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan Lettu Allan sempat mengirimkan kode blind. Kode tersebut kata Indan artinya adalah lost contact dan tidak bisa melihat pesawat leader.
Ahad, 18 Desember 2016: Pesawat Hercules A-1334 jatuh di Jayawijaya
Pesawat angkut militer Hercules A-133 jatuh di pegunungan Lisuwa, Distrik Minimo, Jayawijaya, Papua, saat menjalani latihan terbang navigasi jarak jauh atau navex di wilayah udara Papua. Pesawat bertipe C-130 itu diterbangkan dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh yang bermarkas di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Malang, Jawa Timur, sehari sebelumnya pada, pukul 04.00 WIB. Dijadwalkan pesawat kembali ke Malang pada Rabu, 21 Desember 2016.
“Pesawat sedang menjalani tugas latihan navex (terbang navigasi jarak jauh),” kata Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama TNI R.M. Djoko Senoputro, Ahad.
Tiga belas orang tewas, termasuk Mayor (Pnb) Marlo A. Kawer selaku pilot dan sebelas kru pesawat anggota Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, serta satu penumpang yang juga anggota TNI AU dari Satuan Radar 242 di Biak. Pesawat diterbangkan dari Wamena pukul 05.35 WIT dan dijadwalkan mendarat pukul 06.13 WIT. Pilot melakukan kontak terakhir ke Wamena 06.08 WIT bahwa pesawat akan mendarat. Namun pada pukul 06.09 WIT tiada kontak lagi.
Rabu, 10 Februari 2016: Pesawat Super Tucano TT-1308 jatuh di Malang
Sepuluh bulan sebelum insiden Hercules A-133, kecelakaan pesawat latih menimpa pesawat tempur ringan Super Tucano TT-1308 yang berkandang di Skuadron 21. Pesawat jatuh di permukiman penduduk di Jalan LA Sucipto Gang 12, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Kecelakaan ini menewaskan Mayor (Penerbang) Ivy Safatillah dan juru mesin udara, Sersan Mayor Syaiful Arif Rakhmawan. Ivy ditemukan meninggal di tengah sawah dengan kursi pelontar sejauh 8 kilometer dari lokasi insiden. Sedangkan Syaiful ditemukan gugur di dalam pesawat.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | MUHAMMAD IQBAL | DANIEL A. FAJRI | RIRI RAHAYU | ABDI PURMONO
Pilihan Editor: Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan, Kemenhub Membawa 3 Orang Termasuk Penerbang