Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

Reporter

Antara

Editor

Sapto Yunus

Jumat, 17 Mei 2024 09:46 WIB

Dua politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) berfoto bersama dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masuk bursa bakal calon untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur atau Pilgub Jakarta dan Sumatera Utara 2024. Di dua provinsi tersebut, Ahok masuk bursa bakal calon dari Partai Indonesia Perjuangan atau PDIP.

Di Pilkada Jakarta, nama Ahok termasuk dalam delapan orang yang disiapkan PDIP selain mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Menteri Sosial Tri Rismaharini, mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Nama Ahok disebut oleh Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Menurut Eriko, Djarot dan Ahok masuk ke dalam bursa bakal calon di Pilkada Jakarta 2024.

“Tapi ini perbincangan kami, sekali lagi ini masih perbincangan kami. Ada Mas Djarot dan ada Pak Ahok," ujar Eriko.

Dia juga menyebutkan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta. Salah satunya, Eriko menyebut nama serta politikus muda Aryo Seno Bagaskoro, yang menjadi bagian dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada Pilpres 2024.

Advertising
Advertising

"Eh, jangan-jangan Mas Seno mungkin, anak muda. Jangan bilang tidak mungkin dan dua lagi saya tidak mau sebut namanya. Bisa saja kejutan-kejutan," ujar dia.

Eriko menjelaskan Pilkada Jakarta akan berlangsung menarik karena Jakarta nantinya akan menjadi daerah khusus. Menurut dia, pemimpin Jakarta nanti harus bisa menarik banyak hal karena kota itu bukan lagi menjadi Ibu Kota Negara (IKN).

Namun, dari nama-nama tersebut, yang akan memutuskan siapa yang maju adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. PDIP akan memutuskannya dalam rapat kerja Nasional (rakernas) pada akhir Mei ini.

Soal peluang siapa yang terpilih, Eriko mengatakan PDIP masih akan melakukan survei serta menampung masukan dari tingkat bawah. Dia menuturkan masih ada dua nama yang menjadi kejutan.

"Nanti kami juga akan adakan survei, masukan-masukan dari tingkat bawah khusus untuk Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Jadi masih ada 5-6 nama, masih ada dua lagi yang memang bisa saja kejutan," tuturnya.

Selain berpeluang menjadi calon PDIP di Pilgub Jakarta, mantan Komisaris Utama Pertamina itu juga Masuk bursa di Pilgub Sumut. Eriko mengatakan partainya juga berencana mengusung Ahok sebagai bakal calon Gubernur Sumut.

<!--more-->

"Saya harus jujur, seperti Pak Ahok masih ditarik-tarik juga untuk bisa Sumatera Utara. Nah ini menarik juga," kata Eriko.

Dia mengatakan Sumut membutuhkan pemimpin baru. Karena itu, nama Ahok dimunculkan. "Karena Sumatera Utara juga perlu perubahan yang mendasar. Nah ini dengan bahasa perubahan, meminjam istilah," ujarnya.

Ahok dan Ganjar Dapat Penugasan di Pilkada 2024

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan Ahok dan Ganjar akan diberi penugasan untuk membantu pemenangan para kader PDIP dalam Pilkada 2024.

Mereka akan memberikan masukan dalam perancangan kurikulum Sekolah Partai untuk kepala daerah. Sebab, Ahok dan Ganjar dinilai sebagai sosok yang sudah berpengalaman.

"Agar best practices dari keberhasilan para kepala daerah PDIP bisa diterapkan ke yang lain," kata Hasto di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Senin, 13 Mei lalu.

Untuk Ganjar, Hasto menyebutkan mantan Gubernur Jawa Tengah itu akan membantu upaya-upaya pemenangan pilkada hingga mempersiapkan kader-kader partai berlambang kepala banteng moncong putih itu melalui Sekolah Partai. Sebab, kata dia, Ganjar sebelumnya banyak berkecimpung di Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) dan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP.

"Karena latar belakang Pak Ganjar kan dulu banyak di Badiklat dan Baguna partai," ujarnya.

Pilihan editor: Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

Berita terkait

Muhammadiyah Jakarta Terima Kunjungan Pramono Anung: Tidak Ada Arahan untuk Memilih

8 menit lalu

Muhammadiyah Jakarta Terima Kunjungan Pramono Anung: Tidak Ada Arahan untuk Memilih

Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jakarta, menerima Pramono Anung untuk mendiskusikan permasalahan Jakarta.

Baca Selengkapnya

Suswono Klaim Dapat Restu Ubah Kawasan Kumuh Jadi RTH

29 menit lalu

Suswono Klaim Dapat Restu Ubah Kawasan Kumuh Jadi RTH

Suswono optimis keinginannya untuk mengubah kawasan kumuh menjadi RTH dapat direalisasikan.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Kunjungi Muhammadiyah Jakarta: Bahas Persoalan Masyarakat Miskin Kota

41 menit lalu

Pramono Anung Kunjungi Muhammadiyah Jakarta: Bahas Persoalan Masyarakat Miskin Kota

Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta, menerima kunjungan calon gubernur Jakarta nomor urut tiga, Pramono Anung.

Baca Selengkapnya

Sri Rahayu dan Arteria Dahlan Mundur, Cucu Sukarno Dapat Tiket ke Senayan

2 jam lalu

Sri Rahayu dan Arteria Dahlan Mundur, Cucu Sukarno Dapat Tiket ke Senayan

Dua caleg terpilih PDIP Sri Rahayu dan Arteria Dahlan resmi mengundurkan diri. Langkah keduanya memberi jalan cucu Sukarno, Romi Sukarno, ke Senayan.

Baca Selengkapnya

Jubir Pastikan Prabowo dan Megawati Bertemu sebelum Pelantikan Presiden

11 jam lalu

Jubir Pastikan Prabowo dan Megawati Bertemu sebelum Pelantikan Presiden

Jubir mengatakan Prabowo dan Megawati akan berdiskusi mengenai berbagai agenda ke depan seputar pembangunan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Demi Cucu Sukarno, Sri Rahayu Teken Surat Mundur sebagai Caleg Terpilih PDIP

12 jam lalu

Demi Cucu Sukarno, Sri Rahayu Teken Surat Mundur sebagai Caleg Terpilih PDIP

Caleg terpilih PDIP di Dapil Jawa Timur VI, Sri Rahayu, ditengarai telah meneken surat pengunduran diri. Dua politikus PDIP menyebut bahwa Rahayu mundur agar cucu mantan presiden Sukarno, Hendra Rahtomo, bisa lulus menjadi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Cerita Pramono Anung Jaga Dapur Megawati dan Jokowi

13 jam lalu

Cerita Pramono Anung Jaga Dapur Megawati dan Jokowi

Pramono Anung mengaku berpengalaman mendampingi Megawati dalam tiga kali pilpres. Begitu juga saat Jokowi maju ke pemilihan presiden.

Baca Selengkapnya

Pengaduan di Pilkada 2024 Berpotensi Lebih Banyak dari Pemilu, Ini Antisipasi DKPP

13 jam lalu

Pengaduan di Pilkada 2024 Berpotensi Lebih Banyak dari Pemilu, Ini Antisipasi DKPP

Ketua DKPP menuturkan para peserta Pilkada 2024 diperkirakan sudah berhubungan erat dengan penyelenggara dan pengawas pemilu.

Baca Selengkapnya

Blusukan ke Rusun Tanah Tinggi, Pramono Anung Beli Dagangan Warga

14 jam lalu

Blusukan ke Rusun Tanah Tinggi, Pramono Anung Beli Dagangan Warga

Pramono Anung menyampaikan janji kampanye seputar sanitasi, air bersih hingga melanjutkan program-program gubernur sebelumnya yang dinyatakan layak.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Ajak Pelajar Dialog di DPD Golkar, Beberapa Ada yang Masih Dibawah Umur

14 jam lalu

Ridwan Kamil Ajak Pelajar Dialog di DPD Golkar, Beberapa Ada yang Masih Dibawah Umur

Ridwan Kamil mengajak salah satu pelajar untuk mencoba memimpin menyuarakan tagline Rido.

Baca Selengkapnya