WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT
Kamis, 16 Mei 2024 16:52 WIB
INFO NASIONAL – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memaparkan ada enam tantangan penanganan terorisme di masa pemerintahan baru. Dua diantaranya terkait Warga Negara Indonesia (WNI) yang terasosiai Foreign Terorist Fighter (FTF) dan pelibatan anak serta perempuan dalam aksi terorisme.
Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Ibnu Suhaendra mengatakan, negara harus hadir melindungi WNI dari terorisme termasuk melalui rencana pemulangan atau repatriasi WNI yang berada di camp-camp pengungsian di wilayah Timur Tengah.
"Kita berharap dapat menjemput mereka disana. Ini bentuk perlindungan kepada warga negara kita. Kita akan melakukan program deradikalisasi kepada mereka," ujarnya, Kamis, 16 Mei 2024.
BNPT terus berkoordinasi dengan seluruh kementerian/lembaga terkait rencana repatriasi. Mekanisme penanganan WNI yang terasosiai FTF ini tertuang dalam Keputusan Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan (Kepmenkopolhukam) No 90/2023.
"Sesuai dengan amanat Kepmenkopolhukam No 90/2023, Kep ini mengatur tentang alur dan mekanisme penanganan WNI terasosiasi FTF di luar negeri," katanya.
Tantangan penanganan terorisme juga muncul dari keterlibatan perempuan dan anak pada aksi terorisme yang jumlahnya semakin meningkat. Deputi 2 BNPT memaparkan, lebih dari 60 perempuan dan 20 anak di bawah umur terlibat dalam aksi terorisme.
"Kelompok teroris ISIS membolehkan perempuan bahkan anak-anak melakukan amaliyah," ujarnya.
Posisi perempuan dan anak dalam keterlibatan terorisme menjadi perhatian penting karena aksi terorisme dapat dicegah dengan hadirnya peran perempuan, terutama ibu yang dapat menjadi garda terdepan penanaman nilai-nilai toleransi dan keharmonisan.
"Kita menemukan anak-anak yang terlibat terorisme telah didoktrin sejak kecil. Terorisme ini gak ujug-ujug terjadi, tapi bertahap dari intoleransi dan radikali. Untuk itu peran ibu, peran keluarga sangat penting dalam mengajarkan nilai-nilai toleransi, pemhaman kebangsaan dan keharmonisan dalam keluarga," kata dia.
Selain dua tantangan tersebut terdapat juga empat tantangan lainnya yaitu residivis terorisme, dinamika kekerasan di Papua, penggunaan teknologiteknologi dan pendanaan terorisme. (*)
Pelatihan P3PD Bantu Penyelesaian Konflik Batas Desa
8 jam lalu
Pelatihan P3PD Bantu Penyelesaian Konflik Batas Desa
Pelatihan P3PD membantu Desa Lubuk Lawas menyelesaikan konflik batas desa dengan pendekatan koordinatif, termasuk penentuan batas berdasarkan koordinat dari Badan Informasi Geospasial.
P3PD Bantu Kepala Desa Kutuh Susun Peraturan Desa tentang Retribusi untuk Investor di Sektor Pariwisata
9 jam lalu
P3PD Bantu Kepala Desa Kutuh Susun Peraturan Desa tentang Retribusi untuk Investor di Sektor Pariwisata
Kepala Desa Kutuh berencana membuat peraturan desa terkait retribusi untuk investor dan pelaku usaha di sektor pariwisata. Ilmu ini diperoleh setelah mengikuti pelatihan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa atau P3PD.
P3PD Libatkan Warga Desa Susun Desain Tata Ruang, Bukan Sekadar Lihat Investor
9 jam lalu
P3PD Libatkan Warga Desa Susun Desain Tata Ruang, Bukan Sekadar Lihat Investor
Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa atau P3PD membuat Desa Sambirejo punya desain tata ruang, dan memetakan berbagai potensi yang dimiliki.
Kredit karbon yang diperdagangkan Pertamina NRE bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Area Lahendong Unit 5 dan 6 yang sudah memiliki Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE GRK).
Kapal Pertamina International Shipping Sukses Antarkan LPG ke Negara Baltik
12 jam lalu
Kapal Pertamina International Shipping Sukses Antarkan LPG ke Negara Baltik
Pertamina International Shipping PIS berhasil mengantarkan 1.700 metrik ton Liquified Petroleum Gas atau LPG ke negara-negara Baltik untuk pertama kalinya.