Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Senin, 13 Mei 2024 20:10 WIB

Peletakan batu pertama pembangunan kompleks Nahdlatul Wathan di Buluminung, Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Minggu, 5 Mei 2024, oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Lalu Gede Zainuddin Atsani. Foto: Nahdlatul Wathan

TEMPO.CO, Jakarta - Nahdlatul Wathan, disingkat NW, menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain kantor pusat, NW juga akan membangun pondok pesantren serta fasilitas pendukung dakwah di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tersebut.

Adapun peletakan batu pertama pembangunan kompleks NW telah dilakukan pada Ahad, 5 Mei 2024. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Lalu Gede Zainuddin Atsani menuturkan, NW akan membangun ekosistem di atas lahan seluas 11 hektare.

“Target penyelesaian pembangunan kantor PBNW sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi berkantor di IKN. Jadi, Kantor PBNW harus sudah bisa ditempati, sebelum itu,” kata Atsani dalam keterangannya, Ahad.

Ekosistem kantor pusat NW di IKN ini adalah yang pertama luar Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebagai basis awal, Atsani berharap kompleks NW akan menjadi salah satu pondok pesantren terbesar di IKN.

Profil Nahdlatul Wathan atau NW

Advertising
Advertising

Nahdlatul Wathan atau familiar disebut NW merupakan organisasi massa keislaman berpengaruh di wilayah NTB. Organisasi ini didirikan oleh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pada 1953 dan genap 71 tahun pada 1 Maret lalu. Nahdlatul Wathan sendiri berarti kebangkitan bangsa.

Cikal-bakal organisasi ini bermula ketika Tuan Guru Pancor, panggilan akrab sang pendiri, mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) untuk murid laki-laki pada 22 Agung 1937. Enam tahun kemudian, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid juga mendirikan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) pada 21 April 1943 untuk murid perempuan.

Selain merupakan akar berdirinya NW, kedua madrasah ini merupakan madrasah pertama yang berdiri di Pulau Lombok. Pada zaman penjajahan, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menjadikan madrasah NWDI dan NBDI sebagai pusat pergerakan kemerdekaan. Bersama guru-guru madrasah, ia membentuk Gerakan Al-Mujahidin untuk membela tanah air.

Pernah jadi bagian NU

Pada awalnya NWDI dan NBDI merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama atau NU yang masuk ke Sunda Kecil, sebutan wilayah Nusa Tenggara, sejak 1930. Kala itu TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid diangkat sebagai Konsulat NU Sunda Kecil pada 1950. Ia menggantikan Syekh Abdul Manan yang sudah menduduki jabatan tersebut sejak pendirian NU Sunda Kecil.

Melalui NU yang waktu itu masih tergabung ke dalam Masyumi,TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid juga menjadi pimpinan Dewan Syuriah Masyumi. Ketika NU memutuskan untuk menjadi partai politik dan terpisah dari Masyumi pada 1952, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid berada di kubu yang tidak mengikuti keputusan tersebut.

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid lalu meletakkan jabatannya sebagai Konsulat NU Sunda Kecil dan menyerahkannya kepada sang murid, TGH Lalu Faisal Abdul Manan. TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid kemudian mendirikan NW sebagai wadah bagi jaringan NWDI dan NBDI yang tidak terikat dengan NU.

Perkembangan madrasah-madrasah cabang dari NWDI dan NBDI cukup pesat. Hingga 1997, tercatat sebanyak 647 lembaga pendidikan telah didirikan, dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Begitu pula dengan lembaga sosial dan dakwah Islamiyah yang ada di bawah naungan NW, telah tersebar di Indonesia. Hingga 2016, tercatat lebih dari 1.000 madrasah NW didirikan.

Perpecahan internal

Penetapan salah satu putri pendiri NW, Ummi Hj. Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid, sebagai Ketua Umum PBNW di Muktamar X di Praya, Lombok Tengah pada 1998 menyebabkan perpecahan internal. Sebab hasil muktamar tersebut ditolak oleh pihak Pancor. Pihak NW yang mendukung Ummi Hj. Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid memindahkan pusat gerakan mereka ke Anjani sehingga NW terbagi menjadi NW Anjani dan NW Pancor.

Pada 23 Maret 2021, dua kubu NW melakukan mediasi di Mataram. Kubu Anjani dipimpin oleh RTBG Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, sedangkan kubu Pancor dipimpin oleh TGB Muhammad Zainul Majdi. Dari pertemuan tersebut, kubu Anjani meneruskan nama NW, sedangkan kubu Pancor membentuk organisasi baru menggunakan nama Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah atau NWDI.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | AMIRULLAH

Pilihan Editor: Bukan Muhammadiyah atau NU, Ini Ormas Islam Pertama yang Bangun Kantor Pusat di IKN

Berita terkait

Pasbata Jokowi Bela Gibran Lambang Negara, Menurut UU: Lambang Negara Adalah Garuda Pancasila

1 menit lalu

Pasbata Jokowi Bela Gibran Lambang Negara, Menurut UU: Lambang Negara Adalah Garuda Pancasila

Budianto menyebut Gibran sebagai lambang negara. Benarkah? Lantas apa yang sebenarnya dimaksud dengan lambang negara?

Baca Selengkapnya

Museum MotoGP Pertama di Dunia Diresmikan di Mandalika, Apa Saja Isinya?

18 menit lalu

Museum MotoGP Pertama di Dunia Diresmikan di Mandalika, Apa Saja Isinya?

Museum MotoGP menjadikan Mandalika sebagai destinasi balap sekaligus pusat edukasi sejarah perkembangan dunia balap motor.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat, Promo Payday Pembelian Tiket Pesawat

1 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat, Promo Payday Pembelian Tiket Pesawat

Jokowi menekankan bahwa keputusan pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Nusantara telah mengikuti aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Prabowo Saksikan Sailing Pass 55 Kapal Perang TNI AL

13 jam lalu

Jokowi dan Prabowo Saksikan Sailing Pass 55 Kapal Perang TNI AL

Jokowi dan Prabowo dengan penuh perhatian menyimak pameran tersebut dari geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW - 992).

Baca Selengkapnya

KSAL Ungkap Pesan Jokowi agar Utamakan Pembuatan Kapal Dalam Negeri

16 jam lalu

KSAL Ungkap Pesan Jokowi agar Utamakan Pembuatan Kapal Dalam Negeri

Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya pembangunan alat utama sistem senjata (alutsista), khususnya armada kapal selam, di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Anugerahkan Samkaryanugraha ke Satuan KRI Nanggala-402 yang Tenggelam

17 jam lalu

Jokowi Anugerahkan Samkaryanugraha ke Satuan KRI Nanggala-402 yang Tenggelam

Presiden Jokowi menganugerahkan tanda kehormatan Samkaryanugraha kepada KRI Nanggala-402 yang tenggelam pada 21 April 2021.

Baca Selengkapnya

Tindaklanjuti Perintah Presiden Jokowi, Kemenpan RB Temui KPK

18 jam lalu

Tindaklanjuti Perintah Presiden Jokowi, Kemenpan RB Temui KPK

Kemenpan RB bersama KPK melakukan MoU sebagai upaya pencegahan dan pembangunan sistem birokrasi yang lebih transparan, akuntabel dan lebih kredibel, serta berdampak.

Baca Selengkapnya

KSAL Ungkap Pertimbangan Sematkan Jokowi Brevet Hiu Kencana

18 jam lalu

KSAL Ungkap Pertimbangan Sematkan Jokowi Brevet Hiu Kencana

Presiden Jokowi dianggap sudah banyak sekali membantu TNI, khususnya Angkatan Laut dan satuan kapal selam.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

18 jam lalu

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

Presiden Jokowi menekankan bahwa keputusan pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Nusantara telah mengikuti aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Tingkah Pembalap MotoGP Mandalika: Jumpa Penggemar sampai Naik Motor Es Krim di Pantai

19 jam lalu

Tingkah Pembalap MotoGP Mandalika: Jumpa Penggemar sampai Naik Motor Es Krim di Pantai

Pembalap MotoGP Mandalika di Lombok, NTB melakukan berbagai kegiatan sambil menunggu jadwal balapan utama. Ada yang coba naik motor es krim keliling

Baca Selengkapnya