Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya
Reporter
Antara
Editor
Sapto Yunus
Kamis, 9 Mei 2024 20:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ganjar Pranowo telah mendeklarasikan diri sebagai oposisi di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat acara halalbihalal sekaligus pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Rumah Pemenangan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. Mantan calon presiden pada Pilpres 2024 ini mengatakan dia menjadi oposisi untuk menegakkan mekanisme pemeriksaan dan keseimbangan terhadap kebijakan pemerintah.
Peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN Siti Zuhro menilai pernyataan Ganjar yang memilih berada di luar pemerintahan berpotensi menjadi arah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nantinya.
Meski Ganjar mengutarakan hal itu sebagai pribadi, menurut dia, Ganjar adalah sosok yang tidak bisa dipisahkan dengan PDIP. Bahkan, menurutnya, Ganjar dipercaya untuk menjadi calon presiden.
"Tentu itu sudah ditakar-takar, dipertimbangkan sedemikian rupa, dikonsultasikan, tidak sendiri gitu," kata Siti Zuhro saat dihubungi dari Jakarta, Rabu, 8 Mei 2024.
Dia menilai arah PDIP secara organisasi akan diputuskan secara resmi pada saat rapat kerja nasional (rakernas) partai tersebut. Namun deklarasi Ganjar itu pun bisa jadi merupakan penegasan arah politik partai.
Adapun sejauh ini dia menilai PDIP sebenarnya tidak mengenal istilah oposisi, melainkan memiliki istilah kerja sama dengan berada di luar pemerintahan.
"Jadi kerja sama istilahnya, bukan koalisi. Jadi ya sudah di luar pemerintahan, yang kita baca ini ke depannya arah PDIP, ke sana arahnya," kata dia.
Di samping itu, kata dia, tiga kandidat yang mengikuti Pilpres 2024 itu memiliki visi dan misi berbeda. Sehingga seharusnya pihak yang tidak memenangi Pilpres 2024 perlu mengimbangi pemerintahan sebagai pengawas.
Ganjar Bilang Sikap Oposisi Itu Pilihan Pribadi
Adapun Ganjar menegaskan pernyataannya soal menjadi oposisi pada pemerintahan Prabowo-Gibran merupakan pendapat pribadi di luar sikap PDIP yang menaunginya.
"Iya kan memang saya menyatakan, 'Saya Ganjar Pranowo tidak akan di pemerintah'. Kan (itu pernyataan) saya pribadi sebagai capres," kata Ganjar.
<!--more-->
Meski dia adalah kader partai berlambang kepala banteng, Ganjar menegaskan keputusan partainya untuk berada di dalam atau luar pemerintahan sebagai oposisi akan diputuskan dalam rakernas pada akhir Mei 2024.
Hingga saat ini, PDIP belum mengeluarkan sikap politik untuk pemerintahan baru, meskipun Ganjar sudah mendeklarasikan dirinya sebagai oposisi. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan akan tetap berpolitik di luar jabatan publik karena ada banyak sektor yang dapat dikerjakan dan berkaitan dengan politik.
"Saya kan anggota partai, saya kader partai. Memangnya anggota partai politik semua harus di jabatan politik, kan tidak. Ketika kemudian tidak, kita bisa berbuat banyak. Bisa bicara merespons soal pangan maka bagaimana sih pertanian kita bisa maju, pangan kita mandiri, kita gerak aja langsung di desa," ujar Ganjar.
Dia mencontohkan kalau di PDIP ada struktur ranting, anak ranting, hingga PAC (Pengurus Anak Cabang). Struktur di akar rumput itu merupakan jabatan publik level kepala desa, perangkat, hingga pengusaha.
"Atau barangkali kita membantu kawan-kawan menyiapkan diri dalam jabatan publik. Kaderisasi, pasti saya akan bantu kawan-kawan yang ikut pilkada, terlalu banyak kegiatannya. Hampir semua kehidupan kita politik, jadi banyak yang bisa dikerjakan," ujar Ganjar.
Pilihan editor: Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang