54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Kamis, 25 April 2024 11:20 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah), bersama Ketua DPP Puan Maharani (kiri), Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi Prananda Prabowo (kanan) yang juga anak-anaknya berpegangan tangan saat berfoto bersama dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023. Rakernas III PDI Perjuangan itu menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal seperti visi-misi Capres-Cawapres dari PDIP, dan memerintahkan seluruh kader Partai menangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. TEMPO/M taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Prananda Prabowo putra kedua Megawati Soekarnoputri, organisatoris yang pernah dipuji Jokowi, berusia 54 tahun pada 23 April 2024.

Berbeda dengan saudarinya Puan Maharani, Prananda Prabowo memang jarang terlihat muncul di muka publik. Namun ia diketahui pernah menjadi konseptor pidato-pidato Megawati.

Sebelumnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Prananda menjadi Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi PDIP yang pangangkatannya dilakukan menjelang Pemilu 2024.

Pada satu kesempatan Joko Widodo atau Jokowi pernah memuji sosok Prananda Prabowo yang namanya sempat mencuat akan meneruskan posisi ibunya sebagai Ketua Umum. "Pribadi yang pendiam, tapi masalah pengorganisasiannya detail dan kuat," ujar Joko Widodo di Balaikota, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2013.

Profil Prananda Prabowo

Advertising
Advertising

Memiliki nama asli H. Muhammad Pranada Prabowo, cucu dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno itu lahir pada 23 April 1970. Prananda adalah putra kedua Megawati dari suami pertamanya, Lettu Pnb Surindro Supjarso.

Prananda memiliki seorang kakak kandung, Mohamad Rizki Pratama dan adik tiri yang berkecimpung dalam dunia politik, Puan Maharani. Pada 23 Oktober 2000, Prananda resmi menikah dengan Nancy Prananda, dan dikaruniai dua orang anak, yaitu M. Prabhaswara Pranakarno dan Diah Safira Octaliakasih.

Berasal dari keluarga politikus, Prananda turut berkecimpung di dalamnya. Ia dikenal sebagai ideolog dan peminat teknologi komunikasi dan informasi. Jokowi pernah menilai Prananda memiliki potensi besar dengan cara pengorganisasiannya yang detail dan dekat dengan siapa saja sehingga memudahkan dalam menjalin komunikasi. Oleh sejumlah kaum Marhaenisme ia didaulat sebagai keturunan ideologis Soekarno yang paling layak menggantikan Megawati.

Mengutip laman unkris.ac.id, Prananda pertama kali muncul di muka publik saat Megawati mengajaknya menghadiri konferensi pers bersama Puan Maharani, menjelang pembukaan Kongres III PDIP 2010 di Bali.

Prananda pernah ditunjuk menjadi konseptor beberapa pidato politik Megawati. Salah satu pidatonya yang dapat memperlihatkan sudut pandang politiknya adalah ketika ia menyisipkan penggalan nasihat dari Kitab Bhagawan Gita dengan bunyi 'karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana'.

Arti penggalan nasihat tersebut dalam pidato yang dibacakan ketika Pembukaa Kongres III PDIP 2010 adalah kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung dan rugi. Kemudian pidato itu pun langsung menjadi salah satu pidato Megawati yang mendaptkan pujian dari berbagai kalangan.

Dalam lingkup internal PDIP, Prananda juga dikenal sebagai "kamus berjalan Sukarno", sebab selalu berupaya memasatikan bahwa hasil rapat internal partai tidak keluar dari pemikiran Sukarno. Ia memastikan hal tersebut dengan sangat baik dan tidak memberikan kesan menggurui. Selama berada di PDIP, ia menjabat sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisis Situasi DPP partai yang tugasnya dominan berhubungan dengan internal partai sehingga langsung berkomunikasi dengan ketua umum.

Prananda Prabowo juma memperoleh tanggung jawab dalam mengawasi apakah ada penyimpangan terhadap keputusan kongres dan mengecek secara berkala segala persiapan kegiatan ketua umum Megawati di suatu daerah. Selain itu, Prananda berkewajiban pula melaporkan segala perkembangan internal partai, baik di pilkada, pencalegan, maupun perilaku kader partai eksekutif dan legislatif secara langsung kepada ketua umum partai.

Selain aktif bidang politik, Pranada juga memiliki ketertarikan tinggi dibidang musik, ia dikenal pawai bermain bass. Keprihatinannya terhadap semakin pudarnya rasa nasionalisme di kalangan anak muda mendorongnya membentuk band bernama, Rodinda (Romantika, Dinamika, dan Dialektika). Nama band ini merupakan prinsi-prinsip revolusi yang kerap diucapkan oleh Bung Karno.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I RACHEL FARAHDIBA REGAR

Pilihan Editor: Profil dan Karier Politik Prananda Prabowo yang Menjadi Kepala Pusat Analisa PDIP

Berita terkait

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

1 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

2 jam lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

6 jam lalu

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

Hendy Siswanto sebelumnya telah mendaftar ke PDIP untuk maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

6 jam lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

8 jam lalu

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

Usai mendapat rekomendasi dari partai Golkar untuk maju di Pilkada Jawa Timur, Khofifah-Emil respons soal peluang dukungan PDIP kepada mereka.

Baca Selengkapnya

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

9 jam lalu

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

Obor api abadi Mrapen menjadi simbol api perjuangan PDIP.

Baca Selengkapnya

Respons Airlangga Saat Ditanya Peluang PDIP Dukung Khofifah di Pilkada Jawa Timur

10 jam lalu

Respons Airlangga Saat Ditanya Peluang PDIP Dukung Khofifah di Pilkada Jawa Timur

Airlangga sebelumnya mengatakan, membuka peluang bagi partai-partai lain untuk mengusung bakal pasangan Khofifah-Emil di Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

11 jam lalu

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

Andika Perkasa masuk dalam enam nama potensial bakal calon Gubernur Jakarta yang berencana diusung PDIP.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

12 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

12 jam lalu

Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

Sophan Sophiaan dikenal sebagai aktor, sutradara, dan politisi. Ia wafat 16 tahun lalu di Hutan Widodaren Ngawi saat turing motor Jalur Merah Putih.

Baca Selengkapnya