Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Reporter

Tempo.co

Kamis, 18 April 2024 20:54 WIB

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.

TEMPO.CO, Jakarta - Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik, gas, dan awan panas, melainkan juga memicu terciptanya fenomena alam spesial berupa kilatan petir vulkanik pada lapisan troposfer bumi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan petir vulkanik itu tidak menimbulkan dampak kerusakan karena berada di sekitar lubang erupsi tempat material vulkanik keluar.

"Itu akibat suhu tinggi yang memanaskan ion-ion gas oleh karenanya terjadi loncatan muatan listrik," ujar dia seperti dilansir dari Kantor Berita Antara, Kamis, 18 April 2024.

Gumpalan abu yang keluar dari kawah Gunung Ruang menciptakan cuaca sendiri berupa kilatan-kilatan petir. Pada awan normal, listrik dihasilkan saat partikel es kecil maupun air di awan bertabrakan. Ketika daya listrik terisi cukup, maka kilatan petir terjadi.

Proses pembentukan petir juga sama pada gunung meletus di mana kolom erupsi yang mengandung partikel-partikel abu vulkanik, air, maupun gas saling bertabrakan yang dapat menghasilkan muatan statis.

Peneliti Gunung Api dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Dini Nurfiani mengatakan kolom erupsi tersebut dapat terjadi klaster atau kelompok area yang bermuatan negatif dan area lain yang bermuatan positif.

"Jika kolom erupsi bertambah besar atau tinggi, area yang berbeda muatan tersebut akan terpisah jauh dan menciptakan kilatan," kata Dini.

Pada 17 April 2024, pukul 20.15 WITA, Gunung Ruang mengalami erupsi besar yang melontarkan abu vulkanik setinggi 3 kilometer. Letusan itu juga dibarengi dengan awan panas yang meluncur sejauh 1,7 kilometer ke arah pantai Pulau Ruang.

Bahkan, Pulau Tagulandang yang berjarak 10 kilometer dari Pulau Ruang mengalami hujan batu dan pasir akibat peristiwa erupsi malam itu. Letusan Gunung Ruang memicu pertumbuhan awan langka berupa Cumulonimbus flammagenitus yang berkembang secara vertikal yang juga dikenal sebagai pyrocumulus.

Dini menjelaskan awan jenis itu dihasilkan akibat adanya sumber panas seperti yang terjadi ketika Gunung Ruang meletus. Bahkan, kebakaran hutan juga acapkali memicu pertumbuhan awan pyrocumulus.

Ketika erupsi, gunung api tidak hanya mengeluarkan material vulkanik tapi ada juga energi panas yang dapat memanaskan udara di atas kawah atau area atas gunung api tersebut. "Udara panas tersebut akan naik secara konveksi yang diiringi dengan pencampuran gas, air, material vulkanik hingga terbentuk gumpalan awan vertikal," ujar Dini.

Gunung Ruang memiliki ketinggian puncak 725 meter di atas permukaan laut dan sekaligus membentuk satu pulau tersendiri yang terpisah dengan pulau lainnya.

Pulau Ruang memiliki dua kampung, yakni Kampung Limpatehe dan Kampung Pumpente. Lokasi kedua kampung dengan jumlah penduduk 838 jiwa itu hanya berjarak 2,5 kilometer dari puncak Gunung Ruang.



Letusan 1871


Pada 17 April 2024 BMKG dan PVMBG menaikkan tingkat kewaspadaan gunung berapi tersebut menjadi siaga 4, dan mengeluarkan potensi tsunami setinggi 25 meter (82 kaki). Peningkatan kewaspadaan itu untuk mengantisipasi timbulnya gelombang besar seperti yang pernah terjadi di masa silam.

Dilansir dari Wikipedia.org, Gunung Ruang pernah mengalami erupsi dahsyat pada 1871, Letusan pada 3-14 Maret di tahun tersebut memicu tsunami berukuran 25 meter (82 kaki). Bencana ini membanjiri banyak desa di pulau-pulau terdekat, menewaskan sekitar 400 orang, sebagian besar penduduk desa tenggelam, dan mayat mereka kemudian terlihat di pantai.

Letusan pada 3 Maret dimulai ketika material vulkanik berjatuhan dari puncak dan masuk ke laut. Ahli zoologi dan antropolog Jerman Dr. Adolf Bernhard Meyer, seorang saksi mata letusan tersebut menggambarkan Ruang sebagai pulau berbentuk kerucut yang menjulang di atas laut.

Pada saat terjadi letusan, pulau tersebut tidak berpenghuni. Namun penduduk sekitar Pulau Tagulandang memiliki perkebunan di Pulau Ruang.

Pilihan Editor: Semburan Erupsi Gunung Ruang sampai Malaysia, Ini Jadwal Penerbangan yang Dibatalkan




Advertising
Advertising

Berita terkait

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

3 hari lalu

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

Terjadi penurunan tingkat aktivitas Gunung Ruang dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun ke Siaga, Begini Rekomendasi Badan Geologi

5 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun ke Siaga, Begini Rekomendasi Badan Geologi

Pada umumnya kegempaan vulkanik di Gunung Ruang cenderung rendah, lebih didominasi oleh gempa tektonik.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

5 hari lalu

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Badan Geologi menurunkan status Gunung Ruang di Sulawesi Utara dari Level IV atau Awas menjadi Level III atau Siaga mulai Senin, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Catat Dua Erupsi Kecil di Gunung Ruang

10 hari lalu

Badan Geologi Catat Dua Erupsi Kecil di Gunung Ruang

Badan Geologi mencatat dua letusan kecil di Gunung Ruang, Rabu 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

10 hari lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Pimpin Forkopimda, Gubernur Sulut Olly Lihat Langsung Dampak Erupsi Gunung Ruang

11 hari lalu

Pimpin Forkopimda, Gubernur Sulut Olly Lihat Langsung Dampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah Daerah sudah menyiapkan lahan, nanti (rumah) 301 KK itu akan dibangun oleh PUPR.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

12 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan

13 hari lalu

301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan

Kondisi Gunung Ruang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Selatan masih dalam status awas atau level IV hingga Sabtu, 4 Mei 2024. Pemerintah mengatakan ada 301 keluarga yang akan direlokasi akibat semburan abu vulkanik itu.

Baca Selengkapnya

Bandara Sam Ratulangi Manado Dibuka Lagi Usai Tutup Sementara karena Erupsi Gunung Ruang

13 hari lalu

Bandara Sam Ratulangi Manado Dibuka Lagi Usai Tutup Sementara karena Erupsi Gunung Ruang

Operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali dibuka setelah sempat ditutup sementara karena terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

13 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

Penutupan Bandara Sam Ratulang Manado diperpanjang hingga pagi hari ini, Ahad, 5 Mei 2024, pukul 10.00 WITA.

Baca Selengkapnya