64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Rabu, 17 April 2024 20:56 WIB

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 17 April 2024, diperingati Hari Lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII yang ke-64. PMII adalah singkatan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang didirikan pada 17 April 1960 di Surabaya.

Dikutip dari Nu.Online, PMII pertama kali dipimpin Mahbub Djunaidi sebagai ketua umum pertama, dengan A. Chalid Mawardi sebagai wakil ketua dan M. Said Budairy sebagai sekretaris umum. PMII lahir sebagai respons terhadap pergeseran politik umat Islam pada 1950-an yang tidak lagi mengidentifikasi Masyumi sebagai satu-satunya representasi politik mereka. Konflik internal di Masyumi semakin membesar dengan keluarnya tokoh-tokoh dari Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) pada 1947, dan kemudian NU pada 1952. Keadaan ini mengganggu gagasan persatuan politik umat Islam.

PMII diharapkan dapat mendukung Partai NU dengan menyediakan kader yang mendukung program-programnya. Kondisi politik saat itu memberikan kesempatan bagi mahasiswa, termasuk mereka yang terafiliasi dengan NU, untuk terlibat dalam politik praktis. Selain faktor politik, pertumbuhan jumlah pelajar dan mahasiswa di kalangan NU juga berpengaruh, dengan munculnya organisasi seperti Ikatan Pelajar NU (IPNU), Ikatan Mahasiswa NU (IMANU), dan Keluarga Mahasiswa NU (KMNU).

Dibentuk pada 1960, PMII diharapkan menjadi organisasi yang dinamis dan terbuka bagi semua golongan, tanpa menggunakan nama NU untuk menciptakan citra yang inklusif. Sebagai organisasi progresif, PMII diharapkan mampu membentuk karakter mahasiswa Muslim yang tangguh dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara di masa depan.

Pertumbuhan PMII sangat cepat, terutama dengan migrasi besar-besaran mahasiswa tradisionalis ke dalamnya. Pada akhir 1960-an, anggota PMII sudah mencapai ribuan, didominasi oleh mahasiswa dari IAIN. Organisasi ini berkembang pesat, dengan pertemuan besar di Yogyakarta pada 1961 dan 1963 menunjukkan keberhasilannya menjangkau berbagai wilayah di Indonesia.

Advertising
Advertising

PMII terlibat dalam berbagai kegiatan politik nasional, termasuk peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru dan penolakan terhadap PKI. Namun, ketergantungan pada NU membuatnya kurang independen secara organisatoris dan politis. Pada 1972, PMII memutuskan untuk melepaskan diri dari politik praktis dengan mendeklarasikan dirinya sebagai organisasi independen, dan bergabung dengan Kelompok Cipayung pada tahun 1974.

Meskipun terpengaruh oleh kebijakan pemerintah Orde Baru, PMII tetap teguh sebagai organisasi mahasiswa Islam yang aktif dalam pembangunan bangsa dan negara, serta menjaga nilai-nilai demokrasi dan toleransi. Meskipun terkena depolitisasi Islam pada masa itu, PMII terus beradaptasi dan tetap menjadi kekuatan penting dalam gerakan perjuangan, kaderisasi, dan pemberdayaan civil society, serta menjadi ruang bagi perumusan gagasan keagamaan yang progresif.

Pilihan Editor: Temui Presiden Jokowi PB PMII Berharap Pemilih Muda Tidak Hanya Jadi Gimik dalam Pemilu 2024

Berita terkait

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

7 jam lalu

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

Rencana revisi UU TNI dinilai mencerminkan keinginan mengembalikan masa kejayaan TNI di era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Kisruh Kenaikan UKT, Setiap Fakultas Disarankan Bentuk Badan Advokasi dan Forum Diskusi

11 jam lalu

Kisruh Kenaikan UKT, Setiap Fakultas Disarankan Bentuk Badan Advokasi dan Forum Diskusi

Dengan kehadiran badan advokasi di setiap fakultas, permasalahan UKT dapat dibantu untuk dikonsultasikan langsung bersama dekan dan wakil dekan lain.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

13 jam lalu

Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

Mahfud MD didapuk meresmikan asrama mahasiswa Madura Yogyakarta yang baru selesai direnovasi pada Senin 20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

20 jam lalu

Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

Study tour dinilai menunjuang program pemerintah terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Selengkapnya

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

1 hari lalu

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

Event lari Pejuang Run di Yogyakarta, Ahad, 19 Mei 2024, digelar untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Selengkapnya

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

1 hari lalu

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

Bus study tour yang tertimpa tiang listrik itu diganti dengan unit baru yang unitnya didatangkan dari Jember Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

2 hari lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

2 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

3 hari lalu

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

3 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya