Muhaimin Iskandar Mengaku Belum Jalin Komunikasi dengan Kubu Prabowo sejak Pilpres
Reporter
Sultan Abdurrahman
Editor
Juli Hantoro
Rabu, 17 April 2024 10:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan dirinya belum berkomunikasi dengan pihak-pihak di luar Koalisi Perubahan soal posisi partainya ke depan. Di antaranya dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
“Belum, belum (bertemu Prabowo dan Dasco),” kata Muhaimin di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 16 April 2024. Muhaimin menyampaikan dia belum menemui kedua elite Partai Gerindra itu setelah pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu.
Diketahui, Muhaimin dan Dasco sama-sama menjabat sebagai Wakil Ketua DPR. Karena sempat cuti dari jabatan tersebut, Muhaimin berujar dirinya belum berkesempatan bertemu lagi dengan Dasco.
Muhaimin mengungkapkan dia baru akan kembali aktif bekerja di DPR RI mulai Rabu, 17 April 2024. Muhaimin sebelumnya mengambil cuti untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan.
“Saya sejak Pilpres sampai hari ini belum pernah ketemu pak Dasco dan memang saya baru besok pagi mulai ngantor ke DPR, setelah sekian lama cuti dan off dari DPR jadi belum pernah ketemu Pak Dasco,” ucap Muhaimin.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengklaim partainya hingga kini tetap akrab dengan Partai Gerindra. Demikian pula dengan hubungan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB dan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra.
"Jadi begini, Gerindra dengan PKB itu akrab, Pak Prabowo dan Pak Muhaimin akrab," ujar Jazilul saat ditemui di Jakarta, Sabtu, 6 April 2024 seperti dikutip Antara.
Namun Jazilul menilai pertemuan antara Cak Imin dan Prabowo tidak perlu di ruang publik karena PKB dan Gerindra memiliki visi yang sama. "Saya pikir kalau bertemu tidak usah di ruang publik, buat apa?”
Karena itu, dia menegaskan hubungan Cak Imin dan Prabowo sampai saat ini tidak ada masalah. "Kan karena nasib saja tidak jadi wakil Pak Prabowo. Sudah banyak yang dibicarakan waktu itu, sudah disusun visinya," kata Jazilul.